"Seandainya jarak tiada berarti
Akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap saja
Seandainya sang waktu dapat mengerti
Takkan ada rindu yang terus mengganggu
Kau akan kembali bersamaku"
-Raisa-Pagi itu Syasya telah sampai di Tokyo, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 7 jam. Begitu sampai di Tokyo keduanya langsung menuju hotel tempat mereka menginap. Sengaja mereka berlibur berdua kali ini dengan tidak menggunakan agen perjalanan. Erika ingin menikmati liburan santai bersama putri semata wayangnya tanpa jadwal yang terburu-buru. Dan kebetulan dulu Erika sempat beberapa kali ke Jepang dengan mendiang ayah Syasya. Hari ini mereka istirahat sebentar di hotel dan berencana sore nanti akan berjalan-jalan di Asakusa Area.
Begitu sampai dikamar hotelnya Syasya segera mengaktifkan handphonenya dengan nomor lokal. Segera dia mengetik chat untuk orang spesialnya itu.
To: Jingga Arrafa
Sayang, Sya dah sampe hotel di Tokyo ya. Mau istirahat dulu. Sore baru jalan. Rafa lagi apa?
Kemudian Syasya menaruh handphonenya atas ranjang, kemudian dia membongkar salah satu kopernya. Tak lama dia sudah berada di kamar mandi. Perjalanan Jakarta-Jepang memang cukup melelahkan.
Setelah bersih-bersih Syasya sudah kembali ke kasurnya dengan baju santai. Saat mengambil handphonenya kembali sudah ada balasan chat dari Rafa.
From Jingga Arrafa:
Syukurlah
Cepet mandi
Istirahat dulu
Jangan telat makan
Jangan lupa sholat
Lagi sungkem keluarga
Abis jemput kebandara tadi
Salam buat bundaSyasya tersenyum melihat balasan pesan dari Rafa. Sungguh pacarnya ini entah kenapa jadi bawel sekali. Syasya tak membalas lagi pesan Rafa kemudian dia langsung tidur karena memang merasa sangat lelah. Dipesawat dia tak banyak tidur, dia banyak menghabiskan waktu ngobrol dengan Bundanya dan menonton film.
***
Jam 2 siang Syasya terbangun, bundanya tampak masih tidur di kasur depan. Senggaja mereka memilih satu kamar hotel dengan double bed. Syasya kemudian segera sholat dan membangunkan bundanya untuk segera siap-siap untuk jalan-jalan sore mereka.Akhirnya jam 3.30 sore mereka sudah siap untuk menuju ke Asakusa. Karena ini summer, udara di Jepang tidak terlalu dingin malah cenderung panas di siang hari. Syasya sengaja memilih outfit yang santai ringan dengan dipadu jaket sebagai pemanis.
Begitu berjalan meninggalkan hotel Syasya mengecek handphonenya berniat mengabari Rafa. Alangkah terkejutnya, ternyata sudah ada chat lagi dari Rafa.
From Jingga Arrafa:
Yang, dah bangun?
Jalan-jalan kmn ini?
Pake baju apa
Nanti foto ya
(3.00)
Rafa kangen
Yang
(3.25)Buru-buru Syasya mengetik balasan untuk pacarnya yang begitu menggemaskan tingkahnya hari ini menurut Syasya.
To: Jingga Arrafa
Hai pacar,
Sya baru mau jalan. Ke Asakusa.
Baju aman
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelita & Jingga
RomanceMenceritakan kisah hidup dan romansa seorang gadis bernama Jelita Syasya Paramadina. "Langkahku takkan terhenti, walaupun mentari tak lagi menyinari. Karena hujan ini tak akan selamanya. Dan malam pun akan sirna. Semburat dan cahaya Fajar akan kemb...