"Karena cinta tidak selalu mengantikan,
Ada cinta yang datang untuk melengkapi.
-JAA-"Yuk Raf" ajak Syasya sambil berdiri menatap Rafa.
"Ga latihan cheers?" Tanyanya kaget.
"Haha not me, waktu kemaren itu Sya nemenin Jesica aja" jawab Syasya sambil tertawa mengingat kejadian kala itu.
"Oh"
"Yaudah ayuk anter Syasya, Sya mau daftar les menghias kue"
Rafa hanya tertawa kecil mendengar ucapan Syasya. Kebanyakan gadis seusianya tentu saja lebih memilih ikut cheers dibandingkan dengan les menghias kue. Tapi memang begitulah Syasya.
"Alamatnya di daerah deket sini Raf, belakang taman menteng ga jauh dari rumah Rafa"
"Hmm"
"Nanti Sya daftar dan langsung les deh kayaknya, jadi Rafa ga usah tunggu ya" cerewet Syasya.
"Berapa lama?"
"Doain Sya, makin pinter makin cepet pulang. Harusnya 1-1,5 jam sih" lanjutnya.
"Ok"
Tak lama sampailah mereka ditempat les itu. Disebuah ruko yang cukup besar, dilantai 1 tampak digunakan juga untuk menjual bahan dan perlengkapan membuat kue.
"Bye Pacar. Sya les dulu ya" pamit Syasya dengan ceria.
"Bentar"
"Kenapa?"
"Gemes" ucap Rafa sambil mencubit dua pipi Syasya.
"Iish Rafa nakal deh" kesal Syasya namun dia tampak tersipu. "Ya udah Sya turun, eh makasih ya dah dianter" Syasya membuka pintu mobil bersiap turun dari mobil.
"Telepon ya"
"Telepon apa?"
"Aku jemput" jawab Rafa sambil tersenyum.
Syasya hanya tersenyum kemudian segera masuk ke dalam ruko tempat les itu. Begitu bahagianya Syasya melihat semua peralatan dan bahan-bahan kue yang ada disitu. Betah sekali rasanya dia berada disana. Syasya segera mendaftar dan langsung bersiap-siap untuk memulai les pertamanya.
Selesai les Syasya dijemput Rafa, dan karena ternyata Desta dan Fadil sedang main Ps dirumah Rafa, Rafa mengajak Syasya untuk pulang ke rumahnya dulu. Tentu saja Syasya setuju, dia bisa membawa kue hasil lesnya juga untuk Mama Ella.
"Siang bos Syasya" serempak suara Fadil dan Desta begitu Syasya memasuki ruang tengah dimana ruang tv berada.
"Genit" jawab Rafa yang membuat kedua sahabatnya itu tertawa.
"Posesif akut emang susah sembuh sih bro" celetuk Fadil.
"Posesif dari lahir ya gitu sampe aliran darahnya" timpal Desta.
Candaan kedua sahabatnya itu hanya mendapat senyuman kecil dari Rafa yang kemudian memilih melanjutkan bermain PS. Sementara Syasya tentu saja langsung mandi di kamarnya, setelah sebelumnya dia menyerahkan kue buatanbya pada bi Narti karena Ella ternyata masih diluar rumah untuk arisan.
Setelah Syasya mandi dia segera bergegas keluar kamar. Ternyata Ella sudah datang dan duduk di sofa ruang tengah, sebelah area tv dengan beberapa bahan belanjaan.
"Si Syasyangnya mama, duh makin cantik aja ini. Rafa kapan dilamar ini?" Teriak Ella yang tentu saja bisa didengar oleh teman-teman Rafa. Mereka tertawa mendengar celetukan Ella. Rafa sendiri hanya diam saja fokus dengan psnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelita & Jingga
عاطفيةMenceritakan kisah hidup dan romansa seorang gadis bernama Jelita Syasya Paramadina. "Langkahku takkan terhenti, walaupun mentari tak lagi menyinari. Karena hujan ini tak akan selamanya. Dan malam pun akan sirna. Semburat dan cahaya Fajar akan kemb...