Gerimis tipis-tipis
Datang malam hariku
Menghembus membelai sedikit luka yang mulai kering-JSP-
***
Hujan malam itu mengguyur sebagian besar area Jakarta, dan termasuk pula Depok.
Rafa baru saja kelar membersihkan diri, setelah seharian beraktifitas dikampus. Dia menghangatkan makanan yang ada dikulkas, sembari membalas pesan yang masuk dari Abah terkait dengan rencana bisnisnya.
Rafa dengan cepat-cepat mengabiskan makannya, kemudian dia kembali ke kamarnya, memilih duduk disofa kamarnya dan mendial nomor telepon favoritnya.
"Halo. Assalamualaikum" jawaban manis yang terdengar dari sambungan telepon yang langsung menghapuskan lelah Rafa hari ini.
"Wa'alaikum salam sayangku" jawab Rafa dengan nada tak kalah manis.
"Haha Rafa genit" balas Syasya.
"Lagi ngapain?"
"Buat PR. Besok jadi bisa pulang?" Untunglah ini hanya lewat sambungan telepon, sehingga Rafa tidak akan tahu bagaimana raut muka Syasya sekarang, yang bak bunga mekar begitu ranum hanya mendengar tiap kata dari kekasihnya.
"Jadi. Udah nyicil packing belom?"
"Udah hampir selesai dibantu mbok tadi"
"Good"
"Yang"
"Ya?"
"Besok jadi ya anter mbok ke mall"
"Iya sayang"
"Hehe oke makasih" Syasya tersipu dengan sikap manis Rafa, walaupun galak dalam beberapa hal, namun saat sedang seperti ini kelembutan sikapnya benar-benar meluluh lantakan pertahanan Syasya.
Setelahnya mereka kemudian membahas perkembangan rencana bisnis Rafa dan kemudian soal mbok Suti. Syasya sudah setuju untuk pindah kerumah Rafa di Menteng selama mbok Suti kembali ke Jogja.
Ella yang menginginkan itu begitu mendapat kabar akan kembalinya mbok Suti ke Jogja untuk beberapa waktu. Ella tidak ingin Syasya tinggal sendirian, dan kesepian. Ditambah lagi kini Ellapun hanya berdua bersama Adam dirumah. Toh juga Rafa sudah tinggal di Jogja, jadi tidak akan ada masalah jika Syasya tinggal dirumahnya sekarang. Tidak lama lagi pula Syasya akan resmi jadi anak menantunya.
***
Pagi ini Syasya kesekolah dengan penuh semangat, biasanya dia memang ceria namun hari ini seperti mendapat energi tambahan.Bagaimana tidak siang nanti, Rafa akan datang menjemputnya kesekolah. Dulu hal itu sungguh biasa, namun untuk sekarang ini terasa bagaikan kado istimewa.
"Beb, you sehat?" Tanya Jesica yang duduk disebelah Syasya. "Napa lembar soal you senyum-senyumin?"
"Ish ga kali. Kamu aja salah liat Jes. Orang aku biasa aja"
"Dih sok ga ngaku. Kalo lagi seneng dibagi-bagi juga bisa kaliii"
"Hehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelita & Jingga
RomanceMenceritakan kisah hidup dan romansa seorang gadis bernama Jelita Syasya Paramadina. "Langkahku takkan terhenti, walaupun mentari tak lagi menyinari. Karena hujan ini tak akan selamanya. Dan malam pun akan sirna. Semburat dan cahaya Fajar akan kemb...