"Kesendirianmu.
Mengetuk ruang dihati
Mengingkanmu mengisinya
Menginginkanmu untuk terjaga
Dengan segenap asaku
Ingin ku jaga
Kamu
Disudut hatiku"-JAA-
"Yang ke menteng dulu yuk" ucap Rafa ketika mereka sudah di mobil dihalaman sekolahan.
Siang itu mereka pulang agak cepat. Jam 12 kegiatan belajar mengajar sudah selesai dikarenakan ada rapat guru untuk persiapan ujian semester. Dan pelajaran tambahanpun ditiadakan.
"Boleh, kok muka Rafa pucet ya?" Syasya mengamati wajah kekasihnya itu kemudian menempelkan tangannya ke kening Rafa.
"Wah panas yang, pusing ya? Lemes ga?" Cerewet Syasya dengan muka khawatirnya.
Rafa malah tertawa kecil dan kemudian mengusap-usap kepala Syasya. "Lemes dikit, kalo ada kamu semangat lagi"
"Dih sakit malah gombal. Udah sini Sya yang nyetir mobilnya aja" ucap Syasya sambil membuka seat beltnya.
"No sayang, its oke" cegah Rafa sambil menahan tangan Syasya.
Kemudian keduanya menuju rumah Rafa. Perjalanan lebih dekat jika ke rumah Rafa, hanya butuh 10 menit dan mereka kini sudah sampai.
Sebulan sudah dari hari dimana Syasya cemburu dan kesal dengan Rafa. Hubungan mereka kini sudah baik-baik saja, ngambek-ngambek kecil pasti ada namun segera terselesaikan.
Rafa pun kini sudah semakin sibuk dengan sekolahnya ditambah pesiapan ujian semester 1 yang tinggal kurang dari 2 bulan lagi. Karena akselerasi pastinya beban berlajar dia semakin berat.
Syasyapun kini harus mengejar ketertinggalannya, karena semester ini memang berat baginya. Kepergian sang mama yang membuatnya kehilangan konsentrasi belajar selama beberapa bulan. Kini mau tidak mau Syasya harus mengejar itu.
***
Setelah mandi Rafa segera keluar kamar dan merebahkan dirinya di sofa. Dia mengarahkan pandangannya ke dapur dan mendapati Syasya yang tengah memasak dengan masih menggunakan seragam sekolah.
"Yang, kok belum ganti baju?" Ucap Rafa begitu sampai di area dapur.
"Ini Sya masakin sop ayam dulu. Abis ini Sya baru mandi. Trus abis itu Rafa makan trus minum obat" cerewet Syasya.
"Trus?"
"Trus istirahat, udah mandi juga kan Rafanya"
"Trus?"
"Hah? Trus? Ga usah main ps dulu ya"
"Trus?"
"Ya trus Rafa bobok biar sembuh"
"Hahaha gemes. Siap ibu bos" ucap Rafa sambil mendekati Syasya dan mengelus kepalanya.
"Sana duduk disofa dulu, ntar kalo dah siap Sya panggil"
Rafa hanya mengangguk dan kemudian kembali merebahkan dirinya di sofa tengah. Rafa mulai memejamkan matanya.
Begitu sup ayam itu matang, Syasya segera bergegas mandi. Setelahnya dia buru-buru kembali kedapur. Menyiapkan makanan khusus buat Rafa yang sedang sakit.
Syasya segera menyiapkan sop ayam buatannya itu dimeja makan. Tak lupa sudah dia ambilkan nasi hangat dipiring. Mengelap sendok pun sudah, dengan segelas air putih disebelahnya. Merasa semua sudah siap Syasya segera menghampiri Rafa.
Melihat Rafa yang tertidur Syasya kemudian mengelus kening Rafa dengan halus.
"Sayang makan dulu yuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelita & Jingga
RomansaMenceritakan kisah hidup dan romansa seorang gadis bernama Jelita Syasya Paramadina. "Langkahku takkan terhenti, walaupun mentari tak lagi menyinari. Karena hujan ini tak akan selamanya. Dan malam pun akan sirna. Semburat dan cahaya Fajar akan kemb...