Part 18 "Akselerasi"

1.6K 133 8
                                    

"Sebelumnya rasanya tak perlu
Membagi kisahku saat ada yang mengerti
Sekarang kau di sini hilang rasanya
Semua bimbang tangis kesepian"
-Sherina-

Sudah 5 hari tepatnya Syasya dan Rafa juga mbok Suti berada di Jogja. Ella dan Zara sudah duluan kembali ke Jakarta kemarin. Rafa dan Syasya akan kembi ke Jakarta hari ini. Karena 3 hari lagi bundanya akan kembali, dan terlebih sekolah akan dimulai 5 hari lagi.

Siang itu Syasya dan Rafa akan mengunjungi makam ayah Syasya lagi, untuk berpamitan setelah sebelumnya mereka sudah kesana pada hari ulang tahun Syasya. Sore nanti mereka sudah akan terbang kembali ke Jakarta.

Begitu sampai di pusara ayahnya, Syasya dan juga Rafa langsung berjongkok dan memulai membacakan doa. Setelahnya Rafa mencabuti beberapa rumput kecil yang tumbuh di pusara itu, sedangkan Syasya mulai menaburkan bunga yang dia bawa.

"Ayah, hari ini Syasya pamit lagi ya, Sya mau kembali ke Jakarta. Minggu depan Sya sudah mulai bersekolah lagi. Sya sudah kelas XI loh yah. Sya akan mulai les piano lagi ya ayah biar bisa jago piano kayak ayah dulu" cerewet Syasya.

Rafa hanya terus mendengarkan pacarnya itu bercerita banyak hal pada ayahnya. Kemudian 20 menit berlalu. Keduanya akan beranjak pamit, sebelum beranjak pergi Rafa sempat menahan tangan Syasya. Kemudian dia memejamkan matanya, entah apa yang dilakukankan. Sejurus kemudian dia mengajak Syasya berdiri dan menuju mobil mereka.

"Rafa tadi ngapain? Bicara pamitan sama ayah?"

"hmm"

"Kok ga diucapin Sya kan ga bisa denger Rafa ngomong apa?"

"ga usah"

"ih pelitnya sama pacar sendiri"

"antar cowok"

"Dih bisa gitu ya, Rafa nakal, kalo gitu nanti Sya ngobrolnya sama mbok Suti juga gitu, pake tatapan biar Rafa ga tau"

Rafa hanya tertawa dan kemudian dia elus kepala Syasya pelan.

"Laper ga yang?" Tanya Rafa

"Dikit, kenapa? Rafa lapar mau makan dulu sebelum jemput mbok Suti?"

"Hmmm mau dimasakin aja boleh?" ucapnya pelan.

"Ish manja, iya Sya masakin tapi sesuai bahan yang ada aja ya"

"Siap bos"

Kemudian keduanya langsung menuju ke arah rumah mbok suti.

***

Begitu sampai di Jakarta, Syasya dan mbok Suti tidak langsung ke Cempaka Putih. Namun keduanya pulang kerumah Rafa karena Ella ingin mengadakan makan malam bersama mereka, Ella bilang untuk merayakan ultah Syasya karena kemarin belum ada Adam dan Edgar di Jogja.

Jam 7 malam ketiganya telah sampai di Menteng, Mbok Suti segera dipersilahkan oleh bi Narti untuk menempati kamar tamu yang paling dekat dengan kamarnya. Selama ini memang bi Narti dan Mbok Suti belum pernah bertemu hanya mendengarkan sesekali namanya disebut atau diceritakan. Syasya sendiri langsung masuk kamarnya setelah bersalaman dengan Adam dan Ella, Zara masih di jalan bersama Edgar. Makan malam direncanakan pukul 8 malam, disesuaikan dengan jadwal kepulangan yang dari Jogja.

Syasya mengenakan knit dress warna maroon malam itu, dia membiarkan tambutnya tergerai biasa. Tak lupa dia mengenakan jam tangan pemberian Ella dan juga gelang dari Rafa yang tak pernah lepas dari tangganya. Sebelum keluar kamar Syasya juga mencoba menyapukan beberapa make up yang dibelikan oleh Zara. Setelah merasa cukup cantik dengan make up yang minimalis, Syasya segera keluar kamarnya.

Jelita & JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang