Part 27 "A year"

1.9K 162 6
                                    

"Setahun mewarna jingga dan jelita kehidupanku. Sujudku haturkan harap semoga selamanya.
Aamiinku untuk tiap doa bersamamu"

-JAA-

"Aku pernah berpikir tentang hidupku tanpa ada dirimu..."

Sebuah lagu dari band Indonesia menggema di mobil jemputan keluarga Rafa dari Ngurah Rai menuju Singaraja. Liburan di jogja telah berakhir, dan kini rombongan itu menuju ke rumah kedua keluarga Abdullah. Mbok Suti kali ini ikut dalam perjalanan ke Singaraja ini. Paksaan dan rayuan Ella telah mengalahkan mbok Suti. Sedangkan Adam akan terbang ke Bali besok malam setelah jam kantor.

Rafa tentu saja duduk bersebelahan dengan Syasya dan Ella di kursi belakang. Sedari tadi Rafa tidur dengan bersandar pada bahu Syasya, tidak biasanya dia begitu tapi Syasya membiarkannya mungkin Rafa sedang capek. Perjalanan cukup lancar, mereka sampai dirumah pukul 11 siang. Mereka segera menuju kamar masing-masing untuk beristirahat.

Malam harinya seperti biasa mereka akan berkumpul dengan keluarga besar Adam. Untuk kali ini akan bertempat di rumah Sarah, salah satu adik dari Adam, dan tentu saja lokasinya tak jauh dari rumah mereka. Jam 6.30 Ella sudah siap dan dia sudah mengerilya anak-anaknya untuk segera berangkat. Dan akhirnya dia memilih stay dikamar Syasya menemani Syasya ganti baju dan dandan.

Selama memperhatikan Syasya, Ella dibawa kembali bernostalgia dengan masa mudanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama memperhatikan Syasya, Ella dibawa kembali bernostalgia dengan masa mudanya. Dia mengingat kembali bagaimana dia dan Erika sahabatnya dulu, dia dan Erika saling membantu berias, saling menganggu jika salah satu akan pergi kencan. Ella dan Erika memang sedakat itu dulu. Dan kini didepannya telah berdiri dengan sangat cantik peri kecil dari sahabatnya itu, yang sangat dia sayangi. Ditambah peri kecil itu pula lah yang berhasil mengisi hari-hari putra bungsunya. Sungguh Ella sangat bersyukur dengan keadaan ini. Semoga memang bisa terwujut untuk menjadikan Syasya menjadi anaknya, secara resmi. Meskipun apabila itu tidak terjadi, Ella tidak akan berubah, si Syayangnya akan tetap menjadi anak yang dia sayangi.

"Syayangnya mama duh cantik banget sihh. Anak bungsu mama ntar gimana ini? Pasti pengen cepet lulus sekolah dia" goda Ella sambil memperhatikan Syasya yang baru saja selesai berganti baju dan memakai sepatu.

"Ah mama bisa aja, mama pasti waktu mudanya lebih cantik lagi. Buktinya kak Za cantik banget gitu" balas Syasya.

"Wah yaaa pasti dong sayang, mama sama bunda kamu dulu idolaa di SMA" Ella dengan bangganya menceritakan masa-masa mudanya. Keduanya terlarut dengan obrolan itu sampai tidak menyadari Rafa sudah berdiri di depan pintu kamar Syasya, selesai ganti baju tadi senggaja pintu kamarnya dibuka agar Ella bisa tahu kalau anak-anaknya yang lain sudah siap.

"Ehem" Rafa berusaha membuyarkan perhatian mamanya dan Syasya yang kini sedang benar-benar asyik berdua.

"Eh Rafa udah siap sayang? Duh mama lagi nostalgia masa muda sampai lupa kalo mau pergi. Yuk yuk sayang kita jalan" Ella segera beranjak dari duduknya di ranjang Syasya.

Jelita & JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang