Malam yang menyakitkan(season 2)

117 8 0
                                    

@🔮"em Key kamu yang cerita yah."😁
"Aku setuju setuju aja tapi, katanya kamu yang ingin tetap bercerita Dibagian ini Tina?"🙂
"Ya, kamu tahulah digenerasi pertama, aku cuma cerita falsh backkan, dan di sini cuma awallan aja gak nyaman aku mending jadi penonton kaya dulu."😁
"Ya deh Tina, kamu jadi penonton lagi aja."☺
"Makasih key, anak ingusanku."😘
"Ya masama wanitatuaku. Aku lanjut yah Tina."☺
"Keo."😇🔮@

Hai kangen gak kalo aku yang bercerita. Mumpung Tinanya lagi baik kita lanjut yah.

*****

Semua acara telah selesai dilaksanakan. Mamah dan ayah tengah bersiap-siap untuk melakukan malam pertama kedua mereka.

Aku mungkin tidak tahu, bagaimana cara mereka merayakan malam pertama mereka dulu tapi, aku dan Julia berusaha untuk membuat malam ini sangat romantis.

"Key, pastikan kau mengikat Padiel. Ayah tidak mau dia mengacaukan malam pertama ini."ucap ayah seraya menunjuk kepada Julia dan Padiel yang sedang melihat hasil photo tadi siang.

"Oke siap yah, aku dan papah akan mengurusnya. Ayah focus aja kepada mamah."ucapku seraya meyakinkan ayah.

Ayah mengangguk pelan. Kami berdua pun tertawa bersama.

"Oke ayah, pergi kasihan mamahmu pasti gak sabat."ucap ayah seraya menepuk bahuku lembut.

Aku mengangguk dan kembali melihat kepada Padiel dan Julia.

"Key, kau ingin mengintip?"teriak Padiel yang menyadari aku memperhatikannya.

" Eh tunggu, mengintip apa maksudnya?"tanyaku seraya perlahan memdekati mereka berdua.

"Lihatlah."ucap Padiel seraya memperlihatkan kameranya.

"Kalian ini."ucapku marah setelah tahu mereka berdua memasang kamera dikamar mamah dan kini mereka sedang melihat ayah yang tengah malu-malu memdekati mamah.

Aku merampas kamera itu dari tangan Padiel.

"Hai, kakak kembalikan!"protes Julia.

"Tidak ayah benar harusnya dari tadi aku mengikat kalian berdua."ucap ku seraya pergi menuju kamar mamah untuk membawa kamera yang Padiel pasang.

Padiel dan Julia nampak marah dan memilih untuk pergi keluar rumah. Aku akhirnya sampai didepan pintu kamar mamah. Aku mengetuk pintu dengan perlahan. Aku ingin mengetuk lagi tapi, tiba-tiba kepalaku sakit. Rasanya ingin meledak sial dia kembali lagi ya, ampun.

"Aaargh mamah, mamah."ucapku kesakitan.

"Kenapa rasa sakit ini harus datang dihari bahagia seperti ini."ucapku kepada diriku.

Tak ada jawaban mereka sepertinya sedang sibuk. Aku ingin berteriak tapi aku tidak bisa, rasa sakit ini terus menghalagiku. Aku membuka kamera yang tadi, aku rampas dari padiel. Mamah dan ayah telah tidur. Apa yang harus aku lakukan?

"Mah."ucapku kembali.

Aku pun mencoba kembali mengetuk pintu dengan sisa kekuatanku.

"Mah."ucapku lirih.

Aku tak bisa lagi berdiri aku terduduk dengan tangan memegang kepalaku. Akhirnya ada seseorang yang melihatku, itu papah aku mencoba memanggilnya.

"Pah."teriakku pelan.

Papah melihatku dan langsung berlari menujuku.

"Kenapa sayang? kau kenapa?"tanya papah cemas.

"Kepalaku pah."ucapku lirih.

Papah langsung mengerti dan mengetuk pintu kamar mamah dengan keras.

"Kath...kath...kath."teriak papah tak sabar.

Perjuangan Cinta (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang