Barbie Ice: 13

5.3K 231 2
                                    

"Kamu yang di sana, ngapain di luar? sana masuk kelas!" perintah Pak Haryo tegas yang kini tengah berada di lapangan.

"I-iya, Pak," ucap Fandy, lalu langsung ngacir masuk ke kelasnya sebelum ia kena hukuman juga.

Mumpung ada kesempatan, murid yang sedang dihukum menurunkan tangannya untuk meredakan pegalnya sejenak. Tiba-tiba Pak Haryo melihat.

"Ngapain tangannya diturunin?!" tanya Pak Haryo menghadap ke muridnya disertai mata tajamnya itu. Dengan pasrah, mereka pun menjalani hukumannya lagi.

-Barbie Ice-

Di kelas XI IPA 3, sekarang tengah fokus mengerjakan soal seni budayanya itu. Terkecuali dengan Epan. Ia sedang tidur di kelas dengan wajah ditutupi buku paket seni budaya.

Sedangkan Alvin, ia membuka formulir yang telah diisi oleh Chelsea. Tetapi tidak Ada tulisan ingin menjadi sekretaris osis dan Alvin pun sontak berteriak.

"Anjas, gue dibohongin," teriak Alvin dan semua pasang mata tertuju padanya.

Flashback on

"Lo mau ngapain ke sini ketos rese?" tanya Chelsea dingin, membuka earphonenya.

"Gue cuma minta formulir pendaftaran osisnya."

Fiona berbisik ke telinga Chelsea supaya Alvin tidak mendengar ucapannya.

"Chel, lo kasih aja formulirnya. Kan belum diisi juga tuh. Mayan buat kerjain ketos rese ya, gak?"

"Nih, bukanya di kelas aja jangan di sini!" perintah Chelsea.

"Udahkan? Ya udah sana pergi." Fiona mengusir Alvin.

Flashback off

"Ada apa kamu Alvin?" tanya Bu Anna selaku guru di bidang Seni Budaya.

"Gak kenapa-kenapa kok, Bu, ehe," jawab Alvin, tersenyum kikuk.

"Pantesan disuruh buka nanti aja. Ternyata ini toh. Sialan, gue dikerjain sama dua curut. Eh satulah. Si Fiona doang. kalau Chelsea mah kelinci. Imut-imut gimana gitu," batin Alvin, tersenyum sendiri.

"Ya sudah, lanjutkan kembali tugasnya," ucap Bu Anna.

"Iya, Bu."

"Ngapain lo liat-liat? Gue tau gue ganteng mirip Manurios," ucap Alvin ngaco, lalu tersenyum bangga.

"Hilih, Gajah di kebun binatang aja liat lo langsung koma," celetuk Debby, teman sekelasnya. Ucapan Debby membuat tawa satu kelas pecah.

"Yee, Kambing lo."

Tiba-tiba ada yang membuka pintu kelas dengan kencang. Satu kelas pun terlonjak kaget. Terkecuali Epan yang masih tertidur pulas.

"Astagfirullah, Afandy," ucap Bu Anna kesal sekaligus kaget dengan kelakuan Fandy barusan.

"Ngapain kamu buka pintu kelas pakai jurus seribu bayangan?! Kalau pintunya rusak kamu mau ganti?" tanya Bu Anna.

"Maaf Bu, Jangan galak-galak dong Bu. Ntar Cantiknya ilang lho," ucap Fandy mencoba meluluhkan Bu Anna.

"Saya nggak tertarik sama gombalan kamu. Sudah sana kamu duduk!" perintah Bu Anna.

Fandy pun langsung duduk di belakangnya Alvin, bersama Adhika. Ya karena Alvin duduk sama Epan jadi Fandy harus duduk di belakang bersama Adhika.

"Eh, Si Epan tidur tuh?" tanya Fandy kepada Alvin yang sedang memasukkan formulir itu ke dalam tasnya.

"Yoi."

Barbie Ice [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang