-🐶 Part 45 : Positive Thinking

3.6K 156 4
                                    

Menurut Alvin hanya Chelsea yang gugup dan grogi atas perlakuan Alvin yang selalu menggodanya.

"Duduk di sana aja." Sahut Hanna yang menunjuk bangku taman di dekat anak-anak yang sedang bermain layang-layang.

"Yuk!"

Alvin langsung menarik tangan Hanna tanpa meminta persetujuannya. Tanpa sadar jantung Hanna berdetak dengan kencang. Apa hati ini akan kembali kepada orang yang sama?
Mereka pun terduduk dan melihat anak-anak yang sedang bermain.

"Bentar ya." Ucap Alvin segera berdiri meninggalkan Hanna yang sedang duduk terdiam melihat anak-anak itu.

Alvin segera berjalan menuju tukang jualan yang tidak jauh dari kediamannya.

"Mba beli aqua botol dua ya." Ucap Alvin kepada Mba-Mba penjual minuman.

"Oke Mas."

Mba tukang jualan segera mengambil aqua botol dua sesuai dengan pesanan Alvin.

"Buat pacarnya ya mas. Pacarnya cantik." Sahut Mba-Mba itu.

Sepertinya Mba itu sudah memperhati 'kan Alvin dan Hanna sejak tadi. Alvin hanya menggeleng-geleng' kan kepalanya.

"Bukan Mba, hanya teman sekolah." Jelas Alvin.

"Temen 'kan bisa jadi demen lho Mas." Ucap Mba nya.

Alvin malas untuk mengadu mulut bersama Mba itu. Alvin segera memberi uang untuk segera membayarnya.

"Nih Mba, ambil aja kembaliannya." Ucap Alvin yang mengasih uang 20.000 dan langsung mengacir pergi.

Alvin melihat Hanna yang sedang tersenyum melihat anak-anak yang sedang bermain layang-layang dengan gembira.

"Kembali ke masa kecil kayaknya enak ya." Ucap Alvin yang baru saja datang.

Dengan sontak Hanna pun menoleh.

"Nih minumnya." Ucap Alvin menyodorkan aqua botol.

"Makasih."

Alvin hanya menjawab dengan angguk 'kan dan tersenyum. Baru kali ini Alvin tersenyum selain Chelsea dan teman-temannya.

"Kadang gue rindu masa kecil di mana kita menangis karena mainan yang patah bukan hati yang patah." Ucap Alvin yang memandang lurus ke depan.

Hanna hanya menoleh dan memerhatikan Alvin dalam diam.

'Tanpa sadar dulu lo pernah buat hati gue patah, Vin.' Batin Hanna.

Alvin yang sadar diperhatikan oleh Hanna pun menoleh ke arah Hanna. Mereka saling menatap mata satu sama lain.

"Ngapain lo ngeliatin gue? Gue tau kalau gue ganteng." Pede Alvin.

"Lo cantik." Ucap Alvin tiba-tiba.

"Dari lahir."

"Lo harus positif thinking akan keberadaan Chelsea di luar sana. Gue yakin kalau Chelsea tetep jaga hati buat lo." Jelas Hanna untuk menenangi Alvin.

"Makasih ya Han."

Tiba-tiba saja hujan pun turun. Mereka lari mencari tempat berteduh. Alvin melihat Hanna yang kedinginan dan bibirnya yang pucat. Alvin segera melepaskan hoodie nya dan mengenakannya di punggung Hanna. Hanna sontak melihat ke arah Alvin. Akhirnya mereka berkontak cukup lama.

"Pakai aja."

"Makasih Vin."

🐍🐍🐍

Hanna pulang ke rumah diantar oleh Alvin. Hanna segera membuka gerbang rumah. Baru saja ingin membuka pintu rumah, ada seorang cewek duduk di bangku dekat pintu.
Hanna menepuk bahu perempuan itu.

Barbie Ice [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang