-🐷 Part 50 : Dunia Memang Sempit

3.6K 151 3
                                    

Chelsea dan Bang Fano sudah sampai di starbucks sejak beberapa menit yang lalu. Sekarang Chelsea tengah meminum Caffe mocha yang ia pesan. Chelsea menaruh minuman itu di atas meja dan melamun sambil menatap lurus ke depan.

"Dek?"

"Chel?"

"Chelsea."

"Hm?" Tanya Chelsea langsung tersadar dari lamunannya.

"Gue ke toilet dulu, sebentar. lo tunggu sini jangan kemana-mana." Jawab Fano.

"Iya, lama juga gapapa." Ucap Chelsea. Fano langsung berjalan menuju toilet meninggal 'kan handphonenya di atas meja. Mungkin dia sudah kebelet. Sambil menunggu Fano, Chelsea mengambil handphone Abangnya.

Notifikasi WhatsApp Fano pun berbunyi, saat Chelsea menyalakan handphone Fano. Dilayar nya menampilkan nama seseorang beserta pesan nya. Chelsea membaca pesan nya dalam hati.

'Dari Aurel? Kontak nya segala pake lope-lope'an lagi, Haha. Pen ngakak tapi, takut dosa. Isi pesan nya adalah : Sayang, lagi di mana? Lah anjir abang gue udah punya pacar.' Batin Chelsea sambil menaruh handphone itu di tempat sebelumnya. Ia ingin tertawa ngakak tetapi harus tahu tempat. Tidak mungkin ia ketawa ngakak di starbucks, sendiri lagi. Disangka nya orang gila nyasar.

Chelsea memandang ke penjuru starbucks dan matanya menangkap seseorang yang sedang duduk di depan tidak jauh dari keberadaan nya sekarang. Orang itu hanya sendiri sedang meminum minuman yang dia pesan.

'Alvin?' Batin Chelsea.

'Ternyata dunia memang sempit.' Batin Chelsea yang masih menatap ke arah Alvin.

👻👻👻👻


"Chelsea, kemarin Fiona nelfon ke hp Bunda." Ucap Desty. yang merasa nama nya di panggil berhenti memakan sarapan nya di Ruang makan.

"Hah? Kenapa emang nya Bun?" Tanya Chelsea.

"Hp kamu gak aktif kata Fiona. Emang Hp kamu kenapa?" Tanya Desty.

"Rusak, Bun."

"Rusak gimana?" Tanya Desty.

"Keinjek." Jawab Chelsea lalu langsung melanjut 'kan sarapan nya kembali. Desty hanya menggeleng 'kan kepalanya.

"Dasar ceroboh! mampus gak bisa chatan sama Alvin!" Semprot Fano yang telah selesai sarapan. Chelsea pun tidak menggubris ucapan Fano. Itu hanya membuat mood nya menjadi buruk untuk pagi ini.

"Bunda, Abang yang ganteng ini berangkat dulu ya. Assalamualaikum." Ucap Fano yang langsung keluar dari rumah melalui pintu utama.

"Wa'alaikumsallam." Ucap Desty dan Chelsea.

"Assalamualaikum." Ucap seseorang yang baru saja masuk.

"Fano kamu Kok–– Ucap Desty lalu langsung menoleh ke sumber suara.

–––Eh ternyata Alvin. Sini, sini duduk dulu. Ya Allah, kirain Tante tadi Fano." Ucap Desty dan Chelsea pun langsung tersedak minuman nya.

"Iya Tante, Tadi Alvin disuruh masuk sama Bang Fano." Ucap Alvin lalu langsung duduk di kursi samping Chelsea. Chelsea pun sedikit terkejut.

"Udah sarapan belum kamu, Vin?" Tanya Desty.

"Udah Tante." Jawab Alvin.

"Bun, aku berangkat dulu ya." Ucap Chelsea sambil mengambil tas nya yang berada di kursi samping. Setelah itu menghampiri Desty dan mencium punggung tangan nya.

"Assalamualaikum." Ucap Chelsea memberikan salam dan bergegas menuju pintu utama.

"Wa'alaikumsallam." Ucap Desty dan Alvin.

"Haduh, Chelsea... Chelsea. Maafin Chelsea ya, Nak Alvin." Ucap Desty.

"Iya gapapa kok Tante." Ucap Alvin sambil beranjak dari duduk nya lalu langsung mencium punggung tangan Desty.

"Assalamualaikum, Tante." Ucap Alvin lalu langsung bergegas mengejar Chelsea.

"Wa'alaikumsallam."

💀💀💀💀

Chelsea melangkahkan kaki nya secepat mungkin ke depan gerbang komplek ini, agar Alvin tidak mengejarnya. Ternyata usaha Chelsea nihil. Alvin sekarang sudah berada di samping nya, mengendarai motor yang ia bawa secara pelan, karena untuk menyamakan langkah nya dengan Chelsea.

"Chel, kamu kenapa sih?" Tanya Alvin.

"..." tidak ada jawaban dari Chelsea Alvin pun membuka percakapan lagi.

"Chel, kalau aku salah aku minta maaf ya."

"Tidak perlu minta maaf, cukup ubah sikapmu saja." Ucap Chelsea sambil memberhentikan langkah nya. Angin pada pagi hari ini menerpa wajah Chelsea. Hingga rambutnya menutupi wajah.

"Oke, aku bakal jelasin semuanya. Kalau aku sama Hanna itu cuma–––

—––Jangan dijelas 'kan, aku sudah tahu." Ucap Chelsea memotong ucapan Alvin. Chelsea melihat taxi melewati jalanan tersebut lalu ia memberhentikannya. Setelah itu langsung masuk ke dalam taxi.

"Arggh." Ucap Alvin kesal sambil mengacak ngacak rambut nya frustrasi .

🐣🐣🐣

"Neng, Tujuan nya ini mau ke mana ya?" Tanya Supir taxi tersebut.

"Ke taman kota aja, Pak." Jawab Chelsea sambil menangis tetapi tidak bersuara.

"Bukannya Neng mau sekolah ya? Kan udah pakai seragam sekolah nya." Ucap Supir taxi itu melihat Chelsea dari kaca spion yang berada di tengah atas.

"Gapapa kok, Pak. Antar saya aja ke taman kota." Ucap Chelsea sambil mengusap air mata nya itu.

"Baik Neng." Supir Itu melajukan taxi nya ke arah taman kota.

Am I out of my head?
Am I out of my mind?
If you only knew the bad things I like Don't think that I can explain it What can I say, it's complicated 🎶

Chelsea bernyanyi dengan air mata yang membasahi pipinya. Ia sungguh tidak tahan dengan keadaan yang ia hadapi sekarang. Ia sangat rindu dengan masa kecil nya yaitu, Jatuh dan luka karena jatuh dari
sepeda. Bukan jatuh karena cinta yang melukai hati nya sekarang ini.

Don't matter what you say
Don't matter what you do
I only wanna do bad things to you
So good, that you can't explain it What can I say, it's complicated 🎶

🐨🐨🐨

Barbie Ice [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang