-🐏 Part 62 : Salah Kirim

4.2K 210 33
                                    

20:00 Wib

Chelsea sedang menonton televisi di ruang tamu. Acara tersebut menampil 'kan sinetron yang ia sukai.

"Chelsea, jadi ikut gak?" Tanya Fano yang ikut duduk di samping Chelsea.

"Ke mana?" Tanya Chelsea dingin dan matanya tidak lepas dari layar kaca.

"Starbucks. Time Zone Juga boleh, kalo cukup waktunya." Jawab Fano.

"Yaudah, gue ganti baju dulu." Ucap Chelsea yang beranjak dari duduk nya.

"Lima menit, gue tunggu di depan." Ucap Fano sambil mengecil 'kan volume televisi setelah itu memati 'kannya.

🐇🐇🐇

"Kak Aurel dulu SMA di mana?" Tanya Chelsea ketika di perjalanan menuju starbucks.

"Di Palembang, Pas kuliah pindah ke Jakarta." Jawab Aurel.

"Oh, Kakak di Jakarta sendiri atau sama keluarga?" Tanya Chelsea.

"Sama keluarga."

"Oh."

"Kalau kamu mau kuliah di mana?" Tanya Aurel.

"Gak tau, belum kepikiran." Jawab Chelsea.

"Paling juga dikirim ayah, ke Paris." Semprot Fano.

"Apa si Bang, jauh banget masa. Lagian Chelsea juga gak bisa bahasa Perancis––

––Jago nya bahasa Inggris, ya 'kan?" Tanya Fano memotong ucapan Chelsea.

"Ya... gitu deh." Jawab Chelsea.

"Gak adil, Bang. Masa Chelsea kuliah di luar, Abang nggak." Ucap Chelsea.

"Hidup itu emang banyak gak adil nya, Dek." Ucap Fano lalu terkekeh pelan.

"Hm-24 jam." Ucap Chelsea dingin.

🍨🍨🍨

21:10 Wib

Mereka sudah sampai di starbucks. Chelsea berbeda meja dengan Fano dan Aurel. Sebut saja takut menjadi Nyamuk. Chelsea sedang meminum minumannya. Hampir saja ia tersedak karena Alvin dkk tengah berada di meja samping kirinya.

'Mampus gue kalo ketemu sama mereka.' Batin Chelsea sambil pura-pura sibuk dengan handphonenya dan diam-diam mendengar 'kan ucapan mereka.

"Gue pesen minuman dulu." Yang itu kalau tidak salah ucapan Fandy.

"Gue toilet dulu." Ini Ucapan Epan.

"Iya." Ucap Alvin.

'Kenapa harus Alvin si, yang disini?!' Batin Chelsea kesal. Ia menaruh handphone nya di atas meja dengan sedikit kasar dan meminum pesanan nya tanpa mempedulikan sekitar.

Handphone Chelsea menyala menampilkan Pop-ups Pesan dari line.
segera ia membuka Roomchatnya.

Alvin Delvano

P
• P
• P
• P
• P
• P
• P

Knp? •

• Sorry, gue salah kirim.

Read

DAMN!

Chelsea ingin sekali berteriak sekeras kerasnya di telinga Alvin sekarang juga, mumpung makhluk hidup itu masih berada di meja sampingnya.
Chelsea takut seakan-akan Alvin mengira kalau ia mengharap 'kan pesan dari Alvin. PADAHAL TIDAK.

'Coba aja bunuh orang gak dosa, gue udah tusuk dada lo pakai pisau.' Batin Chelsea.

Handphone Chelsea menyala lagi. Kali ini bukan Alvin. Melain 'kan Fano yang mengajaknya pulang.

Alfano Rizly

Ayo pulang, gue udah ada di depan.

Kok lo g blng klo udh d luar? -, •

• Salah sendiri ngapain beda meja.

Iy², Jd g ke time zone ny? •

• Gak, soalnya udah malem.
• Ngetik jangan singkat² apa, kayak umur nyamuk aja.
• Untung gue bisa baca ketikan lo.

NGEGAS GTU •

• ngegas tuh kayak gini
• Makan daging ANJING dengan sayur kol.

SAYUR KOOOOOLL, SAYUR KOOOOOLL. Makan daging ANJING dengan sayur kol. •

• Masih mau di dalam, apa gue tinggal?

Sbr, njir. •

Chelsea keluar dari Roomchat dan memati 'kan handphonenya. Setelah itu bergegas keluar dari starbucks membawa minumannya yang masih tersisa setengah. Chelsea berjalan menunduk. Pada saat berjalan menuju pintu ia tak sengaja menabrak seseorang.

"Maaf, maaf. Saya gak sengaja." Ucap Chelsea lalu menatap orang itu.

"Iya gapapa." Ucap orang itu.

"Epan?" Ucap Chelsea kaget. Ternyata yang tidak sengaja ia tabrak adalah Epan.

'Mampus lo Chel. Gue harus buru-buru keluar dari sini, sebelum Alvin dan Fandy liat.' Batin Chelsea.

"Chel-sea? Lo––

––Gue duluan ya Kak, lagi buru-buru." Ucap Chelsea memotong ucapan Epan dan Chelsea pun berhasil keluar dari starbucks.

"Kenapa lo Pan?" Tanya Fandy yang tengah meminum Coffee peranannya.

"Tadi, gue gak sengaja nabrak Chelsea." Jawab Epan lalu duduk di samping Fandy. Alvin yang sedang sibuk bermain handphone mengalih 'kan pandangannya ke Epan.

"Chelsea?" Tanya Alvin.

"Iya, kenapa? Mau ngajak balikan lagi?" Jawab Epan.

"Apaansi lo, ngaco aja!" Ucap Alvin sambil pura-pura bermain handphonenya padahal hanya bolak balik galeri. Tiba-tiba pikirannya tertuju pada cewek dingin nan ketus, sebut saja dia 'Chelsea Violetta'.

'Chel, gue tadi ngerasa kalau lo ada di meja samping gue. Apa gue sedang halusinasi aja kali, ya? Iya dah, kayaknya halusinasi. Sebenarnya pesan yang tadi gue kirim di line itu... beneran buat lo.' Batin Alvin.

"Alvin!" Ucap Fandy.

"Apa, Chel?" Tanya Alvin.

🐁🐁🐁

Mampus gua baper di Part ini, gila
><.

Don't forget Vote and Comment! :)
Author pengen bilang, kalo PART berikut nya itu Ending Barbie Ice. Jadi siap² aja ya, kalo Sad/Happy kalian tetep baca ;).

Barbie Ice [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang