-🐣 Part 47 : Salah Paham

3.6K 166 5
                                    

Di kelas Alvin sekarang sedang freeclass. Biasanya freeclass di kelas Alvin ada konser yang beranggotakan Alvin, Fandy, dan Epan. Tetapi sekarang tidak. Keadaan Alvin yang sedang galau, bucin, dan tidak mood.

"Tadi gue ketemu Chelsea bareng cowok Vin." Ucap Fandy.

"Gue tau."

"Lo gak kangen-kangenan gitu sama dia?" Tanya Epan.

"Alay."

"Serius paul." Ucap Epan.

"Buat apa kangen sama orang tapi dia malah kangenin orang lain. Percuma, sia-sia, buang waktu gue aja!" Jelas Alvin.

Epan dan Fandy hanya diam.

🐯🐯🐯

Di kelas Chelsea sekarang ada pelajaran kimia. Kelas yang cukup hening.

Bel istirahat pun berbunyi.
Semua murid berhamburan keluar kelas. Fiona menghampiri Chelsea untuk menuju ke kantin.

"Ayo Chel." Ajak Fiona.

"Gue sama Dika dulu deh. Kasian belum punya temen." Goda Chelsea kepada Dika.

Hanya teman-teman Chelsea yang tahu bahwa Chelsea dan Dika bersaudara.

"Kampret lo, yaudah gue ke kelas nya Rachel dulu. Ngajak dia ke kantin." Ucap Fiona

"Iya."

🐻🐻🐻

Chelsea segera berjalan menuju kantin bersama Dika. Baru sampai depan pintu kantin. Di sana sudah ada Alvin bersama teman-temannya. Chelsea langsung terus berjalan tanpa mengharap 'kan Alvin.

Di kantin Chelsea sedang bersama dengan Dika saja. Mereka berdua sedang asik mengobrol. Tiba-tiba saja Alvin datang.

"Bisa tinggalin gue sama Chelsea berdua?" Ucap ketus Alvin kepada Dika.

"Oke."

Dengan sigap Chelsea menahan tangan Dika.

"Dika pergi, gue pergi!" Ucap Chelsea lebih ketus kepada Alvin.

Alvin tidak bisa berbuat apa-apa. Alvin segera duduk di samping Chelsea.

"Lo ke mana aja?" Tanya Alvin.

"Bandung sama Bogor."

Kosa kata mereka tiba-tiba saja di ganti dengan gue-lo. Mungkin karena mereka sudah lupa dengan kosa kata aku-kamu di hidupnya. Yasudah lah.

"Chat gue kenapa di read doang?" Tanya Alvin.

"Penting?"

"Jelas lah. Status lo masih jadi cewek gue." Ucap Alvin.

"Kalo gue masih jadi cewek lo, apa pantes cowok gue jalan sama cewek lain?" Tanya Chelsea lebih pedas.

"Soal Hanna? Dia cuma temen gue."

Alvin tidak memberitahu soal Hanna adalah mantannya. Karena menurutnya itu tidak penting selagi masalah ini tidak besar.

"Apa pantes temen jalan berdua-duaan ketawa-tawa di jalan layaknya pacaran?" Cibir Chelsea.

"Itu hanya ada urusan osis kemarin."

"Terus lo. Tanpa kabar ngilang tiba-tiba dateng bawa cowok?" Tanya Alvin sesekali melirik ke arah Dika.

"Impas dong." Jawab santai Chelsea.

"Ada hubungan apa lo?" Tanya kembali Alvin.

"Penting."

"Dia Sodara gue!" Ucap Chelsea.

Sekarang Alvin salah paham terhadap Dika. Alvin fikir Dika adalah simpanan Chelsea. Tetapi Chelsea tidak mungkin mempunyai simpanan. Chelsea perempuan yang baik.

"Maaf." Ucap Alvin dan Chelsea berbarengan. Kemudian mereka saling menatap.

"Maafin gue terlalu posesif dan jalan sama Hanna." Ucap Alvin lembut.

"Maafin gue juga karena gak ngabarin lo." Ucap Chelsea.

Mereka pun saling tersenyum.

"Gak kangen sama gue?" Tanya Chelsea.

"Gue?"

"Eh iya deh aku." Ucap Chelsea membenarkan kalimat.

"Kangen banget dong sama Tumi nya Alvin." Ucap Alvin mengusap puncak kepala Chelsea dengan lembut.

Tiba-tiba saja Hanna datang...

"Vin. Nih hoodie lo udah gue cuci." Ucap Hanna.

"Oke."

'Hoodie? Alvin meminjam 'kan hoodie nya ke Kak Hanna kenapa? Apa mereka sering kali bertemu? Chelsea lo harus kuat. Gak boleh shuzon dulu, tenangin diri lo.' Batin Chelsea.

Hanna yang melihat keberadaan Chelsea pun tersenyum.

"Hay Chel, Awet sama Alvin ya." Ucap Hanna langsung meninggalkan Chelsea dan Alvin.

"Makasih Kak."

Chelsea melihat hoodie yang di pegang oleh Alvin pun mulai curiga.

"Kok hoodie kamu ada di Kak Hanna?" Tanya Chelsea dingin.

"Dia minjem." Jawab Alvin.

"Oh."

"Ekhem, ada kucing lewat naik pesawat." Ucap Dika membuat Chelsea dan Alvin menoleh ke Arah nya.

"Eh, Dika. sorry, sorry. Kirain gue lo udah pergi." Ucap Chelsea.

"Yeee..., sialan. Yaudah gue ke sana dulu ya." Ucap Dika.

"Iya, Awas nyasar." Ucap Chelsea karena Dika baru saja masuk ke sekolah barunya yang di takut 'kan Chelsea adalah Dika nyasar. Karena sekolah ini sangat luas.

"Tenang, nanti gue bawa kompas." Ucap Dika lalu langsung pergi entah ke mana.

"Receh banget tuh anak." Ucap Alvin setelah itu tertawa renyah.

"Sebelas dua belas sama Bang Fano." Ucap Chelsea.

"Kak Fandy, Kak Epan ke mana? Tumben gak ada." Tanya Chelsea.

"Paling si Fandy sama Fiona. Kalau Epan sama Rachel." Jawab Alvin dan Chelsea hanya mengangguk 'kan kepalanya.

"Mau makan apa?" Tanya Alvin.

"Mie ayam aja deh sama es jeruk."

"Oke, aku pesan dulu ya." Ucap Alvin lalu langsung pergi memesan makanan dan meninggalkan hoodie nya di atas meja. Tidak sengaja mata Chelsea melihat sesuatu di kantong hoodie tersebut, Chelsea penasaran dengan benda itu.

'Itu apaansi? Kertas atau bukan? Gue penasaran banget. Apa gue ambil aja ya? Yaudah deh gue ambil aja.' Batin Chelsea.

Chelsea tahu bahwa itu tidak sopan tetapi mau bagaimana lagi, jika rasa penasaran itu membuatnya kalang kabut. Setelah itu ia mengambil hoodie Alvin dan mengambil sesuatu itu. Ternyata itu adalah....

🐢🐢🐢

Alhamdulillah, Barbie ice udah 7000'an Readers. Author mengucapkan banyak terima kasih untuk Readers yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca Cerita ini dan menunggu cerita ini Update, makasih juga buat yang udah Vomment. Maaf banget kalau Update nya lama, soalnya banyak tugas 📚😴.

-Salam Hangat dari Bekasi yang sedang Hujan ☔

Saturday, 3 November 2018

Barbie Ice [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang