-🐵 Part 27 : Rumah Pohon

4.6K 211 5
                                    

Mereka sudah keluar dari toko buku dan mendadak berhenti di depan pintu masuk toko buku.

"Mau makan gak?" Tanya Alvin.

"Terserah." Jawab Chelsea dingin sambil menatap ke arah lain.

"Oke, gimana kalo kita ke restoran sana." Ucap Alvin sambil menunjuk ke arah sana.

"Yaudah." Ucap Chelsea dingin.

Mereka berdua pun berjalan menuju ke arah restoran itu, tidak butuh waktu lama, Mereka sudah sampai dan memesan makanannya masing-masing. sambil menunggu pesanan nya datang Alvin menyodor 'kan Komik yang ia beli ke arah Chelsea.

"Chel." Ucap Alvin sambil menyodor 'kan komik itu.

"Hm?" Tanya Chelsea dingin yang fokus terhadap handphonenya.

"Ini komik buat lo." Jawab Alvin dengan lembut.

Chelsea pun menaruh handphonenya di atas meja dan matanya beralih menatap komik itu.

"Buat lo aja, katanya lo suka." Ucap Chelsea.

"Tenang, komik gue masih banyak, nih ambil gak boleh ada penolakan!" Ucap Alvin.

"Maksa mulu lo." Ucap Chelsea dingin sambil mengambil komik itu sedikit kasar.

"Permisi, Ini pesanannya sudah jadi." Ucap pelayan itu yang baru saja datang membawa pesanan mereka berdua dan menaruhnya di atas meja.

"Makasih Mas." 

Lalu mereka berdua menyantap makanannya masing-masing.
Di sela sela makannya Chelsea membatin.

'Kok tiba tiba Alvin ngasih komik? Idih aneh banget tuh orang.' Batin Chelsea.

Mereka sibuk dengan makanan mereka masing-masing. Alvin sudah menghabis 'kan makanannya terlebih dahulu. Kemudian Alvin memandangi Chelsea dengan mata penuh arti.

'Dipikir-pikir cewek kayak dia cantik juga. Tapi kenapa dia harus jutek sama gue?' Batin Alvin heran.

Chelsea yang sadar dipandangi Alvin pun langsung risih dan membalas tatapan itu dengan tatapan yang tajam. bukan tatapan yang manis. Tatapan Chelsea membuat lamunan Alvin pudar.

"Mata lo bener-bener gak bisa manis ya, kalo ngeliat orang ganteng." Ucap Alvin mengusap mukanya dengan kasar.

"Lo juga, ngapain ngeliat-liat orang cantik." Balas Chelsea dengan heran.

"Iya, orang cantik emang cocoknya sama orang ganteng." Sahut Alvin menaik turun 'kan alisnya.

"Kalo orangnya kayak lo gak bakal deh, hufft." Ucap Chelsea.

Alvin hanya menatap Chelsea dengan bete. Chelsea yang melihat muka Alvin pun ingin tertawa di hadapannya langsung.

"Muka lo kocak anjir." Chelsea tertawa terbahak-bahak di hadapan Alvin tanpa rasa malu sedikit pun.

Alvin yang melihat Chelsea tertawa pun heran. Heran? Iya, Chelsea yang biasanya bersikap dingin tanpa senyuman sekarang malah tertawa. Sungguh surga dunia untuk Alvin.

"Gak usah ketawa lo. Pulang aja yu." Ajak Alvin langsung menarik tangan Chelsea untuk keluar dari restoran tersebut. Tetapi, Alvin tidak lupa menyelip 'kan uang untuk membayar makanan tersebut di bawah piring bekas makanannya.

°°°

"Vin, kita beneran pulang?" Tanya Chelsea ragu-ragu.

"Iyalah. Ini udah jam setengah enam, bentar lagi maghrib Chel." Jawab Alvin.

"Hm, Jalan-jalan dulu kek, Vin. Kali ini aja. bener deh." Sahut Chelsea kali ini lembut.

"Ada syaratnya."

"Apa?" Tanya Chelsea dingin.

"Lo gak boleh jutek lagi sama gue."

"Hm." Balas Chelsea singkat dan masih tersisa nada dinginnya.

'Masih ada dingin nya tapi... gak apa- apa lah yang penting dia gak jutek banget sama gue.' Batin Alvin sambil tersenyum tipis.

Kemudian Alvin langsung melajukan motornya ke tempat yang ingin ia tuju saat ini bersama Chelsea.

🐺🐺🐺

Tempat yang di kunjungi oleh Alvin yaitu hutan. Chelsea pun terbesit rasa takut. Chelsea menyeringit bingung. Alvin pun sudah sampai di pohon besar di atas nya terdapat rumah. Lebih tepatnya rumah pohon. Di sana juga ada lapangan kecil.

"Mau berapa lama lo diatas motor?" Tanya Alvin menyindir Chelsea.

"I-iya, gue turun." Jawab Chelsea gugup dan langsung turun dari atas motor Alvin.

Kemudian Alvin segera turun dan berdiri di samping Chelsea yang sedang melihat pemandangan sekeliling hutan yang sepi tersebut.

"Lo mau ngapain ngajak gue kesini? Lo gak macem-macem kan?" Tanya Chelsea curiga.

"Yaelah, lo takut banget sih Chel. Gue bukan laki-laki kayak gitu kali, tenang aja. Gue gak bakal ngerusak cewek yang gue sayang kayak lo." Ucap Alvin.

Chelsea? Chelsea blushing dan menunduk 'kan kepalanya akibat malu. Baru kali ini seorang cewek dingin memblushing 'kan dirinya di hadapan cowok yang ia kesal.

"Yaudah yuk, naik ke atas." Ucap Alvin menarik tangan Chelsea menuju rumah pohon yang di lengkapi dengan tangga untuk menaikki ke atas sana.

"Naik!" Titah Alvin.

"Lo yakin? Gue takut." Ucap ragu Chelsea. Chelsea hanya takut dengan ketinggian.

"Kenapa harus takut? Ada gue di sini, lo tenang aja." Ucap lembut seorang Alvin.

Chelsea tersenyum dan langsung menaikki anak tangga itu dengan gugup. Tidak lama kemudian, Chelsea telah sampai di atas yang begitu juga dengan Alvin.

"Lah, lo udah di sini aja." Ucap Chelsea heran.

"Iyalah, cepet kan gue. Emang lo, se-abad baru sampe." Balas Alvin.

"Emang aja lo keturunan monyet." Ledek Chelsea.

"Lo cantik-cantik ngeledek mulu hobbynya, heran." Ucap Alvin kesal.

"Lah lo, ganteng-ganteng baperan mulu hobbynya, heran." Balas Chelsea tak mau kalah.

"Iyalah, gue mah emang ganteng. Sekian lama akhirnya lo jujur juga." Terkekeh Alvin.

"Apaan si lo. Salah ngomong gue anjir. Pede amat ish." Ucap Chelsea memandangi Alvin tidak senang.

"B aja matanya dong." Sahut Alvin mengusap puncak kepala Chelsea dengan lembut.

"Alvin! nanti berantakan rambut gue." Ucap Chelsea.

Alvin hanya terkekeh. Chelsea memandangi rumah pohon yang di tempatinya sekarang. Di sana banyak sekali foto-foto kenangan Alvin. Dan sepertinya ada foto seorang cewek yang sangat asing bagi Chelsea.

"Ini siapa?" Tanya Chelsea memegangi foto yang tergantung oleh tali dan di jepit dengan paper clip.

🐈🐈🐈

Barbie Ice [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang