-🐭 Part 32 : 'To Me'

4.5K 195 3
                                    

"Lo-lo serius?" Tanya Alvin dengan ragu-ragu.

"Lo kira muka gue sekarang bercanda?"

Alvin sontak memeluk Chelsea dengan erat. Ia dengan sangat gembira hari ini. Dengan tersenyum Chelsea membalas peluk 'kan Alvin.

"Makasih ya tumi. Gue harap lo bisa jadi yang terbaik."

"Makasih juga Vin. Gue harap lo bisa tegar ngadepin sikap gue yang suka ketus dan dingin." 

Alvin melanjut 'kan perjalanannya menuju rumah Chelsea. Tidak membutuh 'kan waktu lama sekarang mereka sudah sampai di depan rumah Chelsea.

Ketika Chelsea ingin keluar dari mobil Alvin, tangan Chelsea sudah ditahan oleh Alvin.

"Kamu sebenernya tau arti tumi gak sih?" Tanya Alvin yang sekarang mengguna 'kan kosa kata 'aku-kamu'.

"Imut?"

"Tumi itu sama aja 'To Me'. Artinya 'Untuk aku' jadi kamu itu cuma untuk aku aja, gak ada yang lain." Ucap lembut Alvin yang sekarang menggenggam tangan Chelsea.

Chelsea pun tersenyum manis.

'Ya ampun Chel senyuman lo manis banget si, baru kali ini gue liat lo bener-bener senyum karena gue.' Batin Alvin senang.

Setelah itu Chelsea segera turun dari mobil Alvin.

"Makasih ya, udah anterin gue pulang." Ucap Chelsea.

"Gue? Aku-kamu Chel. Lupa sama hubungan kita?" Sindir Alvin.

"Makasih ya kamu."

"Oke, Salam buat Nenek kamu ya, Jangan lupa makan. Aku pulang dulu." Ucap Alvin.

"Assalamualaikum sayang."

Degh

"I-iya Wa'alaikumsallam, hati-hati." Jawab Chelsea gugup.

Chelsea langsung masuk ke dalam rumah dengan keadaan hati yang sangat senang dan berbunga-bunga. Tidak ada hentinya Chelsea terus tersenyum.

"ASSALAMUALAIKUM. CECAN COME BACK KE RUMAH DENGAN PERASAAN YANG SENANG LUAR BYASA." Teriak Chelsea loncat-loncat senang.

"Buset dah. Sekalinya seneng berisik banget anjir." Keluh Fano yang sedang menonton televisi di ruang tamu.

"Wa'alaikumsalam." Jawab Desty dan Fatimah berbarengan.

Chelsea yang mendengar suara tidak asing mencari sumber suara tersebut.

"BUNDA?!" Teriak Chelsea ditambah dengan gembiranya hari ini.

"Bunda udah pulang? Kapan sampainya?" Tanya Chelsea memeluk Desty yang berada di ruang keluarga bersama Fatimah.

"Ya udah dong. Bunda gak betah lama-lama di sana, bunda udah kangen duluan sama kamu. Jam 12 bunda sampai di sini." Jelas Desty.

"Ayah mana?" Tanya Chelsea.

"Ayah lagi mandi. Oh iya, kamu kok tumben senang kayak gini? Cerita dong sama Bunda." Goda Desty.

"Hm." Ucap Chelsea melirik ke arah Fatimah untuk kode kepada Desty. Chelsea malu untuk bercerita karena ada Fatimah di dekatnya.

Fatimah yang menyadari hanya menggeleng-geleng 'kan kepalanya akibat kelakuan cucunya.

"Haha. Yasudah, sekarang kamu mandi sana abis itu makan." Titah Desty.

"Siap 86." Ucap Chelsea lalu langsung bergegas menuju kamarnya.

🐀🐀🐀

Selesai mandi dan makan, Chelsea mengambil laptopnya yang berlogo apel setengah di atas meja belajar dan ia membawanya ke atas tempat tidur setelah itu tengkurap sambil  mengetik sesuatu di sana.

'Hari ini, tepat di mana membuat tanggal bersama Alvin dan hati gue di luluhin sama Alvin Delvano sang ketua osis yang terkenal jail, rese, dan sifat nya yang absurd. Entah datang dari mana perasaan itu muncul. Menurut gue, Alvin itu Baik dan ramah (seketika) hehehe, pertama kali gue ketemu sama dia gue ngerasa nyaman kalau ada di dekat dia, nggak tau kenapa. Dia selalu punya cara gimana buat gue ketawa terus karena dia. Tapi... apakah Alvin masih ada rasa sama Lina? Entah lah gue gak tau tentang itu. Gue bisa bantu dia buat lupain mantannya itu dengan cara gue sendiri...'

Saat Chelsea ingin melanjutkan ketik 'kan nya handphonenya berbunyi di atas nakas menanda 'kan bahwa ada telfon yang masuk.

Chelsea langsung mengambil handphonenya dan mengecek siapa yang menelfonnya. Sudah tertera di sana bernama Alvin rese 🐣. Chelsea menggeser ke tombol hijau dan menempel 'kan benda pipih itu ke telinganya.

"Kenapa telfon?" Tanya Chelsea memulai pembicaraan.

"Kita jalan-jalan yuk, kamu mau gak?" Tanya Alvin di sebrang sana.

"Ke mana?"

"ke pelaminan juga boleh." 

Chelsea yang mendengarnya terkekeh pelan.

"Mulai deh bercandanya." Ucap Chelsea.

"Aku gak bercanda... Sayang." Ucap Alvin.

Chelsea yang mendengar ucapan Alvin barusan jantungnya ingin lari dari tempatnya.

'Jantung gue kok deg deg 'an ya. normal 'kan kembali detak jantung hambamu ini Ya Allah.' Batin Chelsea.

"Chel." Ucap Alvin

"Eh, I-iya."

"Kalau nonton kamu mau? Atau ke taman kota? Atau ke... Hati aku juga boleh."

"Gombal mulu sih kamu Maz wkwk."

"Nonton aja gimana, Vin?"

"Non–nonton?" Ucap gugup Alvin.

"Iya. Kenapa? Gak mau ya?" Tanya Chelsea sedikit kecewa.

"Gak kok." Jawab Alvin.

"Yaudah, aku ganti baju dulu."

"Oke, aku sekarang otw rumah kamu ya." Ucap Alvin.

"Iya." Chelsea mematikan telfon nya dan ia guling-gulingan di atas tempat tidur ia merasa senang sekali hari ini, Semoga setiap hari Chelsea merasa 'kan kebahagiaan yang sama saat seperti ini.

Chelsea bergegas menuju lemari pakaian dan memilih Celana jeans dan switer berwarna putih bergambar astronot dan bumi di depannya.

Setelah selesai mengganti pakaian Chelsea langsung memakai bedak tetapi tipis. Karena Chelsea tidak suka memakai bedak yang terlalu tebal dan ia memakai lipblam agar bibirnya tidak terlalu kering.

Chelsea mengambil sneakers nya yang berada di samping lemari pakaian dan memakainya setelah itu Chelsea mengambil handphone di atas tempat tidur dan langsung turun ke lantai satu.

🐉🐉🐉

Barbie Ice [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang