Setelah kejadian di ruangan Alex. Love sedikit gelisah. "Bagaimana kalau pak Alex memecatku? entahlah yang jelas saya tidak akan melepaskan hijab saat bekerja." love bergumam sendiri.
Ternyata di mana-mana yang namanya bos itu selalu arogan, suka mengatur. Ya, tapi mau bagaimana lagi, biar pun begitu ia tetap bekerja. Asal soal kain penutup kepala tidak diusik, untuk dilepas.
Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat, sebulan sudah ia bekerja. Akhirnya gadis ayu itu bisa menerima hasil kerja kerasnya. Uang hasil kerjanya tidak lupa disumbangkan 5% untuk anak yatim, dan sebagian dikirim untuk ibunya di Jogja.
***
Dengan tergesa-gesa Love berangkat kerja. Hari ini ia telat dikarenakan dia sedang berhalangan, jadi tidak ada rutinitas salat. Ke enakan tidur, akibatnya jadi bangun kesiangan. Mau pesen ojeg online, tapi kuotanya habis karena lupa isi pulsa.
"Ya Allah, mana becek lagi jalanan." Dengan sabar dia menunggu angkutan umum, di pinggir jalan yang masih tampak basah.
Praaat!
Sebuah mobil sedan melintas dan menyipratkan air genangan, tepat mengenai baju. Spontan Love melihat batu seukuran buah kedongdong, kemudian diambilnya dan melempar asal ke arah mobil. Namun, naas batu itu pas mengenai mobil.
Cdeeer!
Padahal niatnya cuma buang kekesalannya saja. "Ya Allah, pas kena. Aduh gimana ini," cicit love ketakutan.
***
Alex sedang mengendarai mobil sedan barunya, syukur jalanan enggak sepadat biasanya, karena hari menjelang siang mecet mulai berkurang. Ia melintasi jalan yang penuh kubangan air dikarenakan hujan semalem.
Tidak sengaja Alex mencipratkan air ke baju seorang perempuan. Lalu ia melambatkan mobilnya hendak berhenti untuk meminta maaf, namun sebelum berhenti terdengar suara benda keras mengenai mobilnya.
Pria tampan itupun mencoba melihat lewat kaca spion mobil. Ternyata ia adalah seorang pegawai di swalayan! Batinnya. Akhirnya ia urungkan niatnya, lalu melanjutkan perjalanannya. "Awas kau ya, berani melempari mobilku."
Sesampainya di swalayan ia turun, dan mengecek mobil. Ternyata batu itu mengenai lampu belakang mobilnya. "Sialan!" makinya.
"Hei! kamu." Sambil bertolak pinggang, ia panggil salah satu pagawai yang melintas.
"Saya, Pak?" Santi menghampiri, tampak sedikit takut.
"Gadis yang berkrudung sudah sampe belom?" Ia sebenarnya tahu, pasti Love belum sampai. Alex hanya ingin meluapkan emosinya saja.
"Love maksudnya, Pak? Eeh ..., belom lihat saya," jawab Santi gugup.
"Bilangin yang lain kalau kalau lihat Love sudah datang, suruh dia ke ruangan saya."
Santi hanya mengangguk, patuh.
*****
Love baru saja sampai di swalayan. Melihat baju yang ia kenakan kotor, ia pun hendak ke kamar mandi mau membersihkannya.
"Ve!" terdengar panggilan dari Santi.
"Iya, Santi ada apa?"
"Di suruh ke ruangan pak Alex sekarang."
"Tar dulu, saya mau bersihin baju dulu," kata Love, sambil memperlihatkan baju kotor penuh noda kecoklatan.
"Ya Allah, kenapa bisa kotor?" tanya Santi heran. "Tapi, mendingan kamu segera deh, temuin pak Alex. Keliatannya lagi marah gitu," sambungnya.
"Pasti karena telat."
"Tau, deh."
Akhirnya Love urungkan niat membersihkan bajunya. Dengan tergesa-gesa ia berjalan menuju ruangan bosnya itu.
Tok! tok! tok! Love mengetuk pintu ruangan Alex.
"Masuk!" Suara dari dalem terdengar lagi marah, hal itu membuat Love sedikit takut. Perlahan ia membuka pintu. "Bapak memanggil saya?" tanyanya.
Tanpa jawaban Alex melempar baju seragam kerja ke Love.
"Ini apa pak?"
Pertanyaan kedua Love tidak dijawab. Lalu Alex menarik Love keluar dari ruangan, dibawa ke tempat parkir. "Kamu bingung, hah?"
"Emang saya salah apa, Pak?" cicit Love.
"Lihat mobilku ini!"
Ya Ampun, ternyata tadi mobil Pak Alex! batin love. Ia menutup mulutnya dengan telapak tangan, terkejut melihatnya.
"Maaf, saya tidak sengaja, Pak."
"Sekarang bajumu sudah diganti. Sekarang saya mau minta ganti rugi, lampu mobil yang kamu pecahkan."
"Haaah!"
"Kenapa?" Alex mentap perempuan di depannya, kesal.
"Baik, Pak," ucap Love pasrah. "Tapi bisa dicicil gak, Pak? soalnya ...."
"Emangnya kredit bisa dicicil." Potongmya cepat.
"Tapi Pak, kayanya saya gak punya uang cukup buat gantiin lampu mobil Bapak," Love memohon, sungguh di luar dugaan. Uang sisa untuk beberapa hari ke depan, harus untuk mengganti sebuah lampu. Yang harganya tidak murah.
"Baiklah kalau kamu gak bisa ganti. Ganti ruginya, saya gantikan dengan hukuman."
"Baik, Pak. Hukuman apa yang harus saya jalani?" Gadis itu tampak lega, uang sisa gaji aman.
"Nih alamat apartement saya. Pagi jam 6 harus sudah sampai di apartementku, untuk membersihkannya selama seminggu." titahnya.
Alex memberi alamat serta kunci cadangan apartementnya pada Love.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOS ITU (Tersedia Ebook)
General FictionBagaimana jadinya ketika ingin kerja baik-baik, malah dapat masalah? Urutan terbalik no 1 pindah ke no 2. Ah, ya. Tulisan ini masih berantakan, dan lagi masa pengeditan. Mungkin banyak yang bingung, tapi mohon maklum, ya. Ini tulisan pertamaku😊