Setelah acara yang sangat sakral yaitu ijab kobul selesai, kedua mempelai diboyong ke gedung untuk acara resepsi. Sepasang pengantin itu duduk di pelaminan, sesekali menyalami tamu undangan yang hendak memberi ucapan selamat.
Mata penuh binar kebahagiaan selalu terpancar pada kedua mempelai itu. Alex yang sesekali memandang istrinya di samping, kadang sedikit kesal jika ada tamu yang hendak menyalaminya.
Huuh! kapan pesta berakhir! batin Alex tidak sabar, ia ingin memandang istrinya sampai puas. Bukan, ia tidak akan merasa puas memandang istrinya. Yang begitu cantik berbalut gaun putih, dengan kerudung warna senada, serta polesan wajah yang terlihat natural. Love memang meminta pada perias pengantin, agar dandanannya tidak terlalu menor.
"Alhamdulillah. Akhirnya perjuangan lo sampai sini juga, selamat, ya," ucap Dimas yang datang telat, karena menunggu istrinya dandan. Siska memang suka berlama-lama di depan cermin, belum lagi kalau memilih gaun.
"Iya makasih banyak, ya," sambut Alex, sambil membalas pelukan sepupunya.
Para tamu undangan semuanya hadir. Dari para rekan kerja kantor, karyawan swalayan, teman kerja Love yang sekarang, serta Luki yang di Jogja pun ia undang.
Tapi ada juga tamu yang tidak diundang pun datang, namun ia tidak mau menghampiri dan mengucapkan selamat pada kedua mempelai pengantin. Dia adalah seorang pria, yang tengah berdiri di pojok gedung, sepasang matanya tidak pernah lepas menatap Love.
***
Alex dan Love mendapat hadiah pernikahan dari Winda dan Bowo, yaitu bermalam di hotel. Sesampainya di hotel, Love langsung merebahkan diri melepas lelah. Sedangkan Alex, sang suami langsung membersihkan diri di kamar mandi.
Setelah selesai dari kamar mandi, pria itu langsung mendekat ke ranjang, membangunkan istrinya. "Ve, Sayang," ucap Alex lembut, sambil mengusap pipi Love.
"Eh, Mas. Sudah mandinya? Maaf, aku ketiduran."
"Iya, gak apa-apa. Sudah, salat isya juga sudah," jawab Alex, kemudian mencium pucuk kepala istrinya.
"Kenapa gak bangunin, biar aku siapin baju ganti."
"Gak apa-apa kamu kan cape, makanya Mas biarin tidur."
Love pun bangun ke kamar mandi. Namun, saat di kamar mandi ia merasa ada yang aneh. Yaah! batin Love lemas. Sesudah selesai Love, pun melangkah keluar dengan wajah khawatir.
Sedangkan Alex, pria itu sedang duduk di ranjang sambil menopang dagu, menunggu. "Sudah?" tanyanya.
Love mengangguk lalu menghampiri suaminya.
"Ko, gak salat isya dulu?" tanya Alex lagi.
"Mas Alex, gak marah?" tanya Love pelan-pelan.
"Kenapa harus marah?"
"Maafin aku, Mas. A-aku, gak bisa memenuhi kebutuhanmu sekarang," terang Love menunduk. "Aku lagi datang bulan," lanjutnya.
Mendengar penuturan sang istri, Alex pun tergelak. "Ya ampun, dikira apa. Sini!" Alex menarik tangan Love agar naik ke ranjang.
"Sekarang kita kan sudah menikah, ko jilbabnya masih dipakai. Mas kan pengin lihat rambutnya," pinta Alex.
"Mas?"
"Hem."
"Tadi udah dibilang, aku lagi ...."
"Iya tau, emang gak boleh kalau lihat rambut doang?" Alex menatap dalam istrinya, memberi isyarat agar melepas penutup kepalanya.
Love pun membuka kerudung itu perlahan-lahan. Ketika jilbab sudah terlepas, pria itu terpana melihat warna rambut hitam legam nan panjang istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOS ITU (Tersedia Ebook)
General FictionBagaimana jadinya ketika ingin kerja baik-baik, malah dapat masalah? Urutan terbalik no 1 pindah ke no 2. Ah, ya. Tulisan ini masih berantakan, dan lagi masa pengeditan. Mungkin banyak yang bingung, tapi mohon maklum, ya. Ini tulisan pertamaku😊