Pagi menunjukkan jam delapan. Padat kendaraan mulai berkurang, itu tandanya orang-orang sudah sampai pada tujuan masing-masing. Tapi tidak bagi Love, baru kali ini ia terlambat ke kantor. Biasanya jam delapan sudah sampai di kantor, tapi sekarang ia masih di jalan menunggu angkutan umum. Ini gara-gara semalam ia lupa mengcarger telepon genggamnya, jadi ia tidak bisa memesan ojek online.
Sesampainya di kantor Love langsung mengabsen diri, tanda ia masuk. Setelah itu, ia melangkah memasuki ke ruangan para karyawan. Tapi ada yang aneh, ia pun memperlambatkan langkahnya.
Heran, biasanya jam segini para pegawai sedang sibuk dengan berkas-berkasnya, tapi yang ia lihat sekarang hampir semua karyawan sedang santai. Malah mereka terlihat sedang menikmati makanan yang terbilang mewah, steak daging sapi saus barbeque.
Ada acara apa ini tumbenan! batin Love. Iapun menghampiri resepsionis.
"Selamat pagi Lina?"
"Pagi Love," jawab Lina.
"Apa Reno sudah datang?"
"Hari ini Reno izin gak masuk."
"Yaah, nanti persentasinya sendirian dong aku," gumam Love.
"Tenang aja, hari ini pak Bos sedang berbaik hati, bahkan tadi ada paket makanan banyak untuk para karyawan di sini," katanya sambil mengunyah makanannya. Love pun tergiur melihatnya.
Hemm kayanya enak tuh steak daging saus barbeque! batin Love sambil lidahnya menyapu bibirnya.
Love pun beranjak menuju meja yang terdapat bingkisan makanan tadi. Namun, saat hendak mengambil satu kotak makanan resto itu, Genta sang menejer kantor memanggilnya dan menghampiri.
"Selamat pagi Pak Genta, iya ada apa?" tanya Love, manyaut sambil menaruh kembali bingkisan makanan tadi.
"Kamu mau makan itu dulu?" tanya Genta.
"Tidak jadi, Pak."
"Ya sudah, mari ikut saya ke ruang rapat."
Love pun menurut, dan berjalan mengekori Genta ke ruang rapat.
Kenapa cuma aku yang keruang rapat! batin Love. Sambil melihat teman kerja sekeliling yang tampak aman, tanpa mereka peduli.
Sedangkan Genta, melihat Love seperti kebingungan pun, pria berbadan tambun itu langsung menarik tangan Love, untuk segera masuk ke dalam.
***
Setelah masuk ke ruangan rapat, Love mengatupkan kedua tangannya di mulut. Kaget. Ternyata di dalam ada Bowo dan keluarganya. Sementara pandangannya bertemu dengan manik mata Winda, istri Bowo. Love langsung menunduk, saat melihat perempuan paruh baya itu menatap dirinya penuh kerinduan.
"Alex, lihat dia sudah datang." Ayahnya menyuruh Alex melihat, siapa yang abru saja masuk. Sedangkan ia tak menghiraukan Ayahnya.
"Alex, ayo lihat siapa yang datang," ucap Winda. Bos itu masih mengacuhkan keberadaan Love.
Apa dia sudah melupakanku? Batin gadis itu Seketika rasa sakit itu muncul lagi.
Sedangkan Winda masih berusaha membujuk anaknya, agar cepat menyadari siapa yang datang. Dengan jari yang masih terlihat lentik, ibu itu terus menoel-noel lengan anaknya.
Lama diacuhkan, Love pun tidak tahan lagi. Biar pun di ruangan yang lumayan luas, ber ac. Tapi baginya panas, menyesakkan.
"Jangan pikir dengan menjodohkan aku dengan wanita berjilbab itu, aku bisa lupain Love? Enggak."
Love yang sudah berbalik hendak keluar pun, hatinya langsung menghangat mendengar apa yang barusan Alex katakan.
Perlahan ia memutarkan badan kembali, untuk melihat Alex. Tapi, lagi-lagi pria itu kembali asyik dengan benda yang di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOS ITU (Tersedia Ebook)
General FictionBagaimana jadinya ketika ingin kerja baik-baik, malah dapat masalah? Urutan terbalik no 1 pindah ke no 2. Ah, ya. Tulisan ini masih berantakan, dan lagi masa pengeditan. Mungkin banyak yang bingung, tapi mohon maklum, ya. Ini tulisan pertamaku😊