7 ada aja masalah

10.2K 513 4
                                    

Mendengar Love berpamitan, tampak raut wajah Alex kurang semangat. Karena harus mengakhiri hukuman. Belum sempat menjawab, malah terdengar suara ketukan pintu.

"Sebaiknya kamu kebelakang dulu, Ve. Biar saya yang buka pintu." titah Alex.

Perempuan itu mengangguk, dan berlalu ke belakang. Alex pun beranjak membuka pintu. Ketika daun pintu itu terbuka, tampaklah orang yang tidak asing lagi bagi Alex.

"Hai bro?" Suara pria yang punya hubungan dengan keluarganya. ia adalah Dimas sepupu Alex.

"Salam dong kalau mau masuk," celetuk Alex.

"Wah, ada apa rupanya dengan adik sepupuku ini." Akhirnya Dimas mengucapkan salam, lalu mereka masuk.

Hari minggu biasanya Alex dan Dimas pergi joging. Namun kedatangan Dimas pagi ini, di sambut dengan wajah masam sama Alex. Karena sepupunya itu datang, bukan di waktu yang tepat.

"Kenapa muka lo?" tanya Dimas.

"Ngapain pagi-pagi dah kesini?"

"Lo lupa, biasanya kan kita lari pagi hari minggu, ini nih yang di khawatirin kalau tinggal sendirian. Segala kegiatan yang baik jadi buruk, dasar jomblo."

Blep!

Alex melempar bantal sofa pas mengenai Dimas.
.
.
.
Di dapur Love ternyata mengintip obrolan Alex dan sepupunya. Love senyum-senyum sendiri saat melihat Alex cemberut. Menurutnya Alex sangat lucu saat seperti ini.

Tidak lama Love tersadar, kalau tindakannya itu salah. Mengintip bukan hal yang baik. Ia pun segera berbalik namun, tangannya menyenggol gelas hingga jatuh pecah.

Praaang!

Dimas dan Alex langsung mengalihkan pandangan ke dapur. Betapa terkejutnya Dimas, saat menemukan seorang gadis di dapur. Kemudian pria itu menatap Alex penuh tanda tanya.

"Alex?" Dimas memicingkan matanya.

"Eh, nanti aku bisa jelaskan," Alex menjawab, sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Maaf, Pak. Saya tidak sengaja," cicit love.

"Pak? maksudnya?" Dimas keheranan mendengar panggilan perempuan itu untuk Alex.

Alex akhirnya memperkenalkan dan menjelaskan semuanya. Dimas, pria itu manggut-manggut seolah paham.

"Beneran nih bukan cewe lo?" Bisik Dmas di telinga Alex. "Kalau bukan, gue mau."

"Siska mau di ke manain!" sergah Alex. Sedangkan sepupunya terkekeh, melihat kekesalan Alex.

Dimas tak jadi pergi joging, ia memilih di apartemen. Hal ini membuat Alex semakin jengkel.

"Ve, kamu boleh pulang sekarang." Alex menyuruh Love pulang, daripada di sini dapat tatapan sepupunya yang mata keranjang.

"Loh ko disuruh pulang." Dimas tak terima.

Sedangkan Alex membiarkan sepupunya merajuk. Lalu ia mengantar Love sampai depan pintu.

***

Semenjak kejadian di restoran malam itu, Love tidak menemukan Luki di swalayan lagi. Love bingung, pertanyaan aneh pun muncul di hatinya. Dia ingin segera menemui Alex dan menanyakannya.

Dikira masalah akan selesai ketika hukumannya habis. Ini justru masalah tambah banyak, dari salah paham Winda terhadap dirinya. Serta Luki, tidak bekerja lagi.

Sekarang Alex tidak mengunjungi swalayan, namun Love tidak akan habis pikir. Ia akan menemui ibu sang bos dulu, sepulang kerja nanti. Ia akan menanyakan soal Luki saat Alex berada di swalayan saja. Tidak mau ke apatemen, takut makin banyak kesalah pahaman lagi.

*****
Di rumah orang tua Alex

Di ruang tv ada Dimas yang sengaja datang menanyakan tentang Love. Menurutnya ada yang aneh dengan sikap Alex, saat menjelaskan kehadiran Love. Tidak masuk akal, memberi hukuman kepada wanita cantik seperti Love.

Kini Dimas berhadapan dengan ayah-ibunya Alex.

"Tante, kemaren di apartemen Alex ada cewe, namanya Love, Love itu siapanya Alex tante?" Dimas bertanya penuh tuntutan jawaban.

"Apa! Ko Ayah ga tau, Bu?" tanya ayahnya yang keget, kalau ada perempuan di apartemen anaknya.

Namun, saat ibunya hendak menjawab suara bel berbunyi, menandakan ada tamu di luar. Lalu todak lama datang bik Jum pegawai rumah, menghampiri.

"Bu, di depan ada yang cari Ibu. Namanya Love," terang bik Jum.

"Pucuk di cinta ulampun tiba." Dimas manyaut.

"Nah sekarang ibu bisa jelaskan di depan Love langsung, ayo Yah." Winda beranjak ke ruang tamu, di ikuti Bowo dan Dimas.

BOS ITU (Tersedia Ebook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang