23

7.6K 339 0
                                    

Setelah suaminya Alex pergi dari halaman kantor, Love segera masuk ke dalam. Akhirnya bisa masuk kerja lagi! batinnya senang. Ketika sudah berada di ruang kerja, Reno teman kerjanya sedang siap-siap ada pertemuan dengan calon pengguna produk buatan Global Bintang.

"Ve, akhirnya masuk juga. Gimana rasanya jadi pengantin baru?" goda Reno sambil menaik-naikan alisnya.

"Alhamdulillah, setelah menikah aku merasa nyaman. Aku lebih merasa terlindungi dari fitnah," jawab Love seraya duduk di kursi kerjanya.

"Bagus deh kalau begitu, ngomong-ngomong aku jalan dulu, ya," ucap Reno hendak bangkit dari duduknya.

"Aku gimana, kenapa gak bareng?"

"Enggak usah, kamu kan baru masuk. Sebaiknya periksa berkas-berkas yang tertinggal saat kamu cuti kemarin." Beritahunya. "Oh iya, pak Genta pesan, kalau kamu dah masuk suruh ke ruangannya," sambungnya. Reno pun pergi persentasi tanpa Love.

Setelah diberi tahu Love pun segera menemui Genta.

***

"Salah satu pemilik perusahaan yang terbilang sangat besar itu, merasa kurang jelas saat kamu persentasi. Dan dia minta kamu melakukan persentasi lagi kepadanya," ujar Genta sang manajer.

"Saya sama siapa, Pak, persentasinya?" tanya Love, ia takut salah lagi saat persentasi. "Lalu siapa, yang merasa kurang jelas dengan persentasi saya?" lanjutnya.

"Sendiri, ini salah satu orang yang kamu temui seminggu sebelum kamu cuti. Dan saat hari pernikahan kamu, dia datang kesini hanya untuk minta penjelasan persentasimu. Aku gak bisa apa-apa, karena dia memaksa ingin menemui kamu, akhirnya saya bilang saja kalau kamu lagi cuti nikah," terangnya panjang.

"Ko bisa, Pak. Nanti kalau saya ada kesalahan lagi, enggak ada yang bisa bantuin gimana Pak?"

Genta pun meyakinkan kalau Love bisa sendiri, perempuan itu pun berusaha memahami. Walau tanpa
Reno saat persentasi. Ia merasa bersalah karena cuti terlalu lama, dan menyebabkan kerja sama dengan orang itu tertunda.

Genta memberikan alamat kantor orang tersebut. Love yang sudah dapat alamat itupun segera berangkat. Berhubung tadi pak Karjo mengantar Reno, sekarang ia harus naik taksi.

Sambil menunggu taksi datang ia pikir tidak ada salahnya, jika mengajak orang untuk menemaninya. Love pun kepikiran Santi, kemudian ia mendial nomer telepon temannya yang cerewet itu.

"Iya, Ve, ada apa?" Suara Santi, terdengar lantang sebrang telepon.

"Bisa temenin aku sebentar gak, San?"

"Bisa dong, sekarang kan kamu dah jadi Ibu Bosku juga. Jadi, apa sih yang gak buat kamu," ujar Santi terkekeh.

"Bisa aja kamu, San." Akhirnya Love memberi tahu alamat kantor yang akan dikunjungi, ia menyuruh Santi langsung kesana biar enggak repot.

***

Sesampainya di tujuan, Love berdiri depan bagunan besar itu. Tidak butuh waktu lama menunggu, Santi pun tiba. Kemudian, istri bos itu langsung mengajak Santi masuk.

"Waah besar sekali kantornya, ini kantor suamimu?" tanya Santi.

"Bukan, kalau ini kantor mas Alex, ngapain minta ditemenin kamu." Love pun menjelaskan apa maksud kedatangannya kesini.

"Permisi, saya dari Global Bintang. Apa pak direktur perusahaan, ada di tempat?" tanya Love pada sang resepsionis yang bernama Mira.

"Oh baik, bapak sedang ada di ruangannya. Mari saya antar," ucap Mira mempersilakan.

Love dan Santi mengikuti arahan dari Mira. Dan resepsionis itu bilang, tunggu beberapa saat. Karena pemilik perusahaan sedang ada rapat.

"Silakan tunggu di sini dulu ya, sampai nanti rapat selesai nanti akan dipanggil," kata Mira. Dan ia pun pergi meninggalkan dua wanita itu.

BOS ITU (Tersedia Ebook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang