Love terima alamat apartemen Alex, beserta kuncinya. Katanya biar Love langsung masuk, tanpa harus membangunkannya.Memangnya jabis salat tidur lagi! batin Love.
Alhirnya, jam kerjanya selesai, Love pun segera pulang. Untuk mempersiapkan mental baru lagi, agar besok bisa menghadapi bos yang dingin, datar dan muka triplek itu. Memang selama sebulan kerja, ia belum pernah melihat wajah pria itu tersenyum ramah.
"Ve!" Suara Luki memanggilnya.
"Iya, Pak Luki?"
"Mau pulang? Bareng yuk." Luki menawarkan tumpangan.
"Tapi, Pak. Apa saya tidak merepotkan?"
"Gak, kan kita se arah, udah masuk mobil," katanya sambil membuka pintu mobil, mempersilakan Love masuk.
"Tapi maaf, bukannya saya menolak. Tapi, saya gak enak nanti jadi ngrepotin," ucap Love mencoba memberi alasan, supaya tidak berduaan dalam mobil. Karena bagaimana pun, pendapat orang lain beda-beda jika melihat keadaan berdua di dalam mobil.
Sepertinya alasan itu kurang tepat, pria itu melihat ada keraguan pada Love. "Kenapa? Kamu meragukan saya? Tenang aja aku antar kamu sampe depan rumah, Ga akan belok kemana-mana."
"Baik, Pak. Tapi janji lho, Pak," kata gadis berkrudug itu sambil memberi senyum, agar tidak tersinggung.
"Iya, sudah nanti keburu malem."
Tidak terasa, akhirnya sampe juga di salah satu gang menuju kontrakan. Love segera turun. "Terima kasih banyak, Pak Luki atas tumpangannya."
"Iya, sama-sama." Setelah selesai mengucap beberapa patah kalimat. Luki langsung bergegas, melajukan dengan mobilnya.
Untung kontrakan masih harus masuk gang. Paling enggak, pak Luki enggak lihat langsung kontrakanku! Batin Love.
***
Rasanya lelah memarahi karyawan satu itu, Alex menggerutu sendiri. Besok pagi ia harus pindah ke apartemen. Mengingat apartemen yang tak pernah ditempati, pasti kondisinya kotor dan banyak debu.
Makan malam bersama keluarga adalah hal rutin yang enggak boleh di lewatkan. Terkecuali lagi banyak pekerjaan penting, yang menumpuk.
"Bu, besok Alex mau pindah ke apartemen, ya," ucapnya membuka percakapan di sela-sela makan malam.
"Tumben, Nak," saut ayah.
"Iya nih, anak Ibu udah bisa mandiri nih ceritanya?" ibu menjawab.
"Bukan gitu, Bu, Yah. Sekarang kan Alex megang dua perusahaan Ayah sekaligus. Jadi aku tuh mau tinggal di apartemen, karena lokasinya deket dengan dua perusahaan itu. Apalagi sekarang kerjaan makin numpuk," panjang lebar Alex menceritakan alasannya.
"Iya, tapi jangan suka kluyuran malem, gak baik buat kesehatanmu. Apalagi jauh dari kami," kata ibu dengan raut tampak wajah khawatir.
"Kalau mau pindah bawa aja tu Giman, buat bersih-bersih apartementmu," lanjut ayah menawarkan salah satu pegawai di rumah.
"Ga usah, Yah. Tenang aja, sekarang kan ada jasa bersih-bersih online."
***
Pagi-pagi tepat jam 6, Love sudah sampai di apartemen. Dan dia memasuki apartemen melalui kunci yang di berikan Alex kemarin.
"Aassalamu'alaikum." Love memberi salam. Tapi tidak ada jawaban.
Apa masih tidur ya? Ah, biar saja. Lebih baik sekarang harus bersih-bersih cepat, agar tak membangunkan bos dan langsung berangkat kerja! batin love.
Love masuk lalu menutup kembali pintun, lalu menyalakan lampu ruangan. Setelah ruangan terang, ia melingo. Takjub, melihat seisi ruangan penuh dengan perabotan lengkap nan mewah.
Tapi ia juga heran, kenapa kotor sekali di setiap sudut, seperti tempat tinggal tidak berpenghuni. Akhirnya ia berjalan ke dapur, mengambil ember dan peralatan pembersih lainnya.
Tidak lama, hanya dengan waktu 40 menit, pekerjaan selesai. Kini Love masih ada waktu untuk istirahat sebelum pergi kerja ke swalayan.
"Ya Allah, dah serasa kerja rodi ini mah," gumamnya, sambil duduk di karpet dan menyender ke sofa.
"Wah bagus ya? Suruh bersih-bersih malah enak-enakan nyantai." Tiba-tiba terdengar uara pria, mengagetkannya. Seketika love bangun dari duduknya.
"Maaf, Pak, semuanya sudah saya bersihkan."
"Oh ya?" Dengan nada sedikit tak percaya, Alex berjalan menuju kamar. "Kamarnya belom."
"Jelas belum, Pak, Bapak kan baru keluar dari kamar."
"Siapa bilang saya tidur di sini semalem? Saya baru pindah pagi ini. Tuh dia kopernya." Alex menunjukan kopernya.
"Jadi, dari tadi ga ada orang di sini?" Betapa kagetnya Love, mengingat tadi masuk tidak ada orang. Mendadak ia bergidik ngeri.
"Lagian siapa yang mau menempati, kalau tempatnya kotor, sengaja saya baru ke sini karna saya yakin sudah kamu bersihkan. Nah sekarang bersihkan kamarku."
KAMU SEDANG MEMBACA
BOS ITU (Tersedia Ebook)
General FictionBagaimana jadinya ketika ingin kerja baik-baik, malah dapat masalah? Urutan terbalik no 1 pindah ke no 2. Ah, ya. Tulisan ini masih berantakan, dan lagi masa pengeditan. Mungkin banyak yang bingung, tapi mohon maklum, ya. Ini tulisan pertamaku😊