chapter 24

204 22 3
                                    

Kini sehun sedang duduk menikmati makanan yang disuguhkan oleh sang ibu.Namun saat ia sedang menikmati makanan buatan sang ibu..tiba-tiba saja handphone sehun berdering..sehun memutuskan untuk menyudahi makannya dan beralih mengangkat teleponnya.

Ia bergenyit bingung ketika melihat handphonenya itu tidak menampilkan nama sang pemilik telepon

"Nomor baru"Sehun pun menekan tombol merah dan melanjutkan makannya yang sempat tertunda

Namun pada saat sehun ingin menyendokan makanan kemulutnya,handphonenya kembali berdering.

"Aissh..menganggu saja"mau tidak mau sehun mengangkat telepon dari nomor tak dikenal itu.

"Hallo"

"Sehun,kamu dimana sayang..kita ke bar yuk"

"Tidak"

Telepon pun dimatikan oleh sehun..ia sudah tahu siapa pemilik nomor itu,dengan cepat dia memblokir nomor itu agar tak menelponnya lagi.

"Kok diblokir nomornya ?"ujar seorang wanita paruh baya yang muncul dibelakang sehun

"Dia orang jahat eomma..makanya aku blokir"ujar sehun

Eomma sehunpun mengangguk-anggukan kepalanya,mengerti dengan apa yang dimaksud oleh sehun.

"Eomma..makan"sehun menadahkan piring kosong tepat didepan eomma

Eomma sehun tersenyum lembut
"Eomma kenyang..sehun saja yang makan"ucap sang eomma diikuti senyum

"Aku tau eomma belum makan..lagi pula eomma membuat nasi goreng khimci nya kelebihan jadi kita makan bersama ya"Sehun pun mendorong pelan pundak sang eomma menuju kursi..setelah itu sehun menyendokkan nasi goreng kepiring dan memberikannya pada eommanya.

"Ayo makan"

Sang eomma mengangguk sebagai jawaban.Malam itu suasana hangat menyelimuti sehun dan juga eomma nya..canda tawa,dan beberapa gurauan terdengar dari meja makan itu.Sehun merindukan masa-masa ini..mengingat sang ibu juga bekerja dan ia dan sang ibu juga jarang ngobrol bahkan sampai tertawa seperti ini

---000---

"aku kekamar dulu ya,mau istirahat"luhan meminta izin kepada jin saat ia menyadari bahwa malam sudah semakin larut

"Biarku antar.."jin pun mendorong
Kursi roda milik luhan dan berjalan menuju kamarnya.

Dalam perjalan menuju kamar luhan,mereka diselimuti keheningan.

"Jin..apa kau masih sekolah ?"tanya luhan

"Aku sudah lulus dan berniat untuk bekerja"ujar jin

"Sekarang kau tinggal dimana ?"tanya luhan lagi

"Aku,tinggal di apartement bersama eommaku"ujar jin.."kita sudah sampai"jin berhenti didepan pintu kamar luhan

"Terima kasih sudah mengantarku,aku masuk ya"luhan pun masuk kedalam kamarnya..

"Bagaimana kabar sehun ya ?"
Luhan langsung menggeleng kepalanya..tidak..dia tidak boleh memikirkan orang yang sudah menghianatinya..tapi didalam hati luhan..ia merasa sangat bersalah.

"Maafkan aku sehun"

---000---

"

Kau sudah sehat ?"minseok bertanya kepada samuel yang sudah duduk diruang makan mengenakan seragam untuk kuliah

"Udah"jawab samuel seadannya,sebenarnya ia masih sedikit merasakan pusing dikepalanya..tapi ia harus pergi kekampus karena hari ini adalah ujian akhir yang menentukan nasibnya nanti

Lulus atau tidak

Samuel tidak tau.

"Kalau gitu kamu makan sup daging ini ya..soalnya wajah kamu masih pucat banget"minseok memberikan semangkuk sup berisi daging sapi.Samuel mengangguk,ia pun mulai menyendokkan sup itu kedalam mulutnya

"Aku kedapur sebentar ya..ambil apel buat daniel"minseok berjalan menuju dapur,tangannya pun membuka sebuah lemari pendingin dan mengambil beberapa apel dari dalam kulkas tersebut.

"Apa yang kau ambil"

Suara itu sukses membuat minseok kaget..ia pun menoleh kebelakang dan menemukan daniel yang sedang memakai baju mandi berwarna abu-abu dengan tangan yang sedang mengeringkan handuk dengan sebuah handuk putih.

"Lagi ambil apel,loh kok tumben mandi didapur..air kamar mandimu habis ?"tanya minseok,kemudian berdiri mengambil pisau untuk memotong apel

"Bukan..keran air kamar mandiku macet,mungkin setelah pulang dari kampus aku akan menelpon tukang reparasi agar memperbaiki keran airku"ujar daniel

Minseok pun hanya mengangguk tanda ia mengerti dengan apa yang dimaksud daniel.

"Nih,bawa"minseok memberikan sepiring berisi apel yang sudah dipotong-potong.

Daniel pun mengambil piring berisi apel tersebut..dan ia juga segera menggantungkan handuknya dilehernya..karena ia ingin memakan satu potongan apel itu.

"Enak"ujar daniel memberikan senyuman kepada minseok..dan entah kenapa senyuman itu membuat pipi minseok memerah.

Daniel pun berjalan menuju meja makan,ia pun segera duduk disamping samuel dan ia memakan apel nya dengan lahap.

"Makan pelan-pelan aja..tersedak nanti"ucap samuel

Dan benar saja,setelah mengatakan itu daniel langsung terbatuk..ia pun mengedarkan pandangannya dan ia pun mendapatkan segelas air putih yang berada didekat samuel..dengan cepat daniel meminumnnya

Melihat daniel yang menghabiskan minumannya,samuel hanya bisa menganga melihat tingkah daniel.

"Makasih minumannya ya"ujar daniel..ia pun menaruh gelas berisi setengah air itu disamping samuel.

Minseok pun datang dari arah dapur..ia memerhatikan ekspresi daniel yang tersenyum,dan juga ekspresi datar dari samuel.

"Loh kalian kenapa ?"

"Tidak kenapa-napa kok"ucap samuel

Minseok pun hanya mengangguk dan berjalan masuk menuju kamar.
.
.
.
.
.tbc

Hai..maaf ya pendek,soalnya otaknya lagi blank..

Ok see you next chapter

Vote and coment

you are the one (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang