chapter 27

186 25 4
                                    

"Kakak yuk main sama aku"ujar sophia yang berlarian sambil membawa sebuah kotak berisi penuh mainan.

Minseok hanya tersenyum kaku melihat tingkah super aktif sophia.

"Sophia,daripada main lebih baik bantu mama buat kue..ajak dengan kakak minseok"ujar Tao,sepertinya Tao mengerti dengan minseok yang tidak ingin diajak bermain.

Sontak sophia menaruh kotak mainannya kelantai dan menarik tangan minseok.

"Ayo kak kita buat kue coklat kesukaanku"sophia tersenyum kegirangan,hari ini dia begitu bahagia telah bertemu minseok.

Minseok mengangguk tak lupa ditambah dengan senyum tipisnya membuat siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona.

"Kira-kira aku bisa jadi kakak juga ya ?"tanya sophia penasaran

"Tentu,kau pasti akan menjadi kakak juga"ujar minseok tersenyum

"Kalau aku jadi kakak,aku mau jadi kakak yang cantik kayak kakak minseok"sophia tersenyum simpul dengan apa yang ia ucapkan

Ia pun berlari melepas tangan minseok..ia berlari menuju kamar ibunya,diambilnya sebuah baju gaun dan dikenakannya pada badannya yang mungil alhasil kini yang terlihat adalah sophia dengan gaun kebesaran.Ia berjalan menuju tempat rias sang ibu,diambilnya lipstick berwarna merah muda dan dioleskannya pada bibir dan kedua pipinya.

Tao dan minseok yang bingung dengan kelakuan sophia,berjalan menuju kamar yang dimasuki sophia tadi..dan alagkah terkejutnya Tao dan minseok bahwa kini sophia sudah terlihat amburadul dan acak-acakan.

"Astaga,sophia kenapa begini ?"Tao terkejut saat melihat semua koleksi baju nya keluar dari lemari.

"Aku mau jadi kakak,Kalau jadi kakak kan harus cantik kaya kakak minseok,dan sekarang aku sudah jadi kakak kan ?"sophia berjalan menuju sang ibu menjelaskan apa yang terjadi

Sontak wajah murung sang ibu berganti dengan gelak tawa.
"Hahahaha,astaga sophia,kalau mau jadi kakak itu harus punya adik dulu"jelas Tao sedangkan minseok hanya terkekeh pelan.

"Aku punya adik ?"tanya Sophia

"Sophia sayang,kamu belum punya adik"ujar Tao sambil mengelus kepala sophia pelan.

Sontak wajah ceria sophia berganti dengan wajah murung.Tao pun mengambilkan tisu basah untuk melap wajah sophia.Beberapa menit kemudian wajah sophia sidah kembali seperti semula.

"Kapan aku bisa punya adik ?"tanya sophia dan sontak itu membuat Tao dan minseok terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh gadis berusia 3 tahun itu.

"Nanti"jawab Tao sembari tersenyum tipis,dielusnya surai hitam lebat sang anak.

"Yuk bikin kue"ajak Tao.Sophia pun mengangguk meski dengan wajah murung.

Awalnya semua biasa saja sampai kejadian yang tak diinginkan terjadi.Tiba-tiba saja Tao jatuh pingsan saat sudah berada didekat meja dapur.Sontak sophia dan minseok terkejut.

"Mama,bangun"sophia menangis sejadi-jadinya

"Sophia,kita telepon papa kamu,kamu hafal nomor ayah kamu kan ?"tanya minseok dan dibalas anggukan oleh sophia.

minseok memeberikan telepon genggam miliknya kepada sophia,anak itu pun secara cepat mengetikan setiap nomor yang ia ketahui adalah nomor dari sang ayah.

Setelah selesai menekan nomornya,sophia memberikan handphone itu kepada minseok,sontak minseok dengan cepat menekan nomor tersebut dan ditelponnya nomor itu.

"Halo"

"Halo siapa ini ?"suara berat diseberang sana menjawab telepon dari minseok

"Ak-aku minseok,teman istri anda Tao"ucap minseok terbata-bata

you are the one (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang