chapter 32

232 34 5
                                    

Seminggu kemudian,tepatnya hari kamis.Chen dan yang lainnya akan berangkat ke Amerika sedangkan minseok,ia sekarang sudah merasa aman kembali tinggal di apartementnya,meskipun beberapa kali pesan berisi teror menghantuinya..tapi berkat samuel dan daniel yang terus memberinya kekuatan,maka sekarang minseok sudah menjadi orang yang lebih kuat untuk melawan ketakutannya dan melawan rasa trauma yang dimilikinya.

---000---

Sekarang,daniel dan samuel telah berada diapartement minseok,seperti biasa hari ini adalah hari dimana minseok akan melakukan cuci darah.

"Ayo kita ke rumah sakit"minseok tersenyum manis pasalnya daniel dan samuel masih terus mendukung dia melawan penyakitnya

"Kajja"ujar daniel dan samuel,kemudian dua orang itu menarik tangan minseok.Daniel menggenggam tangan kiri sedangkan samuel menggenggam tangan kanannya.minseok ? Ekspresinya sekarang adalah wajah memerah dan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.

'Perasaan apa ini ?'gumam minseok .

Selama perjalanan menuju rumah sakit,minseok kelihatan sangat gugup..terbukti dari keringat yang membasahi pelipisnya.Daniel yamg merasa heran langsung menghentikan mobilnya dan dibalas tatapan bingung dari samuel dan minseok.

"Kenapa berhenti ?"tanya samuel

"Minseok,kenapa kau berkeringat seperti itu ?"daniel tak mengindahkan pertanyaan samuel dan hanya beralih bertanya pada minseok.

"Akkh itu,aku takut dengan jarum suntik,jadi sekarang lagi gugup banget."ujar minseok sembari melap keringatnya.

Daniel mengambil tangan minseok dan mencoba menenangkannya dengan memasukan tangan minseok diantara kedua tangannya yang hangat.

Perlahan,daniel menggosok pelan pergelangan tangan minseok dan menyuruhnya mengambil napas dalam lalu keluarkan.

jujur saja,hati samuel merasa sangat cemburu.cemburu ?! Astaga..dia tidak mungkin cemburu dengan kakaknya.Tapi melihat pemandangan itu,sangat menyakitkan baginya.Diapun menoleh kearah jendela,mungkin ia sekarang lebih baik menatap orang-orang yang berjalan ditrotoar.

Pandangnnya terhenti pada dua orang pasangan,mereka kelihatan sangat romantis.Tali sepatu wanitanya terbuka dan pria itu mengikatnya.

Bukankah itu romantis ?

Namun pikirannya buyar karena mobil perlahan berjalan,samuel menghembuskan nafasnya malas.

"Kok murung ?"minseok menepuk pundak samuel dan sontak dibalas gelengan

Beberapa menit perjalan menuju rumah sakit terbuang percuma dengan keheningan yang sepertinya mereka tak berani membuka pembicaraan.

---000---

chen pov

Sekarang aku sudah bersiap untuk pergi menuju amerika.Dan sekarang disinilah aku,duduk sambil mendengarkan musik melalui earphoneku didalam pesawat yang sementara terbang

Kuputar lagu favoritku,dont'go.Entah mengapa aku seperti terbawa suasana mendengar lagu ini..nadanya yang indah dan menenangkan membuatku kadang ingin tertidur.

Lamuanku buyar seketika ketika chanyeol menyentuh pundakku.
"Chen-ah,ayo makan dulu..dari pagi kau belum makan"ujarnya sembari memberikanku nampan berisi makanan.

you are the one (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang