Luhan tengah duduk didekat jendela ruang rawat inapnya,pikirannya melayang memikirkan sehun.Mengingat nama itu,luhan kembali menitikkan air mata...memorinya kembali terputar dengan kejadian yang membuatnya harus masuk dirumah sakit.Ada rasa bersalah yang luhan rasakan..harusnya dia tidak mengusir sehun dari kamarnya,karena sejak kepergian sehun,hatinya merasa sangat gundah dan kosong.
Luhan pun mengambil telepon genggamnya...dinyalakannya handphone miliknya yang ia matikan..tangannya menuntunnya untuk membuka aplikasi telepon dan mengetik nama sehun disana.Hatinya begitu ragu untuk menekan nomor itu...dia mencoba berpikir dengan keras...apa ia harus menelponnya atau tidak.Rasanya sangat berat bagi luhan.
Luhan memgambil nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya dengan perlahan,ditekannya nomor sehun dan iapun menadahkan teleponnya ketelinga.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan"
Luhan tersenyum kecut,bukan suara sehun yang ia dengar,melainkan suara operator yang tidak ia harapkan.Luhanpun menutup matanya sambil menghembus nafasnya kasar,ia menutup jendela dan berjalan menuju kasurnya.Ia membaringkan tubuhnya dikasur putih rumah sakit.
"Andai kau tahu sehun..aku sangat mencitaimu..sangat"
---000---
matahari telah terbit dari timur,menandakan hari sudah pagi..beberapa burung bernyanyi dengan riang menyambut pagi yang indah dikota seoul.
Mata gadis itu terbuka lebar ketika sinar matahari memasuki ruangannya melalui celah-celah gorden..dia mulai merenggangkan tangan dan kakinya,setelah itu ia mengambil sisir yang berada didekat nakasnya dan mulai menyisir rambutnya,tangannya terulur untuk membuat kepang satu.Setelah beberapa menit kemudian,yeoja itupun mengambil kembali telepon yang berada dinakasnya.
Ditekannya nomor yang sama,yang ia hubungi semalam.Beberapa detik menunggu,akhirnya suara yang sangat diharapkan luhan terdengar dari sambungan telepon..sontak air mata luhan turun membanjiri pipinya
"Halo..luhan"
Suara itu...suara orang yang membuatnya merasakan rindu,dan cinta secara bersamaan.
"Luhan...maafkan aku"terdengar dari kata-katanya,itu sangat terdengar lirih...luhan meremas selimut yang ia gunakan,menurutnya ia sangat merasa bersalah telah melakukan itu.
"Luhan...aku tau,aku salah,jika memang kau tidak ingin bersamaku lagi..tidak masalah kau putuskan hubungan ini,tapi berjanjilah tetaplah menjadi luhan yang kukenal sebagai temanku"
Kata-kata itu memohok hati luhan dengan keras...apa dia harus menyudahi hubungan ini ? Tapi rasanya begitu berat untuk meniggalkannya...luhan menggelang
"Temui aku sekarang di taman rumah sakit,tempat aku dirawat...akan aku tunggu kau disana dam kita akan menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik"luhan menutup teleponnya sepihak,dia meremas erat selimut putih yang menutupi tubuhnya...ia dilanda dilema,apa ia harus memutuskan hubungan dengan sehun atau memberikan kesempatan kedua,atau kah dia harus membuka hati untuk jin yang sekarang juga sudah mendapat tempat dihatinya ?
Luhan pun turun kelantai bawah menuju taman..ia memakai kursi rodanya dan berjalan menuju lantai bawah,lebih tepatnya menuju taman.
Ia segera mendorong kursi rodanya menuju lift..pada saat tanganya ingin memencet tombol lift dilihatnya seseorang yang tidak asing..orang yang kini juga sudah mendapat tempat dihatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
you are the one (Hiatus)
FanfictionBertemu denganmu adalah hal terbaik dalam hidupku-minseok Kau bagaikan bidadari yang diutus tuhan untuk menjadi pasangan hidupku..selamanya-chen Tokoh: -minseok (gs) -chen -Baekhyun (gs) -chanyeol -luhan (gs) -sehun -lisa -jisoo -rose -mark Tokoh ak...