Mantan Pacar

427 14 0
                                    

Aku berpacaran dengan Virgo sudah hampir lima bulan lamanya, tapi selama berpacaran aku jadi jauh dengan teman temanku bahkan aku jarang berbincang dengan Trisha karena tiap harinya aku selalu bersama Virgo. Istirahat, jalan jalan, hampir setiap hari aku selalu dengan Virgo. Ah, aku tak bermaksud untuk melupakan Trisha atau teman temanku yang lainnya, tapi aku juga tak bisa jika tak bersama Virgo.

Pukul 01.00 siang, pelajaran sudah selesai dan siswi satu persatu meninggalkan kelas, seperti biasa aku dan Virgo duduk berdua sepulang sekolah. Saat itu aku sedang membawa ponsel miliknya.

Lucy : "Hai Virgo apa kabar?"

Aku membaca sebuah pesan dari seorang perempuan diponsel milik Virgo yang ku rasa dia bukan anak dari sekolah ini.

"Virgo, Lucy ini siapa?" tanyaku sambil menunjukan pesan yang kubaca tadi.

"Oh itu, gimana ya bilangnya, ya aku sempat ada urusan aja sih sama cewek itu tentang organisasi disekolah" jawabnya sedikit gugup.

"Tapi kenapa dia tanya kabar?" tanyaku penasaran.
"Ya kan kita sempat kenal"
"Oh begitu" jawabku singkat.

Lucunya, perempuan tadi yang mengirim pesan ke pacarku itu, sebelumnya juga sempat memfollow aku di Instagram. Tentu saja aku bingung dan penasaran, siapa sebenarnya perempuan ini.

Sempat aku stalk juga Instagram milik perempuan yang bernama Lucy itu, bisa ku pastikan dia adalah teman Virgo waktu SMP, karena ku lihat ada beberapa foto dan tag location sekolahnya yang tercantum disana.
Tak sampai disana, karena penasaran, aku bertanya lagi dengan teman sekelasku Friska, kebetulan dia adalah teman Virgo saat SMP.

"Friska, kamu tahu Lucy?" tanyaku.
"Lucy Pradnyanti?"
"Iya."
"Kenapa tiba tiba nanyain dia?"

"Gak kenapa sih, cuma penasaran aja soalnya dia follow aku, terus tempo hari tiba tiba dia chat Virgo" jelasku.

"Kenapa kamu gak tanya aja sama Virgonya langsung?"

"Udah, kata Virgo ada urusan organisasi sama si Lucy itu"
"Organisasi apaan? Haha"
"Ih Friska kenapa malah ketawa?"

"Oke aku kasi tahu ya, Lucy memang teman SMP aku, dia itu mantannya Virgo waktu SMP"

"Mantan?"
"Iya, Na"
"Oh gitu ya, makasi ya"

Aku sempat kesal mendengarnya, bukan karena cemburu tapi kesal karena Virgo tak mau bicara jujur padaku. Kenapa juga harus ditutup tutupi seperti itu, toh akhirnya aku tahu sendiri dari Friska.

Ku tanya lagi Virgo untuk kedua kalinya, dan akhirnya dia mengaku kalau perempuan itu adalah mantan pacarnya dulu saat masih SMP. Ya, aku menghargai akhirnya dia mau bicara jujur. Tapi kenapa tak mengatakan dari awal saja? Seperti ada yang dia sembunyikan dariku, atau itu hanya perasaanku saja? Ah, entahlah.

***

Malam harinya aku diajak pergi makan oleh Ayah. Mama tidak ikut, katanya dirumah saja karena dia sedang lelah. Sepulang dari makan bersama Ayah aku tiba dirumah pukul 9 malam. Dari pulang sekolah, aku tak ada berkabar ke Virgo, handphoneku sengaja aku matikan.
"Aku pulang" kataku.
"Langsung tidur ya Na" kata Ayahku.
"Iya, Yah"
"Selamat tidur Anna"
"Selamat tidur juga Ayah" kataku.

Kemudian aku menuju kekamar, menghidupkan lampu kamarku yang saat itu dalam keadaan gelap. Aku kaget, ditempat tidurku ada sebuah Novel berwarna orange dan setangkai mawar putih, yang berisi kartu ucapan, tapi tidak tahu dari siapa karena tak ada nama pengirimnya.

"Maaf"

Hanya satu kata itu saja yang tertulis dikartu itu. Langsung saja aku teriak dari kamarku, bukan teriak histeris tapi karena memanggil Mamaku.
"Ma sini sebentarrrr" teriakku.
"Kenapa sayang?"
"Ini dari siapa?"
"Loh kenapa nanya ke Mama?"
"Kan Mama ada dirumah dari tadi"
"Mama gak tahu"
"Oh ya sudah" kataku.

"Mama ngaku deh, tadi Virgo kesini sama Deva pas kamu pergi sama Ayah, novel sama bunga itu dari Virgo tapi dia nyuruh Mama jangan kasi tahu kamu"

"Oh" jawabku.
"Kamu lagi berantem ya Na?"
"Ah enggak kok Ma"

Sudah kuduga sih awalnya, Virgo yang menaruhnya, kalau bukan dia siapa lagi kan? Aku pun memfoto novel dan bunga yang ditaruh Virgo dikamarku lalu aku mengirimkannya ke dia.

Anna : "Ini kamu yang taruh?"
Virgo : "Bukan"
Anna : "Bohong"
Virgo : "Bukan dari aku"
Anna : "Kata Mamaku ini dari kamu"
Virgo : "Bukan kok"
Anna : "Oh ya udah, aku buang aja"
Virgo : "Eh jangannn, aku 1 jam diam di toko buku buat milihin kamu novel"
Anna : "Makanya ngaku dari tadi"
Virgo : "Ya novel sama bunga itu dari aku"
Anna : "Kamu nombok aku ceritanya?"
Virgo : "Bukan, itu sebagai permintaan maaf aku Na"
Anna : "Iya, udah dimaafin kok"

Ya, akhirnya dia mengaku. Sebelumnya kami memang sempat bertengkar karena masalah Lucy, mantannya itu. Tidak bertengkar hebat sih, tapi waktu itu aku berubah cuek padanya karena merasa kesal saja karena Virgo tidak mau jujur. Namun, seketika hatiku luluh saat melihat pemberiannya, dia so sweet juga, pikirku.

Pena WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang