Hari ini adalah hari pertama aku kembali masuk sekolah, kini aku sudah menjadi anak kelas XII atau tiga SMA. Waktu itu diadakan upacara bendera, aku sempat bertemu Virgo di lapangan untuk pertama kalinya setelah kami putus.
Teman sekelasku tidak tahu bahwa aku dan Virgo sudah putus, kecuali Trisha. Semua temanku bilang tidak menyangka kenapa aku dan Virgo bisa putus, karena yang mereka tahu selama ini kami baik baik saja. Aku bersikap biasa saja saat bertemu dengan Virgo disekolah tapi kami berdua tak berani memulai percakapan, canggung sekali, rasanya seperti tak pernah mengenal sebelumnya.
Seterusnya seperti itu hingga berjalan selama enam bulan lamanya. Ya, kami tak pernah bertegur sapa sejak putus saat itu, bahkan chat pun tidak. Selama duduk dikelas tiga, aku rasa tubuhku tak punya jiwa, hambar, mungkin karena biasanya setiap hari aku bersama Virgo, namun sekarang keadaannya sudah jauh berbeda.
Buruknya pertama kali masuk sekolah, teman teman lainnya tak mau mengajakku, karena aku akui dulu memang aku yang tak pernah ingat dengan mereka saat masih berpacaran karena selalu bersama Virgo, tapi tidak berlaku untuk Trisha, meski aku selalu melupakannya, dia tak pernah memusuhiku, justru dia lah satu satunya orang dikelas yang merangkulku ketika aku ditinggalkan.
"Anna, kamu tahu gak? Virgo lagi dekat sama cewek kelas sebelah loh" kata seorang temanku.
"Cewek kelas sebelah? tanyaku.
"Iya, anak OSIS" sambungnya.
"Virgo cepet banget move on ya, jangan mau kalah dong Na" tambah temanku yang lain.
"Aku dengar, Virgo dekat sama cewek yang namanya Mawar ya? anak IPA 9 itu kan?" ketus temanku.Hampir setiap hari aku mendegar ledekan dari teman teman di kelasku semacam itu, telingaku mulai panas mendengar kata kata mereka. Aku yang mendengar itu seketika ingin menangis, rasanya sakit sekali, meski tak tahu bagaimana kenyataan yang sebenarnya, tapi aku yakin Virgo memang sudah dekat dengan Mawar.
Aku tak menyalahkan perempuan itu sepenuhnya, bagiku Virgo juga bersalah disini karena jika bukan dia yang memberi jalan masuk untuk merusak hubungan kami waktu itu, tidak mungkin Mawar berani secara terang terang mendekatinya.
***
Bisa dihitung dengan hitungan jari tak sampai satu minggu setelah gosip bahwa Virgo dan Mawar menjadi teman dekat, aku sudah mendengar mereka sudah berstatus pacaran. Ya, Virgo dan Mawar sudah berpacaran.
"Anna, kamu udah tahu?" tanya Trisha.
"Kalau tentang Virgo, aku udah tahu sha" jawabku tertunduk.
"Anna, kamu gak apa apa kan?"
"Aku gak apa apa Sha, lagian aku gak ada hak lagi kan buat marah"Aku tersenyum kearahnya, memberi tanda bahwa aku baik baik saja, padahal tidak, bukannya aku sok kuat, tapi aku sedang malas menunjukan kesedihanku pada siapapun.
"Virgo kok brengsek sih sekarang, aku gak nyangka" lanjutnya.
"Aku ke kantin dulu ya Sha" kataku mengalihkan topik.
Sebetulnya aku tak benar ke kantin, aku masuk ke toilet sekolah karena tak bisa menahan air mataku, aku tak mau menangis didepan Trisha, dia sudah cukup merasa bersalah karena dia lah yang mencomblangi aku dan Virgo waktu itu. Bukan salah Trisha juga, dia tak tahu kalau akhirnya akan jadi seperti ini kan. Ini bukan pertama kalinya aku menangis di toilet sekolah, malah sering sekali.
***
Seperti biasa pukul 07.05 pagi aku berangkat ke sekolah, aku sempat melihat Virgo dan Mawar berboncengan dan Virgo sengaja menyalipku agar aku melihat mereka berboncengan, Mawar yang saat itu ku lihat sedang memeluk pinggang Virgo dan tertawa bahagia. "Apa kalian berdua tidak sadar telah menyakitiku?" ucapku dalam hati.
Tak cukup sampai disitu, sampai disekolah pun belum sempat aku menaruh tas, aku sudah mendengar teman teman sekelasku yang sedang menggosipkanku.
"Anna kenapa bisa putus ya?"
"Dia ditinggalin gak?"
Tanya temanku kepada teman lainnya.
"Eh awalnya kan mereka dibilang relationship goals, lah kok malah sad ending gitu"
"Anna udah pernah diapa-apain gak ya sama Virgo?"
"Gak tahu, yang jelas Anna ditinggalin"
"Anna diselingkuhin gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena Waktu
RomancePena yang ku gunakan untuk mencatat semua kenangan suka maupun duka yang ku alami di masa putih abu Aku beri nama dengan . . . "PENA WAKTU" Karena dia lah yang bertugas menulis seluruh kenangan waktu dan mengukir semua kisah masalaluku diatas lembar...