Bulan berikutnya, tiba lah saatnya pembagian raport, seperti biasa wali kelasku mengumumkan nilai akhir dan siapa saja mendapat peringkat 10 besar dikelas.
Sayangnya, namaku tak disebut, dan kagetnya saat aku melihat daftar nilai, rankingku yang awalnya berada diperingkat 4, turun menjadi 40 dari 42 siswa dikelas. "Apa apaan ini", pikirku. Tapi tak salah juga, sejak berpacaran aku memang tak pernah belajar, kerjaku hanya pacaran setiap harinya. Belum lagi karena perceraian orang tuaku, aku tidak bisa mengatur waktuku dengan baik. Ah sungguh memalukan! Apa yang harus aku katakan pada Mama.
Moodku hancur saat itu juga, ditambah lagi teman temanku yang tak mengajakku bicara. Dan masalah keluarga yang bisa dibilang masih mebebankan pikiranku. Aku diam saja selama berada disekolah.
"Gak apa apa, semester depan masih bisa diperbaiki" kata Virgo.
Aku diam.
"Sampai kapan kamu gak mau ngomong?"
Aku diam.
"Ya udah kalau mau diam terus"
Aku menangis.
"Na, jangan terlalu dipikirin"
"Kacau semuanya, gimana gak mikirin" kataku.
"Iya, aku ngerti"Virgo tak mengerti, dia menyemangati tanpa tahu posisiku saat itu. Jujur saja, aku sedih sekali. Air mataku yang tadinya berbendung akhirnya jatuh juga. Aku tidak tahu, saat itu aku teringat akan keluargaku yang hancur, aku kehilangan teman teman dan aku merasa bodoh karena melihat perbandingan rankingku yang turun sangat drastis sekali.
***
Sepulang sekolah Virgo menyuruhku menunggunya dikelas karena dia sedang ada rapat OSIS. Handphonenya tertinggal, maunya ku bawa ke tempat dia rapat, tapi takut mengganggu. Jadi ku pegang saja dan ku lihat lihat isi handphonenya.
Aku tersenyum saat melihat foto fotoku yang disimpan oleh Virgo digaleri handphonenya. Kemudian aku beralih ke Chatnya. Ada chat dari seorang perempuan lagi, aku mengenalinya, namanya Mawar. Mawar adalah anak kelas XI IPA 9, dan dia juga anak OSIS. Isi chatnya yang ku baca saat itu mengatakan bahwa Mawar menyukai Virgo.
Mawar: "Aku mau bilang, kalau aku suka sama kamu Vir"
Virgo : "Aduh gimana ya"
Mawar: "Iya, aku cuma bilang jujur ke kamu"
Virgo : "Tapi aku udah punya pacar"
Mawar: "Aku bakal nunggu kamu kok Vir"Aku terkejut membacanya.
"Apa? Nunggu? Mawar berharap aku dengan Virgo putus begitu?" pikirku. Aku rasa semua anak disekolah ini tahu kalau aku dan Virgo berpacaran, tapi kenapa Mawar sampai berani mengatakan perasaannya pada Virgo? Padahal dia tahu bahwa Virgo itu milikku. Sepertinya dia tak bisa menahan perasaannya. Tapi aku percaya Virgo tidak akan meresponnya lebih dari teman.***
Beberapa jam kemudian, Virgo kembali ke kelas, rupanya rapatnya sudah selesai. Dia duduk disampingku. Saat itu juga, aku menanyakan tentang Mawar padanya.
"Virgo?" panggilku.
"Iya?"
"Aku boleh tanya sesuatu?" tanyaku.
"Tanya aja, kenapa?" jawabnya.
"Kamu kenal Mawar kan?"
"Ya, Mawar kan satu organisasi sama aku" "Kenal dekat sama kamu?"
"Gak begitu"
"Tapi dia sempat chat kamu ya?"
"Kamu baca chat aku?"
"Iya."
"Kamu kenapa sih suka banget baca chat aku?" tatapannya sinis melihat kearahku.
"Kenapa kamu jadi marah Vir?"
"Bukan, aku cuma gak suka aja"
"Aku juga gak suka kamu chat sama dia"
"Lah kita kan teman"
"Tapi dia bilang suka ke kamu"
"Ya terus? Jugaan aku gak respon"
Aku diam.
"Ya udah gak usah dibahas lagi dari pada berantem jadinya, gak penting jugaan" lanjutnya.Virgo marah, dari nada bicaranya saja aku sudah tahu kalau dia marah. Akhir akhir ini Virgo memang sering marah padaku, dan kami juga sering bertengkar karena hal hal yang bisa dibilang sepele.
Pernah saat aku bercanda dengan temanku Galang, Virgo malah marah dan pulang tanpa bilang padaku, aku tak boleh bercanda dengan teman laki laki dikelas. Ternyata Virgo orangnya pencemburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena Waktu
RomancePena yang ku gunakan untuk mencatat semua kenangan suka maupun duka yang ku alami di masa putih abu Aku beri nama dengan . . . "PENA WAKTU" Karena dia lah yang bertugas menulis seluruh kenangan waktu dan mengukir semua kisah masalaluku diatas lembar...