Kenangan Bersamanya

606 17 1
                                    

Sepulang sekolah, Virgo memang selalu datang kerumahku hampir setiap hari. Dia pulang kerumahnya hanya untuk mandi dan mengganti baju lalu segera menuju ke rumahku. Bisa dibilang juga rumahku sudah seperti rumahnya sendiri, tak heran juga Mama juga sudah mengganggap Virgo seperti anaknya sendiri.

Seingatku juga, saat itu adalah hari jadianku dengannya, Virgo kerumahku membawa se-bouqet bunga yang cukup besar, aku yang waktu itu sedang tertidur lelap dibangunkan olehnya, tak disangka ketika mataku terbuka, yang ada dihadapanku itu Virgo sedang membawa bunga.

"Selamat hari jadi ya Anna, semoga kita langgeng" katanya.

"Aminnn, makasi sayang"

"Nih aku bawain juga yogurt kesukaan kamu"
Katanya sambil memberiku dua buah yogurt rasa Strawberry favoritku.

"Yes, makasi yaaa!" kataku senang.

Tak susah sebenarnya jika ingin membuat seorang Anna senang, hal sederhana semacam itu saja sudah cukup bagiku. Tapi sejak pacaran, Virgo itu orangnya lumayan romantis juga menurutku. Padahal awalnya, dia itu bisa dibilang cuek dan menyebalkan.

***

Aku pergi ke kamar mandi sebentar, dan saat kembali ke kamar, ku dapati Gitar milikku yang awalnya ku pajang di tembok sudah tergeletak ditempat tidur kamarku, "kenapa bisa ada disini?" pikirku kebingungan.

Kemudian Virgo masuk ke dalam kamarku.
"Eh ajarin main gitar dong Na" katanya.
"Oh kamu ya yang nurunin gitarku?"
"Iya."
"Mau diajarin? tapi bayar ya" kataku bercanda.
"Udah dibayar kan pakai cinta"
"Apaan sih gombal, ya udah sini aku ajarin"
"Susah gak?"
"Kalau kamu niat, gak susah kok"
"Coba contohin dulu"
"Jadi gini, perhatiin tangan aku ya, nah ini namanya kunci A, ini E minor, terus ini C . . ."
Jelasku mengajarkan sambil mempraktekannya pada Virgo.

Aku tak begitu fasih sekali dalam bermain gitar, tapi bisa dibilang lumayan bisa jika disuruh memainkan beberapa lagu dengan menggunakan gitar. Yang mengajariku bermain gitar pertama kali adalah Ayah. Kemudian kakakku Brandon, kebetulan dia memang merupakan anak band juga, jadi aku belajar darinya.

Aku rasa Virgo mulai tertarik, ya sejujurnya aku memang suka dengan laki laki yang bisa bermain musik, seperti bemain gitar, drum atau keyboard. Karena aku juga menyukai musik. Aku mau mengajari Virgo waktu itu karena dulu aku sempat bermimpi mempunyai pacar seorang gitaris. Aku kan suka bernyanyi, jika punya pacar seorang gitaris rasanya seru juga kan, pikirku.

***

Tak butuh waktu yang cukup lama untuk mengajarinya, Virgo akhirnya mulai bisa bermain gitar dan benar saja, dia sampai membeli gitar baru haha. Waktu itu dirumah, aku berdua sedang bosan tak tau harus melakukan apa, jadi kami membuat sebuah rekaman. Virgo bermain gitar dan aku yang bernyanyi. Bisa dibilang kami itu sebenarnya agak konyol, melakukan hal hal yang tak penting.

"Nyanyi apa nih?" tanyanya.
"Terserah kamu"
"Lagu yang kamu tahu deh"
"Judul lagunya Sempurna aja ya, tahu kan?" "Yang mana?"
"Ih yang liriknya:
Kau begitu sempurna. . .
Dimataku kau begitu indah. . .
Kau membuat diriku akan selalu memujamu. . . , yang itu"
Jelasku sambil bernyanyi.

"Oh makasi"
"Ih serius dong Vir"
"Iya ya serius" jawabnya tersenyum.
"Tahu kan lagunya?"
"Tahu, oke kita coba lagu itu"

Waktu itu, rasanya aku menyanyi dengan tulus sekali dari lubuk hatiku yang paling dalam, sungguh. Mungkin karena situasinya sama dengan yang kurasakan.

Pena WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang