CHAPTER 7
.
.
.
Setelah mengetuk pintu ruangan dokter Park dan mendapat ijin masuk, Nyonya Kim segera melangkahkan kaki ke dalam ruangan. Ia bisa melihat dokter muda tampan itu sedang duduk di kursi dan menyambutnya dengan senyuman ramah seperti biasa.
"Selamat pagi, Nyonya. Ada yang bisa saya bantu?" dokter itu bertanya dengan nada yang begitu ramah.
Nyonya Kim menggeleng, "Maaf mengganggu waktu anda, anda pasti sudah mengerti maksud kedatangan saya kemari"
Dokter Park tersenyum.
Ya, ia memang sudah menduga hal ini akan terjadi. Wanita itu pasti akan datang jika tahu ialah orang yang membayar biaya pengobatan Jeno. Padahal ia jelas-jelas sudah mengatakan pada pihak administrasi untuk merahasiakannya, tetapi tetap saja terbongkar.
"Ya, saya mengerti Nyonya"
"Kenapa anda melakukannya?" tanya Nyonya Kim langsung pada intinya. Ia tidak suka berbelit.
"Saya hanya ingin membantu, tidak lebih"
Nyonya Kim menggeleng lagi, alasan dokter muda itu tidak bisa ia terima.
"Tidak, saya yakin bukan hanya itu alasannya"
Park Jungsoo menghela nafas, ia tahu bahwa wanita seperti Nyonya Kim tidak akan dengan mudah menerima alasan semacam itu. Wanita itu bukan hanya berkharisma, tapi juga cerdas. Sorot matanya menunjukkan itu semua.
"Jeno, benar-benar mirip dengan seseorang" suara Jungsoo terdengar pelan, tapi cukup untuk didengar oleh Nyonya Kim.
Nyonya Kim mengernyit.
"Tolong katakan langsung pada intinya, saya tidak suka berbelit"
Sekali lagi, Jungsoo menghela nafas. Ia memang harus menceritakan segalanya. Lagipula, mau disimpan serapi apapun, setiap rahasia pasti akan terbongkar pada waktunya. Tidak ada rahasia abadi di dunia ini.
"Jeno adalah putra adikku, Park Donghae" suara Jungsoo terdengar lirih, terlebih ketika menyebut nama 'Park Donghae'.
Adik dokter Park, Park Donghae. Dokter itu bilang Jeno adalah putra adiknya. Tapi putranya bernama Lee Jeno, marganya adalah Lee. Bagaimana bisa ia menjadi seorang anak dari lelaki bermarga Park?
Apakah dokter muda ini sedang bercanda?
"Park Donghae? Tapi marga putraku adalah Lee.."
Jungsoo jelas bisa melihat kebingungan dimata Nyonya Kim. Wanita itu kini menatap Jungsoo dengan mata keriputnya. Tatapan penuh tanya, dan Jungsoo lah yang harus bertanggung jawab untuk semua pertanyaan yang akan muncul nantinya.
"Pertama kali melihat Jeno, aku merasa tidak asing dengan wajahnya. Bahkan hanya dengan menatap Jeno sekilas, aku jelas bisa melihat berbagai kemiripan mereka, antara Park Donghae dan Lee Jeno. Mata mereka, hidung mereka, bahkan cara mereka tersenyum. Aku seperti sedang melihat Donghae ketika menatap Jeno. Dan tanpa seijin anda, aku melakukan beberapa tes pada sampel darah Jeno. Saya meminta maaf akan hal itu, Nyonya"
Park Jungsoo berhenti sejenak, ia menarik nafas dalam dan melanjutkan ceritanya.
"Adikku Park Donghae, meninggal karena penyakit yang sama seperti Jeno, Leukimia. Sebelum meninggal, Donghae mengatakan padaku kenyataan yang sama sekali tidak pernah aku ketahui sebelumnya.."
".. Kami memang terpisah cukup lama karena aku harus keluar negeri untuk kuliah kedokteranku, kami jarang sekali bertemu dan hanya terhubung lewat telfon. Ia mengatakan padaku bahwa ia memiliki seorang putra dari wanita bernama Lee Haeri, wanita yang ia hamili bahkan sebelum ia nikahi. Ia memintaku mencari wanita itu dan putranya, dan yang terakhir kali aku dapatkan ketika mendatangi tempat tinggalnya hanyalah sebuah rumah kosong. Tetangga bilang bahwa wanita itu sudah meninggal, tepatnya 16 tahun yang lalu bila dihitung dari waktu sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
WARM HEART
FanfictionJangan mengharapkan sebuah romansa indah dalam cerita ini. Karena yang akan kalian temukan hanyalah sebuah cerita dengan alur pasaran, serta kisah tentang cinta dan kasih sayang tulus dari sebuah keluarga. Tidak ada bagian yang membuat jantung kalia...