CHAPTER 15
.
.
.
"Mark hyuuung!!"
Mark yang sedang bersantai di depan TV sedikit tersentak mendengar pintu dibuka dengan cepat, disertai dengan teriakan antusias seseorang. Ia menoleh ke arah pintu, dimana sekarang Jeno sedang berjalan cepat menuju ke arahnya dengan senyum lebar hingga mata sipitnya berbentuk seperti bulan sabit. Bocah itu menghampiri Mark dan langsung memeluk Mark erat, meletakkan kepala pada bahu Mark. Mark segera menarik kesimpulan, adiknya sedang dalam mode manja.
"Kenapa tidak memberi tahu kalau kau akan pulang hari ini, hm?" tanya Mark sembari mengelus kepala Jeno yang berbalutkan beanie.
Jeno melepas pelukan dan tersenyum pada Mark.
"Eomma bilang hyung sedang libur hari ini, jadi aku minta pulang lebih awal agar bisa menemani hyung di rumah" nada Jeno terdengar begitu ceria, Mark senang mendengarnya.
"Memangnya kau sudah sudah sembuh benar?" tanya Mark, ada sedikit kekhawatiran pada suaranya.
"Adikmu seharusnya harus berada di rumah sakit hingga dua hari ke depan, tapi mendengar kau sedang libur dan berada di rumah, ia merengek minta pulang"
Sebuah suara menginterupsi kedua bocah itu. Entah sejak kapan, yang jelas saat ini sudah ada Jungsoo yang sudah memasuki rumah mereka dan sedang meletakkan banyak kantung di kursi ruang tamu. Lelaki itu duduk lalu membanting diri di kursi, menghelas nafas lelah. Tangannya hampir copot membawa semua mainan dan barang-barang lain yang tadi ibunya titipkan agar diberikan pada saudara-saudara Jeno. Sebenarnya Nyonya Park juga ingin ikut kemari, tapi karena ada rapat penting di perusahaan, jadi beliau tidak bisa menemani kepulangan Jeno.
"Jungsoo samchon? Aku pikir Jeno pulang sendiri dengan taksi" Mark berucap polos. Lalu memberikan tatapan kenapa-tidak-memberitahuku pada adiknya, yang hanya dibalas dengan senyuman manis khas Jeno.
"Mana mungkin aku membiarkan bocah itu pulang sendiri, aku bisa dibunuh ibuku jika terjadi sesuatu padanya" Jungsoo terkekeh, sedangkan Mark dan Jeno terkikik geli mendengar jawaban Jungsoo.
"Mereka belum pulang kan, hyung?" tanya Jeno pada Mark.
Mark menggeleng. "Ini baru jam 9 pagi, Jen. Memangnya kenapa?"
Jeno bertepuk tangan, membuat Mark mengernyit bingung. Adiknya terlihat ceria sekali hari ini, dan sedikit manja.
"Aku ingin bermanja-manja dengan Mark hyung, mumpung tidak ada mereka"
Mark mengernyit, "Memangnya kenapa kalau ada mereka?"
"Aku malu..hehehe"
Mark terkekeh mendengar jawaban Jeno. Ia mencubit hidung Jeno pelan, gemas dengan nada Jeno yang terdengar malu-malu. Jeno memang selalu bersikpa dewasa di depan saudara-saudara mereka yang lain, tapi ketika hanya berdua dengan Mark, sikap manja Jeno sudah dipastikan akan mucul.
"Dasar!" Jungsoo ikut menimpali, membuat Jeno merasa semakin malu.
Jungsoo bangkit dari tempatnya, merapikan pakaian dan mulai berjalan mendekati kedua bocah itu.
"Samchon harus kembali ke rumah sakit, kalian berdua tidak apa-apa kan ditinggal sendiri?"
Mark dan Jeno menangguk.
"Aku titip Jeno, Mark. Bocah itu sedikit manja dan nakal hari ini, jewer saja telinganya jika ia tidak mau mendengarkanmu" pesan Jungsoo.
Mark tertawa dan mengiyakan pesan Jungsoo. Sedangkan Jeno mengerucutkan bibir menanggapi pesan Jungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
WARM HEART
FanfictionJangan mengharapkan sebuah romansa indah dalam cerita ini. Karena yang akan kalian temukan hanyalah sebuah cerita dengan alur pasaran, serta kisah tentang cinta dan kasih sayang tulus dari sebuah keluarga. Tidak ada bagian yang membuat jantung kalia...