Enjoy guys~
.
.
.
Jaemin beberapa kali harus menengok ke belakang karena hatinya terus di selimuti rasa khawatir, ia khawatir pada saudara yang lebih tua beberapa bulan darinya. Sejak berangkat tadi ia merasa ada yang aneh pada Jeno, bocah itu terlihat kurang bersemangat dan terlihat pucat. Namun ketika Jaemin bertanya, ia hanya mengatakan 'aku baik-baik saja' sambil tersenyum meyakinkan. Tapi lihat sekarang, bocah itu terlihat sangat tidak baik-baik saja.
Jeno sekarang tengah berlari -berjalan lebih tepatnya- di belakang Jaemin dengan nafas terengah-engah. Ini bahkan belum sampai putaran pertama, tapi kondisi Jeno sudah sangat memprihatinkan. Seperti ia akan mati jika melakukan tiga putaran.
Jaemin berbalik dan berjalan menghampiri Jeno, menepuk lengan bocah itu pelan, membuat yang ditepuk sedikit tersentak dan mengangkat kepala.
"Gwaenchana?" tanya Jaemin.
Jeno mengangguk. Ia tidak mampu mengatakan apapun, lidahnya kelu karena rasa sakit yang sejak tadi pagi mendera bagian perut dan persendiannya. Jangan lupakan suhu tubuh yang ikut meningkat pesat.
"Kau terlihat tidak sehat, ayo kuantar ke ruang kesehatan" Jaemin meraih lengan Jeno, kemudian tersentak karena lengan itu begitu panas.
"Kau benar-benar sakit, Jen! Ayo ke ruang kesehatan!" Jeno pasrah saja ketika Jaemin menarik lengannya. Ia tidak sanggup melawan, berbicara saja ia sudah tidak sanggup. Lagipula ia juga tidak ingin pingsan dan menyusahkan Jaemin, jadi lebih baik menurut saja.
Baru saja akan memasuki ruang kesehatan, Jeno sedikit tersentak ketika merasakan ada sesuatu yang mengalir dari hidungnya. Ia mengangkat tangan dan menyentuh hidungnya, ada noda merah di sana. Segera ia menghentikan langkah dan menutup hidung, membuat Jaemin kaget dan ikut berhenti. Jaemin memekik keras ketika melihat Jeno sedang menutupi sebagian wajah dengan tangan, jangan lupakan darah yang merembes di sela-sela jari Jeno dan menetes ke lantai.
Jaemin mengeluarkan sapu tangan dari saku dan membekapkannya pada hidug Jeno. Petugas ruang kesehatan -Moon Taeil- terkejut ketika melihat dua bocah yang begitu ia kenal memasuki ruang kesehatan dengan tiba-tiba dan salah satu dari mereka terlihat berlumuran darah.
"Astaga! Dia kenapa Jaemin-ah?" Jaemin menggeleng, Taeil adalah tetangga mereka dan ayahnya adalah donatur tetap sekaligus satu-satunya bagi panti asuhan mereka, jadi wajar saja jika mereka sudah sangat kenal.
Taeil menghampiri Jeno, mengambil alih sapu tangan yang tadi dipegang oleh Jaemin. Darah dari hidung Jeno terus mengalir dan belum juga berhenti, bahkan hingga membuat bagian depan seragam Jeno mulai penuh oleh darah. Jaemin semakin takut. Jeno tidak pernah mimisan sebanyak ini sebelumnya.
"Bawa dia ke ranjang, jangan berbaring jika darahnya belum berhenti"
Jaemin mengangguk dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Taeil. Ia mengambil alih sapu tangan tersebut dari Taeil dan memapah Jeno mendekati ranjang lalu membiarkan bocah itu duduk. Darahnya belum berhenti, wajah Jeno semakin pucat dan penuh oleh keringat. Sungguh Jaemin ingin menangis melihat keadaan Jeno, ini pertama kalinya ia melihat Jeno seperti ini.
Taeil kembali mendekati mereka sambil membawa baskom dengan beberapa tumpuk handuk kecil, lalu membersihkan darah dari hidung Jeno yang masih saja mengalir dengan sabar. Air di baskom bahkan mulai berubah menjadi merah, membuat Taeil dan Jaemin merasa takut, bahkan Jeno sendiripun juga takut. Bocah itu benar-benar pasrah saat ini, ia ingin sekali berkata 'aku baik-baik saja' untuk menenangkan kedua orang itu, tetapi ia tidak memiliki tenaga. Jika saja ia sedang tidak bersandar pada kepala ranjang dengan Jaemin yang menopang tubuhnya dari samping, mungkin saja Jeno sudah ambruk. Tubuhnya seperti tanpa tulang.

KAMU SEDANG MEMBACA
WARM HEART
FanfikceJangan mengharapkan sebuah romansa indah dalam cerita ini. Karena yang akan kalian temukan hanyalah sebuah cerita dengan alur pasaran, serta kisah tentang cinta dan kasih sayang tulus dari sebuah keluarga. Tidak ada bagian yang membuat jantung kalia...