19. Sangat Ketakutan

1.8K 130 6
                                    

"Gunakan mulut mu bodoh!" Bentak pria sambil memukulkan penis nya ke wajah Rain.

"Sekarang kau jijik , setelah nya kau akan seperti sundal  jika kau merasakan betapa nikmatnya,"kata Pria yang dibelakang Rain.

"Plakk,"suara tamparkan kewajah Maxie, luka dibibir Maxie yang sudah mengering kembali dibasahi oleh darah nya. Kemudian pria itu menjambak Maxie dan meludahi nya.

Airmata Rain semakin deras mengalir ,"aku mohon , lepaskan kami."

"Jika kau menolak kakak mu akan semakin menderita," kata salah seorang 

Pria kekar meninggalkan Maxie sambil tertawa, mengambil sebotol bir dan meminum nya. Kemudian  menyemprot bir di mulutnya ke wajah Maxie. "Sadar lah !!!,  lihat baik-baik adik mu yang sundal , hahaha...." kata pria itu.

"Hentikan , baik lah aku akan melakukan ," kata Rain.

Maxie yang tersadar , " jangan," suara Maxie sangat lemah.

Rain membuka mulut nya dimasukan milik pria itu dengan jijik.

" plak!!!!", pria itu menarik penis nya dan menampar Rain, " kau jijik, kau kira milik ku kotoran , lakukan dengan benar," bentak pria itu dan "plakkkk!!!!" Sekali lagi tamparan di terima Rain.

"Sudah kukatakan lakukan dengan benar , sayangi wajah cantik mu my baby,"kata pria  dibelakang Rain. "Jika di ijinkan setelah semuanya selesai , aku menginginkan mu menjadi salah satu simpanan ku." Lanjut pria itu sambil mengesekan miliknya yang sudah mengeras di bahu Rain.

"Jangan bodoh mereka tawanan boss, tidak mungkin akan diberikan pada mu,"bentak pria didepan nya.

Rain kembali melakukan perintah orang itu , memasukan kembali milik orang itu, " good boy, achh.." desah pria itu.

"Lepaskan mereka !!!," teriak marah Javier.

Rain terkaget , Mulut rain terbuka kaget dan  penis besar itu keluar bibir nya , "Dia melihat nya"..." dia melihat aku yang di kotori ..." Rain ketakutan..

Katsumi kecewa gagal mencegah Javi untuk tetap bersembunyi , merencanakan pembebasan.

"Sialan bocah tolol," geram pelan Katsumi di persembunyian nya.

Cliff memucat melihat Maxie kesayangan nya tergantung parah, " kita harus cepat." Orion meremas tangan Cliff," sabar , kupancing pria itu kau bebaskan murid kesayangan mu."

Cliff mengangguk setuju.

"Satu lagi masuk ke perangkap ini, menyerah lah ." Bentak pria sambil menjambak Rain.

Hati Javi terasa sakit , sangat sakit melihat kondisi orang yang dicintainya, "bangsat lepaskan dia."

"Dia , hahaha ha ..," pria itu menjambak Rain , penis nya yang mengantung di tamparkan ke pipi nya , "haha..ha, lihat dia sangat menyukai penis ku, hahaha."

"Bangsat ," Javi maju menyerang.

"Berhenti ! , atau kau ingin pisau ini menancap di leher bocah ini," pria yang di belakang sudah membetulkan celananya dan mengancam dengan pisau tepat di leher Rain.

"Sialan , dasar pecundang! " langkah Javi terhenti.

Katsumi berpikir ,"semoga bayangan ku lebih cepat dari mereka, terlalu besar resiko nya, tetapi tidak ada jalan lain."

Katsumi memandang Cliff dan Orion  yang berada diseberang nya, pandangan nya beralih ke pedang nya kemudian lampu gantung yang berada di atas Rain, diulangi  beberapa kali sampai mereka mengerti sambil mengerakan pedang nya.

"Stttt.sttt....,"suara pisau terbang Cliff bergerak mengenai lampu gantung itu tetapi tidak memutus talinya  hanya membentuk simpulan Cliff menarik nya lampu bergerak tanpa terputus dari kabelnya.

OBSESITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang