24. Ujian.

1.6K 126 21
                                    


JAVIER

Javier harus bisa mengalahkan Srigala buas milik Olivia tetapi tidak boleh melukai binatang kesayangan  kekasih Tatsuya. Binatang buas itu hanya menurut pada Olivia.

Javier harus melewati rangkaian jebakan dan melawan para murid di tempat itu.

Javier berakhir tergantung salah satu kaki nya karena terkena jebakan tali . Banyak anak panah mengarah ke dirinya. 

Sebelum panah-panah melukai dirinya , Javier berusaha menggapai tali yang mengikat kaki nya, tentu butuh kekuatan otot perut untuk  melakukan , ditambah harus menggerakan badan nya supaya tali bergerak untuk menghindari panah-panah yang menjadikan nya sasaran.

Dengan mengunakan pisau yang terselip di betis nya Javier berhasil bebas, 

Lolos dari jebakan pertama Javier dikelilingi lima serigala buas yang siap menyerangnya. Javier mengingat pesan olivia tidak boleh membunuh binatang kesayangan nya.

"Bagaimana jika aku bisa menang jika aku tidak boleh melukainya,"pikir Javier.

Ujian kali ini bukan untuk mengalahkan tetapi untuk keluar dari tempat ini, berarti Javier harus mengadu kecepatan dengan binatang -binatang itu supaya tidak di mangsa.

Javier mulai meloncat , menendang salah satu serigala itu hingga terpelanting kemudian lari secepat mungkin. Hewan-hewan  buas itu dengan gesit mengejarnya. 

Ketika salah satunya berhasil menyerang nya terpaksa Javier menghantamkan kepalan nya ke kepala binatang buas itu , Javier melotot marah kepada gerombolan binantang itu, salah satu nya yang berwarna putih keperakan berjalan perlahan kemudian mengendus -endus kaki Javier, pandangan nya menunjukan rasa persahabatan.

Secara reflek Javier mengelus bulu halus di kepalanya. Olivia muncul dengan senyum manisnya, kemudian menepuk tangan nya , hewan -hewan itu semua berlarian kearahnya dan duduk dibawahnya termasuk si silver.

"Hebat sekali , baru pertama bertemu sudah bisa menundukan snow "kata Olivia Mendez.

"Aku tidak mengerti , hewan itu mendatangi ku secara tiba-tiba dan mengendus ku dan terlihat manis sekali .

"Haha..haa.haa, Aku saja butuh berhari-hari untuk membuat nya jinak ,"kata Tatsuya. "Bukan jinak , tetapi mau bersahabat dengan mu."kata Olivia.

"Nama nya snow, kemarilah snow, "panggil Javier.

Snow memandang ke Olivia setelah Olivia mengangguk snow berjalan dan meloncat kearah Javier,  Javier merangkul nya ,snow mengendus-endusnya. "Aku menyukainya,"kata Javi.

"Errr.errr ," eraman marah seekor srigala  coklat yang baru datang karena tadi di tendang oleh Javier.

Snow melepaskan dari Javi kemudian mengeram juga kearah  Brown , ekspresi marah brown melunak kemudian mengendus snow. Javi tertawa , menghampiri keduanya dan mengelusnya.

Keesokan harinya Javier beradu melawan Tatsuya. Pertarungan berlangsung lama dan seru , para murid melihat terkagum .  Seharusnya , mereka berimbang  Javier  mengandalkan kekuatan fisik ,Tatsuya unggul dari kegesitan nya.  Tetapi bagaimana pun jam terbang pertarungan lah yang menentukan , dengan kecerdikan Tatsuya menjebak Javier ,  tak butuh waktu lama pedang Tatsuya udah menempel di leher Javier.

"Seharusnya kau bisa menang jika mau berpikir  dalam bertanding, sekali saja Tatsuya terkena bagian yang fatal dia akan jatuh,"kata Nagi.

"Aku harus mengalah pada senior ku ,hahaha.......hahah..ha,"gurau Javier.

"Lain kali mengalah saja jika melawan musuh mu, aku kira nafas mu akan berhenti setelah nya," sindir Tatsuya.

Luke tertawa , "besok aku harus kembali ke London, banyak pekerjaan menanti ku."

OBSESITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang