44. Janji lain.

1.2K 95 9
                                    


Diam-Diam Franco menyelinap ke tempat Dutze. Franco membuka jendela dengan paksa tanpa bersuara .


" untuk apa kau datang,"kata Maxie marah , Maxie kaget Franco berada didepan nya , orang yang dia nantikan muncul dihadapan nya.


Franco geli melihat wajah Maxie saat marah, dia sendiri heran pada perubahan dirinya , jika dulu Igor berani membantah nya dia akan menghukum Igor , tetapi terhadap Maxie,  Franco hanya bisa tersenyum geli.

"Tidakkah  kau merindukan ku? "tanya Franco .

"Tidak , aku sudah melupakan mu, aku akan tinggal di sini membantu ayah ku,"kata Maxie.

"Benarkah?" Tanya Franco.

"Tidak kau liat ayah ku sudah tua juga kaki nya tidak sehat  , dia tentu membutuhkan ku untuk menjaga nya,"kata Maxie. "Beruntung luka tembak nya tidak terlalu parah."

Franco mengangguk geli melihat tingkah Maxie.

"Baik lah jika memang kau tidak merindukan ku dan sudah lupa dengan ku, aku akan pulang ke New York malam ini, "kata Franco berjalan meninggalkan Maxie.

Saat Franco menghilang dibalik pintu.

"Dasar iblis tua tidak mengerti hati ku , untuk apa aku merindukan mu,"geraman  marah Maxie sambil membanting pintu .

Maxie menangis . " benar dia sudah melupakan ku, dasar iblis sialan , awas jika kau kembali akan kubalas nanti," Maxie menangis sambil marah, Maxie sangat kecewa. "Tidak kah kau tahu aku merindukan mu,"kejujuran akhirnya terucap dari bibirnya.

Maxie merancau marah tidak jelas  sambil bersandar dipintu yang dibanting nya , kembali ke tempat tidurnya .

Saat dia naik  ke tempat tidur .

Maxie terkaget iblis tua sudah tidur tanpa busana diranjang itu memamerkan dada bidang nya.

"Kau...., kauuu...., kau mempermainkan ku," teriak marah Maxie. 

Iblis tua memang keluar lewat pintu kamar , tetapi memutar balik kembali lewat jendela jalan dia masuk tadi.

Iblis tua tidak bicara , dia hanya  tidur terlentang dengan mata terpejam dan  membusungkan dada, di tepuk -tepuk dada bidang nya.

Maxie binggung.

Iblis tua melambaikan tangan kemudian kembali menepuk dadanya.

Maxie langsung tahu apa maksutnya.

Dengan bersungut-sunggut  , Maxie langsung naik ketempat tidur dan menaruh kepalanya di dada bidang Franco. Hidung nya meresapi aroma iblis jantan yang sangat dirindukan nya.

Tanpa bicara sepatah kata pun langsung di belai nya kepala bocah manis itu.

Ketika Maxie hendak berbicara ... "kau..." terputus.....

'Sttt. Tidur lah besok kau harus menghadiri pemakaman, kau sudah tidak tidur berapa hari , lihatlah mata mu sudah   bengkak  seperti itu, tidurlah ,"kata Franco.

Franco menjaga nya sampai Maxie tertidur , dengan perlahan di pindahkan kepala bocah itu .

Maxie benar -benar terlelap..

Saat Franco hendak memindahkan  Maxie yang tertidur memeluknya.

"Tidak udah kembali kita tidur disini malam ini, bocah ini sudah sangat mengantuk , kasihan jika dia terbangun, "suara Jason terdengar. Jason hanya mengelengkan kepala ,"semakin tua semakin aneh saja kekasih nya." Jason  sendiri tidak sadar dia juga sudah berubah aneh karena Iblis tua.

OBSESITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang