39. Penyelesaian dendam dan Cinta masa lalu.

1.1K 96 6
                                    

"Kau merebut cinta ku ,kau membuat ku dipenuhi kebencian,"teriak Marsha.

"Kau mencintai nya tetapi aku tidak mencintai nya, apakah aku salah, aku hanya mencintai Ruben , "kata Emilie.

"Tetapi dia mencintai mu, dia hancur karena mu, aku membenci mu , sangat  membenci mu,"teriak Masha yang sudah sangat menderita karena luka dikaki dan tangan nya.

Tanpa sadar injakan kaki Emilie sudah terlepas , diam-diam Marsha meraih pistol yang tadi terlepas dan diarahkan ke Emilie.

"Doorrrr!, "kembali letusan pistol terdengar . Emilie terkaget dan berpaling melihat kembali ke Marsha. Tangan kirinya sekarang tertembak, kali ini  Jason yang menembaknya dengan geram,"wanita tidak tahu diri."

Emilie mengarahkan pistol nya ,"maaf ini pilihan mu , berkali aku memaafkan mu tetapi kau memaksa ku. " ....." dorrrr. Dorrr...........dorr.." tiga tembakan jarak dekat dari pistol yang digenggam Emilie , dua tembakanan mengenai  dada nya dan satu diwajah nya.

Emilie gemetaran  , seumur hidupnya dia tidak pernah menembak . Rosalie menghampiri dan memeluknya," tenangkan diri mu.semua salah nya sudah sepantasnya wanita ini menerima apa yang diperbuatnya. 

Emilie menangis tersedu, Rosalie  memeluk dan menyadarkan kepala Emilie ke dadanya.

  Gregory  memberi tanda pada Jobb  untuk melarikan diri.

Jobb tersadar seluruh petarungnya sudah banyak yang tewas dan melarikan diri. Jobb berusaha untuk kabur. Tetapi Para iblis sudah mengepung nya.

Vierso dan Chole  mengunakan bom asap untuk kabur , tetapi mereka tidak peduli Jobb.  Bom itu hanya dilemparkan di daerah Gregory yang sudah terluka karena hantaman Nagi , Nagi pun tidak lebih baik keadaan nya. Gregory langsung dibawa kabur oleh mereka berdua.

Baru kali ini Nagi merasa usia sudah tidak muda lagi, walaupun dulu pernah kalah juga bertarung Nagi tidak pernah merasa dirinya sudah tua. " Apakah aku harus pensiun setelah ini?"pikir Black Panther dalam hatinya, "apakah mereka siap aku tinggalkan,"Nagi menghembuskan nafas dengan berat

Jobb terpojok .  Bertarung melawan dua saudara ternyata merepotkan nya.  Rain dengan kaki yang lincah dan sangat cepat  menyerang bagian bawah , berkali meluncur menghantam kaki Jobb.  Hantaman yang keras tidak menyulitkan tubuh lentur nya untuk langsung siaga. Jobb tidak di beri kesempatan menggunakan pistol nya.

Maxie memukulkan tongkat kayu ayah nya ketubuh Jobb dengan sekuat tenaga dan cepat. Berapa kali berhasil dihindari oleh Jobb tetapi sebagian juga mengenai tubuh kuatnya.

Merasa pistol nya tidak mungkin dipakai , Jobb menaruh dipinggangnya kembali dan mengambil sepasang pedang pendek di punggung nya. Kayu yang digunakan Maxie terpotong setiap menghantam pedang Jobb.

Rain mengeluarkan kedua pisau nya terus menyerang setiap bagian yang bisa diserang , tetapi kali ini dia memilih lebih perlahan dan hati-hati. Jika sebelum nya Rain bergerak cepat tidak memberikan kesempatan untuk menembak sekarang Rain harus memperhatikan pedang lawan , jika salah bergerak pasti dia akan terluka.

Cliff mengeram marah. "Pakai ini , gunakan seperti milik mu biasa nya,"teriak Cliff melempar kedua pisau andalan nya kepada anak sekaligus murid nya.

Maxie teringat masa lalu saat masih pertama sembuh dari sakitnya , Maxie kecil melihat Cliff berlatih melempar pisau terbang dengan pohon-pohon tinggi sebagai sasaran. Maxie ingin bermain dengan pisau itu , tetapi gurunya saat itu melarang nya,"ini sangat berbahaya ."

Sekarang  tanpa meminta , Cliff memberikan nya sebagai senjata.

Miguel duduk menangis , Howard terengah dengan tubuh terkapar diatas nya.

OBSESITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang