34. Jebakan.

1.3K 81 6
                                    

Saat Maxie pergi , Jason mengedipkan mata ke Orion . 

Setelah beberapa saat Orion bersama Cliff seolah terbang menghilang.

"Semua sudah masuk ke kandang masing-masing,"kata Rain yang bersiap bersama Javier . Twinz dan  Sergey bersiap. 

"Siapa yang menjaga rumah ini, " bukan sebuah pertanyan dari Jason tetapi memerintahkan Twinz untuk tinggal dirumah.

"Tentu kakak,"jawab William dan Andrew hampir bersamaan .

"Kalian semua tetap di tempat," Perintah Jason.

Semua tampak kecewa ." Bagaimana jika sesuatu terjadi pada Maxie,"gerutu William.

"Orion lebih hebat dari mu, bocah,"kata Jason.

" tunggu kabar mereka , mungkin mereka menjebak kita, kita harus waspada," lanjut Jason.

"Aku minta Sergey ke lokasi , apapun yang terjadi jangan ikut campur , kau harus kembali mengabarkan pada kami apa yang terjadi," perintah Jason.

"Aku saja yang melakukan nya, ," William mengajukan diri.

"Andai saja kau bisa memakai otak mu, kau pilihan terakhir ku ditempat ini, seandai nya tersisa aku dan dirimu lebih baik aku yang pergi,"sindir Jason .

William langsung terdiam ,William takut jika Jason sudah bertindak keras.

Jason tahu kedua adik nya bisa diandalkan untuk pertempuran terakhir, keduanya sangat hebat dan tidak mengenal takut tetapi untuk adu kesabaran kedua pasti akan kalah.

Ditempat Jobb

"Penghianat itu terjebak , biar dia merasakan akibat menghianatku,"kata Jobb.

"Tidakkah boss bisa bermurah hati , ampuni lah Rohan , dia hanya memiliki tenaga yang  kuat , tetapi otak nya tidak pernah berpikir, aku rasa Charlise memperalatnya," kata Farlow.

"Ingin rasa nya aku mencincang wanita itu,"kata Jill , yang dari dulu menyukai Rohan tetapi bertepuk sebelah tangan.

" aku sudah memberitahukan , dia pikir penisnya yang kecil bisa memuaskan Charlise, pelacur itu hanya berpura-pura puas  supaya Rohan bisa menjadi budak nya," kata Jobb.

"Aku tidak peduli dengan ukuran penis nya , i love him," guman Jill.

Jobb melihat rasa setia kawan mereka.

"Akan terbunuh lagi teman kita , hingga akhirnya abis," kata Farlow ." Kumar sudah mati , sebelum nya , Deriz dan Crez juga sudah tiada dibunuh bocah itu." Mereka berdelapan sekumpulan anak jalanan yang diangkat oleh Jobb.

Jobb melihat kesetiakawanan diantara mereka, dimata anak buah nya seperti tidak rela mengorbankan Rohan.

" apa yang kalian ingin kan , apakah aku harus menyelamatkan bangsat penghianat itu," Jobb marah

" jangan marah boss , kami berhutang pada mu , tetapi Rohan juga bagian dari kami," kata Mich.

" kalian tahu Duvals ingin aku hancur hingga tak bersisa, tetapi dia salah , mereka lah yang akan hancur terlebih dahulu, terutama wanita sundal itu," kata Jobb.

" kami akan menolong Rohan , apa pun yang terjadi ," kata Farlow.

Raxon binggung dia di pertengahan jalan , mereka sahabat nya , tetapi dia sudah tunduk dan membutuhkan Jobb.

Jobb melihat demi teman mereka semua rela berkorban.

" jangan kuatir , aku bukan orang bodoh , aku tahu Rohan hanya dimanfaatkan , bersiaplah kalian semua, " akhirnya Jobb bersedia membantu mereka, sebenarnya Jobb memiliki rencana lain. Sekarang jobb berpura-pura menjadi malaikat penolong.

OBSESITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang