Chapter 1

653 91 101
                                    

[DIREVISI]

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang lahir dengan keberagaman suku, adat, ras, golongan dan agama. Indonesia memiliki lebih dari 700 bahasa. Dengan keberagaman tersebut, Indonesia memerlukan satu bahasa yang bisa dimengerti oleh semua dan menjadi pemersatu bangsa.

 Dengan keberagaman tersebut, Indonesia memerlukan satu bahasa yang bisa dimengerti oleh semua dan menjadi pemersatu bangsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun tulisan. Kadang kala bahasa tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Namun setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari di dalamnya akan selalu ada nilai-nilai dan status bahasa yang tidak dapat ditinggalkan," terang seorang guru di dalam kelas. "Jadi, pentingnya bahasa di dunia pendidikan yaitu ...."

Seorang siswi memotong penjelasannya. "Bu, Lalu apa gunanya bahasa bagi orang-orang seperti dia?"

"Mereka cuma bisa diam."

"Mereka payah, bodoh, dan tak bisa apa-apa."

"Ihh! Sungguh memalukan sekali, yaa nggak temen-temen?"

Semua kelas pun tertawa, di samping itu siswi tersebut hanya terdiam dan merenung mendengar celotehan teman-temannya.

Sang guru pun langsung menghentikan kericuhan. "Tolong semuanya tenang! Kalian berempat sudah berapa kali Ibu katakan, kalian tidak boleh bersikap seperti itu walaupun begitu dia kan temen kalian juga."

"Hah! Teman? Gak salah, Bu?"

"Idihh, ogah kali punya temen kayak dia."

"Kalian sudah keterlaluan, kalian berempat Aleta, Fany, Ros, Mely ikut Ibu ke ruang BK sekarang," perintahnya.

"Ta-tapi, Bu!" bantah mereka bingung.

"Sudah tidak ada tapi-tapian, ayo ikut Ibu SEKARANG!!!" hentak Ibu Lana.

"Arggh ... sial!" jawab mereka kesal. :/

"Sementara Ibu mengantar mereka tolong yang lain tetap tenang ya," kata Bu Lana kepada siswa lainnya. "Geri ... Ibu percayakan kelas sama kamu ya," pinta Bu Lana kepada Ketua Kelas.

"Siap, Bu, jangan khawatir!" seru Gery singkat. ;)

***

Di jalan menuju ke ruang BK, mereka kembali mendebati masalah yang tak usai tadi. "Bu, kenapa kami dibawa ke ruang BK?"

"Inikan yang kalian inginkan?" jawabnya jelas.

"Tidak, Bu, ini tidak seperti yang Ibu pikirkan," keluh Aleta.

"Sudahlah, apa yang Ibu lihat tadi sudah sangat jelas," ujar Bu Lana.

Kertas Bahasa HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang