E X T R A : Part 1

139 42 80
                                    

Libur semester telah tiba, Eggi berencana untuk mengajak pergi berlibur ke puncak selama beberapa hari dan menginap di Villa. Kala itu Ia membicarakan hal ini dengan kedua temannya itu yang tengah santai di sebuah cafe.

"Ger! Gimana menurut lo?"

"Gue pasti ikutlah, di rumah juga gak ada kerjaan, ngebosenin!"

"Sipp! Atta, lo pasti ikut juga kan?"

"Kayaknya gak, sorry yah," jawab Atta cuek sambil lanjut menyedot iced caffè latte kesukaannya.

"Lah? Kok gitu, payah lo! Padahal Gue udah ajak Riska juga," seru Gery merayu.

"Hah!!! Riska?" sontak mereka berdua kaget sambil memukul meja hingga membuat semeja berantakan.

"Tenang, Bro! Tenang, duduk dulu malu di liatin orang, nih liat! Gue baru chat dia." Nunjukin hpnya.

——————————————————————

Riska Syg
online

Udah bangun belum? 😘   09:43

Udah hehe 😋 
Ada rencana keluar?   09:43

Iyaa, ntar siang mau keluar sama anak-anak
ada yang pengen dibahas                        09:58

Bahas apaan? Serius amat?   09:59

Ntarlah, aku kasih tau yak!   10:14

Okay 😉   10:14

Ka, kita ada rencana mau liburan ke puncak
ikut yahh! Jangan nggak!                        14:22

Typing....

——————————————————————

  "Gila! Lu gesit banget Ger? Heran gue? Pake jurus dari perguruan mana lo?" tanya Eggi penasaran.

"Yaiyala! Gue kan abis dari kuil Dewi Kwan Im, cari ilmu," guyon Gery.

"Hati-hati! Dapetinnya cepet, diputusinnya juga cepet!" sahut Atta dengan gaya cueknya.

"Sialan, lo!" sambil melempar pipet bekasnya ke arah Atta. Atta mah cuek aja, mau dilempar pake sendal jepit pun dia biasa aja, emang orangnya seperti itu.

"Jadi, lo beneran gak mau ikut nih?" tawar Eggi sekali lagi.

Atta diam saja sambil memutar-mutar es batu sisa di minumannya dengan pipet.

"Padahal nih yah! Gue mau ajak Yenada juga, yaa itung-itung acara ucapan selamatlah buat dia."

Seketika Atta berhenti memutar-mutar sisa minumnya, lalu ia membuang kembali es batu yang ia kemut di mulutnya ke dalam wadah minumnya.

"Oh, iya! Mending kita chat aja di group kelas, pasti banyak yang ikut," tambah Gery memancing respon Atta.

"Jangan!" decaknya cepat.

"Loh? Kenapa? Yang gak ikut gak boleh sewot!" pancing Gery lagi.

"Gak apa, jangan aja!" ucap Atta yang kali ini cueknya dibuat-buat.

"Hehe, bilang aja lu gak mau di tinggal, saat yang lain pada pergi liburan bareng." Eggi berprasangka.

"Gak usah chat di group kelas, Gue ikut!" Akhirnya Atta ikutan juga.

"Nah gitu, baru namanya temen," ungkap Eggi sambil menahan tawa.

"Gue sih jaga-jaga aja, karena gue udah kenal kalian lama, udah tau sifat kalian, gue takut kalian khilaf apalagi ngajak cewek, haha," guyon Atta yang padahal menutupi alasan sebenarnya.

Kertas Bahasa HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang