Sorry

76 7 0
                                    


Eli POV

"Lisa!.... Elisa!" teriak-teriak aku di daerah hutan selatan kota, yang aku lihat hanya pohon, pohon ow dan juga... pohon.

Menyebalkan sekali aku harus berjalan ke sini hanya untuk menjemputnya, lagipula hari juga sudah mulai sore seharusnya dia sudah pulang sebelum gelap.

"Lisa!...." tidak ada jawaban.

(Dimana sih anak itu?!)

Aku sendiri mulai merasa makin jengkel dengan apa yang terjadi.

Kata ibu dia sedang bermain dengan temannya itu, siapa lagi namanya? Loki? Eh--- Levi! Wow nama mereka sama. Seperti mereka bersaudara saja—

"Kakak!" teguran dari arah pepohonan.

"Lisa! Kemana saja kamu?" tanya aku dengan emosinya.

"Aku sedang bermain dengan Levi, aku sudah bilang ibu kok" jawab dia dengan muka tak berdosanya itu.

"Paman Edi ada di rumah dan dia sangat ingin bertemu dengan mu"

"Paman Edi? Dia berkunjung?" tanyanya dengan makin tidak percaya lagi, dia makin mendekat ke arahku.

"Tidak tahu bisa saja dia sudah pulang sekarang karena kau lama sekali" kataku dengan nada bercanda.

"Wah! Kita harus cepat pulang berarti!" adikku cukup mudah di bodohi dan dia adalah adikku, jadi aku tidak boleh di hakimi karena aku kakaknya, dan ini yang biasa kakak lakukan ke adiknya.

"Yasudah ayo pulang"

"Tunggu dulu kak, aku harus pamitan dengan Levi dulu" jawabnya.

"Memang dimana anak itu?" tanya aku.

"Dia tadi di sana bersama kakaknya, ternyata kakaknya juga mencarinya—" tepat sebelum Lisa menyelesaikan kata-katanya, aku dapat merasakan sebuah kapak di lemparkan ke arah kita.

Dengan sekejab aku mendorong Lisa menjauh dan aku juga untuk menghindari serangan itu. Kapak itu tertancap di pohon tepat di belakangku.

Tanpa perlu berfikir lagi, aku sudah tahu siapa yang melemparnya.

Aku melirik ke kiriku dan aku dapat melihat ada Loki berdiri dengan satu kapaknya menatapku dengan sangat sinisnya, dan senyuman kotornya itu juga.

Lisa masih terjatuh di tanah tak percaya apa yang terjadi, aku harus membawanya pergi dari sini.

"Dengar Lisa! Aku mau kau pergi ke kota dan mencari bantuan sekarang juga, kakak akan menjauhinya dari mu"

"Tapi... tapi kak"

"Sudah pergi sana!"

Lisa pun berdiri dengan sangat terburu-buru dan terpaksa, dia pun pergi ke arah kota.

Aku pun kembali berdiri, mengeluarkan pedangku dan bersiap melawannya.

"Kakak!" teriakan si bocah Levi itu dapat terdengar di belakangnya. "Apa yang kakak lakukan?"

"Aku sudah bilang untuk menjauh dari sini kan? Pergi Levi, kakak tidak mau kau melihat ini"

Jadi tebakanku benar, mereka memang kakak beradik. Pantas saja, mereka berdua sama-sama menyebalkannya.

GreytenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang