One Beagle Please!

594 42 8
                                    

"Jangan, aku mohon" suara perempuan di celah celah bangunan.

"Ayolah nona, kita tidak bermaksud jahat. Jadi tenang lah"

"Aku mohon, biarkan aku pergi"

"Tidak perlu takut, kami tidak mengigit.... keras kok"

Ada seorang perempuan sedang di kerumuni 3 laki laki di gang kecil di kota, sepertinya perempuan itu tidak suka dengan kelakuan mereka.

"Oi! Hentikan!" teriak aku

"Hah?? Mau apa kamu, ini bukan urusan mu pergi sana!"

Dengan seketika aku mehunuskan pedang ku dari sarung nya, walapun mereka bertiga tapi mereka tetap saja takut kepada ku.

"Cih! Sial, ayo pergi"

Mereka pun pergi meninggalkan perempuan itu sendiri, sepertinya perempuan ini bukan petualang soalnya dia tidak memiliki pedang atau armor, dia hanya menggunakan pakaian penduduk biasa.

"Anu.. terima kasih, tanpa bantuan mu, mungkin mereka akan melukai ku atau lebih buruk" katanya sambil membungkuk.

"Ya tidak apa apa" kataku sambil memasukan pedang "Lain kali hati hati" kataku sambil pergi. Baru saja keluar dari dungeon bersama Eli sekarang sudah membantu seseorang lagi, bukan nya aku tidak suka membantu hanya saja aku berfikir ini cukup untuk hari ini, jadi aku bergegas pergi ke Tavren di kota.

Hari ini aku senang sekali, karena mendapatkan uang yang sangat banyak dalam waktu yang cepat, besok pagi mungkin aku akan pergi ke toko yang Eli beri tahu karena tanpa armor. aku bisa terluka, jika aku terserang bisa bisa aku terluka dengan sangat parah, maka dari itu aku butuh armor untuk pergi bekerja. Tapi mungkin kali ini...armor yang bagus karena aku mempunyai uang nya.

Sesampai di Tavren aku duduk di bangku bar, dan seorang pelayan datang ke aku.

"Jadi mau pesan apa?" tanya dia

"Satu kamar dan juga, Beagle terenak kalian"

"Hahaha, ternyata kamu lucu juga ya, kamar mu seperti kamar yang kemarin dan satu Beagle akan kami buatkan"

Kemarin dan hari kemarinnya juga aku menginap di sini, aku tidak memiliki rumah jadi aku tinggal di tavren ini. Maka dari itu penting sekali bagi ku untuk bekerja, agar mencukupi ku setiap hari nya. Memang aku memiliki tabungan yang banyak, sekitar 20000 Silver aku punya di bank, dan aku juga memiliki 4630 Silver di tangan. Ini adalah hasil jeri payah ku hari ini dan juga uang yang aku simpan kemarin, ternyata bertemu Eli menguntungkan juga. Tapi yang lebih penting adalah.

(Dia dapat aku percaya)

"Ini Beagle nya" kata wanita pelayan tadi "Aku tidak perlu menunjukan kamu kamarnya kan?"

"Tidak perlu aku sudah tahu kok. Terima kasih"

"Baiklah, selamat makan" katanya

Wanita pelayan itu selalu ramah kepadaku, mungkin karena aku sering datang kesini dan memesan Beagle enaknya. Nama Tavern ini adalah Black Eye Cat. Dengan logonya yang menggantung di luar. Penginapan ini dekat dengan Centrum dan juga tidak terlalu ramai saat malam. Lagi pula, Beagle buatan mereka selalu aku senangi.

"Jadi gimana Beagle nya, enak?" tanya pelayan wanita tadi

"Enak seperti biasanya"

"Hahaha! Aku suka kamu nak, jadi katakan kenapa kamu menginap di Tavren ku terus?"

"Kalau itu" kataku sambil menelan makanan "Karena aku tidak punya rumah, jadi aku menginap di sini"

"Ohh begitu" katanya sambil berfikir sejenak "Baiklah karena aku menyukaimu, jadi mungkin aku akan memberi tahumu sesuatu"

Aku mendengak maju untuk mendengarkannya, "Di Tenggara kota ini, tak jauh dari sini ada seseorang yang menyewakan kamar untuk petualang seperti mu"

"Oh itu, ya aku sudah mendengar tentang nya tapi tetap saja bayarannya terlalu mahal"

"Kamu kesana lagi dan bilang bahwa Berry yang mengirimmu, dia pasti memotong harganya untuk mu"

"Serius?" dia mengagguk setuju, ternyata ada orang yang ramah seperti dia. Sudah lama rasanya memiliki perasaan ini, perasaan bahwa aku di pedulikan oleh seseorang.

"Terima kasih, aku pasti akan kesana"

Setelah itu, aku menghabisakan makanan ku, menaruh sejumlah koin di meja, dan pergi kekamar ku. Kamar ini hanya berisi satu meja dan satu tempat tidur, tempat tidurnya sejenis double bed jadi cukup besar dan nyaman untuk ku.

Walaupun hari masih sore, tapi aku sangat lelah jadi aku memejamkan mata dan tertidur di kamar ku.

***

'Jangan! Aku mohon!' teriakan seorang laki laki

'Tidak! Jangan!' suara perempuan "Hentikan!"

'Sky!'

"Hah!" sial... mimpi buruk lagi. Bukan... itu bukan mimpi buruk, lebih ke ingatan yang kelam. Hampir setiap hari aku mengalami ini aku tidak tahu cara mengentikannya jadi aku biarkan saja ini terjadi. Masa masa itu sudah lewat bersamaan aku mendapatkan pedang ini, pedang ku di sebut sebagai Midnight. Dan percayalah.... ini... bukan pedang biasa.

Suara di tavren makin terdengar, sepertinya hari belum terlalu malam, jadi aku turun untuk memesan makan. Suasana di Tavren ini masih ramai dengan pembeli, yang tadinya aku duduk di bangku bar sekarang aku duduk di meja makan biasa, dan tak lama kemudian seorang pelayan datang kepadaku.

"Selamat datang, mau pesan apa?"

"Aku pesan Trout goreng dan Beagle"

"Kamu.."

"Apa?"

"Kamu yang menyelamatkan ku tadi sore, aku sangat berterima kasih ke kamu"

"Oh ya... kamu gadis tadi sore ya, aku ingat sekarang. Untunglah kamu tidak apa apa"

"Tanpa mu mungkin aku akan terluka jadi terima kasih banyak. Namaku Fani, Fani Longboard"

"Oh eh... aku Sky, Sky Fury"

"Senang berkenalan dengan mu Sky, pesananmu akan ku antar"

(Fani? Nama yang lucu)

Jadi dia pelayan di sini, untung lah dia selamat. Dia gadis yang mungkin sebaya dengan ku, dia menggunakan kacamata dan memiliki rambut pendek sebahu. Dan juga dia terlihat manis dan baik.

"Ini pesanan mu Sky"

"Terima kasih"

"Oh dan nyonya Berry juga memberi mu Beagle extra, beliau bilang ini terima kasihnya karena menyelamatkan pegawainya"

"Masa kah? Wah... bilang ke dia, terima kasih aku sangat senang tinggal di sini"

Perasaan ini datang lagi, perasaan bahwa ada seseorang yang peduli kepada ku. Aku senang, bahkan sangat senang. Tapi aku juga takut.... takut itu terulang lagi. Aku tidak mau hal itu terulang lagi.

(Tidak mau)


GreytenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang