Fan-Fest Part I

149 11 0
                                    

Esok hari sebelum petang aku pergi ke tavren Black Eyed Cat hanya untuk menghabiskan waktu sampai festival datang. Karena aku berfikir aku tidak mau menunggu festival di rumah hanya seorang diri, jadi aku pergi ke tavren untuk mencari seseorang yang dapat menemaniku.

Kring-Kring-Kring

"Selamat datang di Black Eyed Cat" seorang pelayan cantik menegur di depan pintu "Meja untuk berdua?"

"Eh? Tidak apa aku mencari meja ku sendiri saja"

"Baiklah, panggil kami jika sudah memesan sesuatu ya"

Masuk ke tavren dan suasana sangat meria sekali, padahal masih siang bolong tapi sudah ramai saja mereka minum ale tapi tidak ada yang mabok kok, hanya pesta saja.

"Oi Sky!" teguran yang suaranya tidak asing bagiku.

"Ah Riki kah?"

"Sini-sini" dia mengundang ku ke mejanya.

"Hei, jarang melihat mu disini" kataku.

"Iya aku jarang ke sini, sibuk dengan pekerjaan"

"Ini dia pesanannya" Saat Fani datang membawa pesanan Riki, aku tahu alasan sebenarnya dia datang ke tavren ini.

"Halo Sky" teguran dari si penyihir yang berprofesi pelayan itu.

"Yo"

"Sedang menunggu festival ya? Mau pesan sesuatu?"

"Aku pesan Ale saja"

"Baik akan ku antarkan ya"

Setelah Fani pergi aku melihati Riki dengan seriusnya.

"Ke..kenapa?"

"Kau berencana pergi festival bersamanya?"

"Hah?! Eng...enggak kok!"

"Maka dari itu kau berada di sini sampai festival mulai jadi dapat pergi dengan Fani, iya kan?"

"Hm! Aku kira itu bukan urusanmu"

"Hehe, betul sekali" aku hanya bisa tersenyum bodoh akan itu.

Selagi aku menunggu pesananku aku terus saja berfikir bagaimana mengajak Eli ya? Maksudku jika aku bergabung dengan keluarganya maka akan terlihat aneh, aku belum mengenal Eli segitu lamanya. Lagipula aku hanya seorang teman saja, aku takut di kira aneh olehnya yang selalu saja menempel.

(Padahal dia selalu saja menempel kepadaku)

Dan aku tidak pernah menganggap itu aneh, justru sebaliknya.

"Ini dia pesananmu Sky" seseorang selain Fani mengantarkan pesananku.

"Oh... terima kasih" aku tidak mengenalnya tapi bagaimana dia bisa tau namaku? Dia hanya pelanggan lainnya saja.

"Hehe, sama-sama"

Dia pun pergi melanjuti pekerjaannya.

"Hei boss, sepertinya kau cukup terkenal di kalangan gadis ya?"

"Hah? Aku bahkan tidak tahu itu"

"Buktinya pelayan gadis itu tau namamu, dan aku yakin kau tidak tau namanya kan?"

"Mungkin dia mengenalku dari nama saja"

"Ngomong-ngomong tentang gadis ada sesuatu yang selalu ingin aku tanyakan hanya takut dengan jawabannya saja" tanya Riki wajahnya mulai berubah menjadi serius itu.

"Jika ini tentang Fani aku sudah bilang aku tidak tau apa-apa"

"Bukan Fani melainkan Eli"

"Oh...." Responnya sedikit mengejutkanku. Aku tidak mengira dia akan bertanya tentang Eli.

GreytenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang