Witches bound by blood

21 4 0
                                    

Fani POV

Aku dengan malunya berdiri di depan pintu kantor pemimpin guild S&S, di dalam sudah ada Sky, Zen dan juga Daisy sedang melaporkan keadaan dengan Agnes tadi. Namun mereka bilang, mereka butuh bantuan ku untuk menjelaskan semuanya karena aku penyihir jadi aku memiliki sedikit pengetahuan tentang ini. Di luar sekarang aku di temani oleh Lancer saja dan sangat gugup namaku akan di panggil untuk masuk ke ruangan kantor. Lancer terlihat orang dewasa yang kuat sekali, kalau aku harus menebak mungkin umurnya tidak jauh dari kakaknya Riki dan sepupunya Zen.

"Kau segitu gugupnya kah?" tanya Lancer di sebelahku, dia tidak dapat tidak menyadari betapa gugupnya aku sekarang.

"Y-ya, aku tidak pernah melakukan hal seperti ini makanya..."

"Tenanglah tidak usah gugup, kami semua membutuhkan penjelasan dari mu karena kau penyihir"

"Kira-kira yang akan di tanyakan ketua S&S apa ya?"

"Mungkin dia akan bertanya bagaimana cara mengatasi Agnes ini, dan tentunya dia berharap suatu jawaban dari mu"

(Aduh.... Malah tambah gugup)

Membayangkan hal-hal seperti itu benar-benar tidak membantu, apa lagi deskripsi dari Sky dan Zen sangat tidak membantu sekali, tadi saat aku bertanya bagaimana ketua guild ini mereka malah menjawab.

"Tua, keras kepala" jawab Zen.

"Oi!" tegur Lancer mendengar ini

"Besar, cukup menyeramkan, ototnya banyak sekali" di lanjuti Sky.

Mengingat hal itu benar-benar membuatku sulit menjadi tenang, namun moment itu tambah buruk lagi di saat Daisy memunculkan diri dari pintu dan menyuruhku untuk masuk.

Aku pun memberanikan diri dan masuk ke dalam ruangan itu. ruangannya rapi sekali dan sangat sistematis letak semua perabotannya, namun semua itu tidak penting. Aku masuk membawa tongkat sihirku yang aku bawa dengan dua tangan ini, membenarkan topi sihir ku sedikit, membetuli kacamata dan menatap ketua guild itu di muka.

Hasilnya membuatku tambah gemetar saja, ternyata deskripsi dari Sky dan Zen sangatlah mutlak. Ketua guild ini benar-benar besar di penuhi otot, tua dan terlihat sangat tangguh sekali.

Sebelum aku dapat ngomong apa-apa dia sudah bertanya "Jadi ada yang bisa kau beri tahu tentang penyihir ini?"

Aku melihat Zen dan Sky di sampingku, ada Daisy juga karena adanya mereka setidaknya aku tidak segitu malunya. Jadi aku pun mencoba menahan gugupku dan menjawab "Necromancer, penyihir gelap yang menggunakan ilmu hitam demi kemauannya sendiri. Mereka terbukti sangat berbahaya dengan menggunakan sihir manupulasinya yang sangat kuat"

"Dari pengalamanmu bagaimana kita mengalahkan Necromancer ini?"

Itu dia, tebakan Lancer sangatlah tepat "Mereka sangat ahli dalam sihir namun dalam pertarungan jarak dekat tidak, walaupun begitu mereka juga ahli dalam melarikan diri"

"Begitu ya? Kira-kira tujuan awal dia apa? Membuat mayat berjalan seperti itu?" tanya kembali ketua guild.

Zen kembali menjawab "Dari yang kita lihat dia tidak hanya membuat mayat berjalan tapi mengumpulkannya juga, dan dari kalimatnya saat menyerang kita—"

Kalimat yang aku ingat waktu itu adalah "Pasukanku, Serang mereka!". Yang berarti tujuanya hanya satu.

Sky yang juga menyadari hal yang sama kembali berkata "Tunggu dulu, maksudmu tujuan dia?"

GreytenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang