Fan-Fest Part III

165 11 1
                                    


Sky POV

Matahari baru saja tenggelam suasana di jalan Light makin saja ramai dan makin bersinar, itu karena lampu-lampu yang di tata dengan indah itu mulai bersinar. Dengan di tenagai batu sihir lampu-lampu itu mengeluarkan warna yang sangat indah sekali, seperti ombak.

"Indah sekali ya" kataku

"Fantasia Festival tidak pernah mengecewakan ku nak. Tidak pernah" jawab Berry untuk sesaat kami masih terkagum dengan keindahan malam ini, tapi setelah itu kamipun lanjut dengan memasukki kerumunan dan mencoba menikmati festival ini bersama-sama.

Banyak sekali orang-orang yang berjalan dan menikmati festival ini, ada yang membawa keluarga ada yang memakan sejenis permen ada yang sedang menggunakan topeng goblin. Benar-benar beragam sekali, aku senang melihat keramaian seperti ini.

"Sky kemarilah" Berry menegurku mencoba membawaku ke suatu stan itu.

"Ya ada apa?"

Kami datang ke stan makanan, dimana di stan itu makannnya di sajikan dengan membakar jagung hingga hitam. Aku baru pertama kali melihat ini maka dari itu aku masih asing dengan metode ini. Apa kira-kira rasanya akan berbeda? Apa akan pahit nantinya?

"Pesan 2 ya" Berry berkata, setelah itu pak penjaha stan itu memberikan kami 2 buah jagung yang agak hitam itu.

Berrypun berpaling melihatku dan berkata "Ini coba"

Aku pun mengambil dengan menggenggamnya "Aduh-duh! Panas sekali"

"Hahaha! Pegang bagian ujung kecilnya setelah itu gigit bagian kuningnya" kata Berry. Aku pun menuruti permintaannya dan setelah itu aku sangat terkejtu sekali, ternyata rasanya enak sekali. Rasanya manis bercampun gurih dengan kehangatan yang pas untuk menghangatkan badan.

"Ini enak sekali!" jawab aku.

"Iya kan? Padahal dia hanya membakar jagung ini saja tapi rasanya bisa enak sekali" kata Berry.

"Mengapa di kota tidak ada yang jual ini sebelumnya?" tanya aku.

"Mungkin mereka belum tahu, karena tanaman ini masih asing bagi orang-orang, belum terlalu di manfaatkan"

Wow aku tidak percaya hanya dengan di bakar saja makanan bisa seenak ini. Aku jadi tidak dapat berhenti memakannya, selagi kami lanjut berjalan aku masih saja mencoba menghabiskan jagung bakar ini. Enak sekali aku ingin sekali membelinya lagi.

"Hei Sky coba lihat ini" tegur Berry lagi. Dengan tak sabarpun aku kembali mengejarnya mengharapkan hal hebat selanjutnya akan terjadi.

"Lihatlah ini" kamipun datang di sejenis stan penjual hewan, dan sepertinya hewan itu adalah beragam ikan. Tapi yang mencuri perhatian adalah satu ikan yang sangat besar sekali memenuhi akuarium itu.

"Besar sekali... apa itu ikan buas"

"Nama ikan itu adalah Arwana ikan air tawar memang ini adalah ikan predator seperti lainnya namun yang membuat ikan ini unik adalah warnanya, karena ini bukan sekedarn Arwana lainnya ini adalah Arwana Perak yang hampir punah keberadaannya"

"Wow.... Indah sekali"

"Sungguh di sayangkan menerutku, seharusnya ikan-ikan ini di lestarikan bukan di jual dan pada akhirnya di pajang di atas meja orang"

Apa yang di katakana Berry betul juga memang spesies langka yang hampir punah di lestarikan agar keberadaannya masih ada. Namun ada hal yang membuatku terkejut mengenai Berry, ternyata Berry itu tahu banyak hal juga.

GreytenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang