Aftermath

60 6 0
                                    

Sky POV

Aku membuka mataku yang aku dapatkan hanyalah aku berdiri di kegelapan, tidak ada siapa siapa di sini. Dan anehnya rasanya aku sudah pernah ke sini, aku merasa sudah sering pergi ke tempat ini. Tempat ini sudah tidak asing lagi bagiku. Namun aku menyadari sesuatu, aku melihat seseorang sedang memberikan punggungnya kepadaku. Tanpa sadar aku pun berjalan ke arahnya.

Semakin dekat aku berjalan semakin jelas bahwa orang itu adalah aku, namun sedang apa yang aku lakukan?

Aku pun mendekat dan sekarang sudah berada di sampingnya, dan ternyata aku sedang menodong pedang ke lehernya Eli, dimana dia sedang berlutut tidak berdaya di depanku. Aku menodongnya dengan midnight.

Setelah kedipan mata aku berpindah tempat, sekarang benar-benar aku yang menodong Eli, bukan aku yang palsu. Eli terlihat ketakutan sekali, mulutnya gemetar, matanya berkaca-kaca, dan tidak jarang air mata keluar.

Apa ini yang akan terjadi? Apa ini yang akan aku lakukan kepada Eli?

"Ingat ya" kata-kata seseorang terdengar di telingaku, "Musuh di sini tuh..." kata-kata seseorang yang sangat familiar sekali.

"Manusia—"

Aku pun membuka mata dan mendapati cahaya lampu di atas kamar ini menyilaukan pandanganku, sebelum aku sadari aku sudah terbangun di atas tempat tidur, dan sepertinya aku sedang berada di penginapan Black Eyed Cat, karena aku mengenali ruangan ini.

Aku mencoba bangun dari tidurku, di saat aku melakukan itu aku melihat ada Zen sedang duduk di bangku di ujung ruangan, dan dia sepertinya sadar bahwa aku sekarang sudah bangun.

"Hei" sapaannya, Zen tidak menggunakan armornya lagi dia menggunakan kaos lengan panjangnya itu, sama seperti ku sekarang ini, aku lihat bahwa midnight di senderkan di ujung ruangan itu bersampingan dengan katananya Zen yang sepertinya menarik juga itu.

"Apa.... Apa yang terjadi?" tanya aku. Kepalaku masih merasa pusing jadi aku tidak dapat berfikir jernih.

"Fan-Fest, Berserker dan juga.... Fate"

Fate? Oh iya, aku ingat sekarang. Aku dan Zen mengalahkan monster berserker yang di pancing keluar oleh Fate, waktu itu hampir saja aku terkalahkan. Namun...

"Jika itu benar berarti—"

"Iya benar" kata-kataku terpotong, Zen menjawabnya dengan tegas sekali sepertinya dia tahu. "Kau dan aku.... Kita sama" lanjut dia "Kita memiliki sumber kekuatan yang sama, hanya berbeda jenisnya saja"

"Maksud mu?" tanya aku.

Dan Zen mencoba menjelaskannya dari awal "Kau ingat tragedi itu? Tragedi dimana menjadi akhir dari guild Titan itu?"

"Jujur saja... ingatanku agak samar-samar sekarang"

"Tidak masalah, yang penting adalah saat kau mengalahkan salah satu monster waktu itu, kau juga membantuku mengalahkan monster selanjutnya, yang membuatku mengambil katana itu"

Saat aku mengambil midnight dalam waktu yang bersamaan dia juga mengambil pedangnya? Jadi sumber kekuatan kita berasal dari monster waktu itu.

"Demon soul.... Yap itu sumber kekuatan kita" lanjut Zen menjelaskan, dan sekarang dia berdiri dan berjalan mengarah aku yang masih duduk di atas ranjang ini "Kutukan yang membuat penggunanya memiliki kekuatan super namun sering hilang kendali atas tubuhnya sendiri, menyedihkan bukan?" sekarang Zen berada tepat di depanku.

GreytenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang