Unexpected Reunion

94 8 8
                                    


Zen POV

Kesokan paginya aku bangun pagi sekali, mengapa? Tidak ada alasan khusus, ini sudah kebiasaanku sejak di guild dulu. Bangun terlebih dahulu untuk berlatih, maka dari itu aku membawa katanaku dan pergi kehalaman belakang.

Rumah Lia memang besar sekali, tentu saja ini adalah rumah keluarganya, dengan halaman ini aku dapat berlatih sekaligus menikmati suasana pagi hari.

Aku keluarkan pedangku dari sarungnya, melihat pedang ini dengan seksama aku jadi teringat waktu itu, teringat kejadian itu.

Sei

Rin

Miko...

Mereka semua terbunuh.

Aku pun menebaskan katanaku ke udara dengan teknik-teknik tertentu. Pedang ini sangat ringan sekali mudah untuk menyerang lawan dengan cepat. Mungkin orang lain akan berkata jika senjata ringan maka durabilitynya sangatlah kecil, namun beda dengan katanaku. Katana ini berbeda dengan katana lainnya.

Selagi aku berlatih aku masih saja terfikirkan hari itu, hari dimana Miko dan yang lain terbunuh. Apa yang terjadi pada waktu itu? Mereka semua seharusnya tidak mati. Bahkan Miko juga.

Kematian Miko karena kebodohan dan ketakutan seseorang, dan orang itu dahulu teman ku.

Sky...

Karenanya Miko mati, aku tidak pernah memaafkannya.

Tak terasa mataharipun sudah terbit di ujung timur, dan aku masih berlatih sendirian.

"Zen" teguran Lia, dia sedang meminum kopinya di teras sambil memperhatikanku. "Sedang berlatih dengan Nero kah?"

Nero... ya...

(Itu nama pedangku)

"Memang kenapa?" tanya aku.

"Mary di dalam sedang menyiapkan sarapan loh, cepatlah masuk"

Sekarang aku tinggal bersama dengan Lia dan Mary, Lia sangat berbaik hati dengan membiarkan kami tinggal bersamanya, sejak kecil memang kita selalu saja dekat aku tidak punya kakak maka dari itu Lia selalu saja aku anggap demikian.

(Walaupun terkadang dia sangat menyebalkan)

Aku masuk dan mendapatkan makanan sudah terletak rapih di meja makan, kali ini makanannya hanya nasi goreng biasa saja. Tapi kalau Mary yang buat pasti tidak biasa.

Tak lama kemudian kami semua berkumpul di meja makan, dan memakan dengan lahap makanan buatan Mary itu.

"Hei kalian tidak ke dungeon hari ini kan?" tanya Lia.

"Tidak, hari ini kan Fan-Fest jadi tidak kesana"

"Enaknya menjadi muda" jawab Lia , dia pun menyelesaikan makanannya"Aku masih harus bekerja walaupun hanya setengah hari"

Betul juga, dia masih ada kerjaan di Centrum, memang tidak enak menjadi pegawai karena jam kerja yang sangat tidak flexibel ini, walaupun sebetulnya mereka sangat diperlukan.

"Ketemu di festival nanti ya, sampai jumpa~!" katanya keluar.

"Hati-hati" jawab aku. Sekarang di rumah hanya ada Mary dan aku, kita tidak dapat berbuat banyak sampai sore hari datang. Tak tahu mengapa aku sangat lelah sekali pagi ini. Mungkin karena kita kerja lebih kemaren dan aku bangun terlalu pagi, energiku belum terkumpul semuanya, dan tak tahu mengapa aku jadi mengingat insiden di lantai 10 itu. Insiden 1 tahun yang lalu, kejadian itu terus saja terulang di otakku.

GreytenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang