You too huh?

89 8 0
                                    


Sky POV

Dengan tergesa-gesa aku dan Zen pergi mengarah ke monster itu yang sedang menghancurkan sebuah stan di jalan ini. Tinggi monster itu sekitar 8 meter dengan badan dipenuhi bulu dan tangan berotot yang dilengkapi dengan cakar.

"Bagaimana bisa dia mengeluarkan monster? Aku kira itu tidak mungkin" kataku.

"Fokus membunuh monster itu saja dulu" kata Zen mengerluarkan pedangnya. Aku mengikuti dan mengeluarkan midnight.

"Jadi, apa rencananya?" tanya aku. Ini sudah hampir seperti kebiasaan, waktu dulu di guild Titan juga aku selalu menanyakan rencana kepada Zen, karena memang dari dulu dia yang selalu menjadi pemimpin party kami.

"Jika bertarung di daerah ini akan sulit" memang jalan ini luas tapi karena luasnya itu membuat monster itu mempunyai banyak ruang gerak. "Kita harus menggiringnya ke tempat sempit"

Di daerah ini banyak sekali tempat lapangan kecil untuk menjemur pakaian, mungkin tempat itu dapat kita gunakan untuk bertarung. Karena tempatnya tidak begitu luas dan tidak begitu sempit, cocok untuk pertarungan ini.

"Baiklah, ayo!" teriak aku sambil maju menyerang monster itu. Zen mengikuti dari belakang dengan katananya.

Yang membuat monster itu berbahaya adalah dia sangat besar dan kuat namun juga dia sangatlah cepat. Jika tidak hati-hati maka kita dapat terluka nantinya.

Sesaat aku maju mendekat, monster itu sadar dengan kehadiran ku maka dari itu dia mulai berlagak agresif ke arahku. Cakarnya terlihat sangat tajam sekali, satu tebasan dengan itu dapat membunuhku dengan seketika. Aku harus lebih berhati-hati.

Dia mulai menyerang kami dengan menghancurkan stan ke arah kami. Aku dan Zen mundur, namun dalam waktu bersamaan monster itu menerjang ke arah kami dengan kedua kakinya. Monster itu bergerak dengan sangat cepat sekali, kami benar-benar harus mengarahkannya ke tempat yang lebih sempit.

Aku dan Zen hampir terluka dengan serangannya itu namun kami berhasil menghindar. Setelah itu kami berdua menyerang, kami berdua menebas salah satu lengan monsternya itu, membuatnya marah dan lebih agresif lagi.

"Lari!" teriak Zen, ini adalah kesempatan kita, selagi monster itu mencari jalan untuk menyerang balik, kami lari ke tempat yang lebih sempit. Kami berdua berlari dengan sangat cepatnya, monster itu awalnya hanya terdiam saja namun kembali menerjang ke arah kami.

Kami berdua berlari ke arah gang kecil, di ujung gang keci ini adalah halam depan suatu gedung yang di kelilingi gedung lainnya. Tempat ini cocok untuk pertarungan.

Kami berdua terdiam melihati monster di ujung berlawanan gang itu, namun dengan cerdiknya monster itu memanjat gedung dan melompat ke halaman ini.

"Kau yakin mau melakukan ini?" tanya aku ke Zen

"Ah mulai ragu-ragu kah?" jawab dia diikuti dia menyerang, aku tidak diam aku juga ikut menyerang.

Namun aku tahu dengan kekuatan kami saja ini tidak cukup, aku butuh kekuatan deamon, butuh membangungkan midnight. Namun bagaimana caranya?

Saat aku menyerang monster itu memukul ku dengan bagian belakang tangannya, membuat ku terpental jauh.

(Ini berbahaya sekali)

Zen masih saja melawan dan menghindari serang-serangan monster itu. Monster itu terlihat kuat dan juga terlihat menakutkan, aku harus segera menggunakan midnight, namun aku tidak tahu caranya.

GreytenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang