Minus 20 The Proper Way

50 6 1
                                    

Sky POV

"Jadi mari aku ulang lagi" lanjut Riki bersandar tembok di dalam Centrum "Ada monster yang mati, namun saat di kembalikan ke permukaan dia hidup kembali begitu?"

Aku dan partyku berada di dalam Centrum dan aku baru saja menceritakan situasi ke mereka ini.

"Iya dan bukan hanya goblin tapi hal lain juga ikut-ikut bangkit" jawab aku.

"Bagaimana mungkin? Bukankah monster akan mati jika di bawa ke permukaan?" tanya Fani.

"Kau lihat sendiri efeknya pada saat fan-fest kan, aku yakin ada hal lainnya di sini, ada sesuatu yang dapat membengkokkan aturan itu"

"Memang semua hal itu buruk sih" lanjut Eli di sampingku "Namun hal yang paling penting belum kita selesaikan" sekarang dia berpaling ke dua orang di sebelah kami "Kalian siapa?" tanya Eli.

Yang dia maksud adalah Daisy dan Lancer, mereka berdua hanya berdiri saja memperhatikan kita. Walaupun ini semua salah ku karena belum mengenalkan mereka berdua "Ah iya ini Daisy dan Lancer, mereka utusan dari S&S untuk bantu kita"

Daisy pun menatap dengan seriusnya, memegang dada kiri dengan tangan kanannya dan membungkuk sedikit melihatkan rasa hormat dan kesopanan.

Dia pun mulai berbicara "Aku dan Lancer sudah tahu tentang kalian semua, walaupun aku tidak setuju dengan rencana masterku ini tapi aku tetap saja mengikuti"

"Tidak setuju?" lanjut Eli bertanya

"Iya bagi ku meminta bantuan dari orang-orang dengan level rendah seperti kalian hanyalah sia-sia, dan juga membuat guild kita terlihat buruk"

"Level rendah?! Enak saja! Jangan sembarangan kalau bicara kau itu" Eli terlihat marah sekali "Aku pernah bergabung di guild kalian ya, dan jujur saja itu masa-masa yang sangat menyebalkan"

"Begitu kah? Untung saja kau keluar, mempunyai anggota selemahmu hanya membuat kami terlihat buruk saja"

"Apa kau bilang?!"

"Eli!" aku menghentikan langkahnya Eli, ini tidak baik sekali. Jika kita ingin bekerja sama setidaknya menjadi akur adalah hal pertama yang harus kita capai. Tapi jika kesan pertamanya saja sudah seperti ini, apa lagi sisanya.

Dan sekarang Lancer maju menggantikan Daisy selagi dia merajuk sambil menyilangkan kedua lengannya itu. "Hehe maafkan tentang temanku ini, dia masih saja tidak rela dengan keputusan masterku, mohon jangan di ambil hati"

"Urusi tuh temanmu—"

"Iya tidak apa" jawab Fani dengan senyumannya memotong perkataan Eli. "Anu aku ada pertanyaan lain tentang insiden ini" sepertinya Fani masih penasaran dengan suatu hal "Di saat monster itu hidup kembali, bagaimana cara kalian membunuhnya?"

Mungkin dia sedang mencari tahu sesuatu tapi aku belum pernah melihat Fani seserius ini sebelumnya.

Lancer menjawab "Aku tidak begitu mengerti, tapi dari semua mayat monster yang aku temui. Hampir semuanya terpenggal. Sisanya hanya luka tusukan di kepala saja"

Fani kembali diam dan berfikir, sepertinya dia ada pengetahuan sedikit tentang hal ini. Karena aku penasaranpun aku bertanya.

"Apa ada yang ingin kau beri tahu, Fani?"

"Aku punya beberapa teori sih, salah satunya—"

"Yooooo!~" panggilan dari Lani memotong perkataannya. Lani dan partynya pun datang juga akhirnya, walaupun kita tidak pernah bilang waktu tepatnya jam berapa, Zen hanya berkata 'Bertemu besok di Centrum pagi hari' pagi hari itu lingkup waktu yang cukup luas.

"Nanti aku ceritakan lebihnya" bisik Fani kepadaku

Aku mengangguk saja setuju lagi pula aku punya sesuatu untuk di katakan ke mereka "Akhirnya datang juga" keluhan aku.

"Jangan berlagak kau tidak pernah datang tepat waktu sebelumnya, Sky" lanjut Zen

"Ya-ya terus saja beralasan bahkan kau membuat teman-teman kita dari S&S menunggu loh, wahh sangat tidak profesional ya kamu tuh"

Sebelum Zen membuka mulut menjawab, Mary sudah menjawab untuknya "Diam! Kutu dasar! Kerjaanya mengeluh saja! Dasar kau itu...." Mary terlihat marah sekali hingga menggertakan giginya.

Sepertinya aku lupa betapa senitemnya Mary kepada Zen, sedikit saja Zen aku godai Mary akan membalasnya beribu-ribu kali

Melihat Mary semarah ini aku mundur kembali tanpa sadar aku mundur kebelakannya Eli, mencoba mencari perlindungannya.

Lani dengan sendirinya mendekati Daisy yang masih saja merajuk itu, namun karena kehadiran Lani dia terlihat lebih terganggu itu. apalagi Lani sangat mendekatinya itu, sepertinya Lani penasaran dengan gadis itu.

"M-mau apa kau?" tanya Daisy terpojok di tembok, dia berkata sambil mempalingkan wajahnya.

"Kau menarik sekali, dengan armor berat ini pula" tak lama kemudian Lani menyadari logo S&S di armornya "Ah kau dari guild ya"

"K-kalo iya? Ku mohon beri jarak" bukannya memberi jarak malah makin sempit jaraknya Lani dan Daisy.

"Aku Lani"

"Iya aku tahu, aku Daisy dan dia di sana itu Lancer, kita berdua dari—"

"Kau sudah tahu namaku? Kau penggemarku kah?" lagi-lagi dia menyodorkan kepalanya ke Daisy dan dia terlihat sangat tidak nyaman itu.

"Lani" Loki pun menegurnya dan dengan sendirinya sekarang Lani berkumpul dengan partynya sendiri.

"Baiklah sekarang kita semua sudah ada di sini" lanjut Riki sambil memeriksa panahannya itu "Sekarang apa?"

Zen pun memulai dengan bertanya kepada anggota S&S itu "Jadi kalian berdua, monster terkahir yang ditemukan bangkit itu apa?"

Setelah merapikan dirinya Daisy menjawab "Seekor troll, kenapa?"

"Yasudah kita memulai dengan Troll, dan biasanya mereka di temukan di lantai—"

"-20" potong Daisy.

"Min 20? Bukannya lantai 20?"

"Cih dasar amatir, menyebut lantai saja masih salah" lanjut dia berjalan ke arah fast travel "Kalian semua lama, kutemui di lokasi saja" dan berteleport ke lantai 20.

Membuat kami lebih merasa menjauh darinya, terlihat dengan jelas bahwa dia tidak rela melakukan kontrak ini dengan kami.

"Masalah dia apa sih?" usar Loki

Lancer selagi teman dekatnya menjawab "Ya begitu lah, dia tidak cepat percaya dengan seseorang maka dari itu mohon di maklumi"

"Tidak apa" lanjut Zen "Aku mengerti kok"

Aku yang sangat ragu-ragu dengan kalimat Zen itu melihatinya dengan curiga, mungkin dia mengetahui sesuatu dan hanya dia yang tahu.

"Ayo masuk" ajakan dari Mary dan kita semua pun berkumpul di fast travel untuk menuju lantai 20... atau -20.



GreytenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang