Bab 5. Mr. Mysterious

122K 10K 779
                                    

Zuka kambeeeeeekkk😚😚

Aku udah terlanjur sayang sama mereka, mau gimanapun aku akan terusin kisah mereka sampai tamat.😆

Makasih buat kalian yang masih stay dengan karya2nya Zuka, yang masih stay sama babang Fazio dan Genaya. Wkwk

Kalo ada typo mention ajah ya. Jangan lupa vote dan komennya😘





💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Sisiliaaaa!" Genaya berteriak dengan wajah senang dan bersemu merah ketika mereka berjalan di trotoar menuju apartemen mereka pada sore hari.

Sisilia hanya menggaruk lehernya pelan melihat tingkah Genaya, sedangkan wanita itu berjalan dengan riang sambil sesekali menyentuh bibirnya. Orang-orang yang berpapasan dengan mereka sampai menatap Genaya dengan heran, karena ia terlihat sangat bahagia.

Mereka memasuki gedung apartemen, sepanjang menuju kamar mereka Genaya terus tersenyum-senyum sendiri seperti seseorang yang sedang jatuh cinta. Dia memang sedang jatuh cinta, pada pria yang sayangnya tak bisa ia miliki. Ketika mereka tiba di kamar, Genaya segera melemaskan bahunya dan berjalan gontai. Meski dirinya sudah berciuman dengan Fazio, tapi ia tak bisa merebut pria itu dari keluarganya. Ia hanya ingin memiliki kekasih yang masih lajang.

"Kau kenapa? Tadi berteriak dan tersenyum-senyum sepanjang jalan, sekarang murung," komentar Sisilia yang berjalan ke kamarnya.

Genaya yang hendak masuk ke kamarnya tidak jadi, ia menoleh dan menatap Sisilia dengan wajah merengut. "Aku baru pertama merasakan jatuh cinta, dan itu pada pria yang salah," katanya dengan nada lemah dan wajah murung.

Sisilia menghela napasnya dan mendekati Genaya, "Kau jatuh cinta pada Fazio Herbert? Lupakan, Ge. Dia tak akan pernah bisa kau raih, dia bukan pria yang mudah diraih oleh orang-orang seperti kita."

Tapi dia baru saja menciumku dengan hebat, gumam Genaya dalam hati.

"Apa salah jika aku jatuh cinta pada pria seperti Fazio?" tanya Genaya.

"Tidak ada yang salah dengan perasaanmu, tapi salah jika kau merebutnya dari keluarganya. Aku memang mengatakan melewati satu malam bersamanya tidak masalah hanya untuk bersenang-senang, tapi tidak dengan memiliki hubungan dengannya. Ge, memiliki hubungan terlarang itu sangat rumit dan kau tak akan bisa menjalaninya."

"Tapi aku jatuh cinta padanya," gumam Genaya.

"Lupakan Fazio Herbert, masih banyak pria yang tampan dan gagah, bahkan mungkin kaya," balas Sisilia lagi dengan nada menasihati.

"Aku tidak perlu pria itu tampan, gagah atau kaya, tapi aku jatuh cinta padanya karena perasaan dalam diriku sendiri. Aku jatuh cinta pada sosoknya yang misterius." Genaya mengulas senyuman kecil saat ciuman tadi berputar di benaknya. Meski Genaya sadari mungkin saja Fazio tertarik padanya secara seksual, dilihat dari sosoknya yang misterius dan tak suka ditatap wanita lain, seakan memberikan petunjuk bahwa pria itu menyayangi keluarganya.

Fazio's Secret GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang