(Mature romance/contemporary romance/romance western)
Genaya Madeleine, gadis 21 tahun yang berasal dari Inggris dan bekerja di New York. ia selalu dibayangi mimpi-mimpi kelam yang tak diingat. Ia gadis ceria dan polos, tapi hasutan Sisilia sepupuny...
Kalo ada typo mention ajah. Jangan lupa vote dan komennya..
💖💖💖💖💖💖💖
Kamar dengan cat dan tempat tidur berwarna pink yang manis, ada sosok Adrienne yang sedang berbaring sambil memeluk bonekanya, dan di tepi ranjang ada Fazio yang sedang duduk bersandar di kepala ranjang. Ia memegang sebuah buku dongeng dan membacanya, dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya, juga tubuhnya hanya berbalut kaos dan celana training.
"Daddy, kenapa Snow White tidak memiliki ibu?"
Fazio menurunkan bukunya dan mengusapi kepala Adrienne dengan lembut. "Karena Penyihir sudah menyihirnya dan menggantikannya," jawabnya.
Adrienne memeluk bonekanya semakin erat, "Apa Mommy-ku disihir oleh Ratu sihir?"
Usapan tangan Fazio terhenti, ia menaruh bukunya di nakas dan menyelimuti Adrienne lalu mencium keningnya. Tapi Adrienne masih terlihat tak ingin tidur, gadis kecil itu menatap sang ayah dengan sedih.
"Aku ingin Mommy," bisiknya dengan suara siap menangis. "Tadi aku bertemu dengan Mommy. Mata kami sama, dan dia sangat cantik," lanjutnya dengan air mata yang merembes.
Fazio mengusap air matanya dan tersenyum dengan hangat, "Jika waktunya tiba, kau akan bertemu dengan Mommy-mu."
"Kapan, Daddy? Aku ingin Mommy yang mendongeng, aku ingin Mommy yang menyuapiku sarapan. Aku ingin Mommy yang mengantarku sekolah." Adrienne menangis dan membalikan tubuhnya, ia menutupi tubuhnya sampai kepala dengan selimut sambil menangis.
Fazio menghela napas pelan, ia mengusap kepala Adrienne kemudian menciumnya. "Daddy akan membawa Mommy-mu," katanya akhirnya.
Adrienne membuka selimutnya dan berbalik menatap Fazio dengan wajah penuh air mata. "Janji? Mommy yang tadi siang kan?"
Fazio pun mengangguk pelan, "Ya."
"Thank you, Daddy! I love you!" Adrienne pun bangun dan memeluk leher Fazio kemudian mencium pipinya.
"Sekarang tidurlah."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adrienne kembali membaringkan tubuhnya dan mulai terlelap. Sedangkan Fazio masih menunggunya sampai gadis kecil itu terlelap. Tatapan lembutnya berubah menajam dan penuh misteri, ia mengetatkan rahangnya dan mengerang pelan.
"Damn! Apa ini ikatan batin?" bisiknya.
(^0^)(^0^)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
