Zuka kambeeeeeekkk...
Cus aaahh.. Vote dan komennya 😘
Kalo ada typo mention ajah, 😘🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈
Setelah mengetahui bahwa Fazio Herbert tidak dalam pernikahan dan mereka menyetujui perjanjian dalam hubungan itu, Genaya merasa sangat lega karena pada akhirnya ia bisa mendapatkan pria yang telah mencuri hatinya, meski hubungan mereka harus dirahasiakan. Mengingat hubungan mereka yang harus dirahasiakan dan Fazio melarangnya mencari tahu siapa ibu kandung dari Adrienne, sedikitnya membuat Genaya penasaran.
Kenapa Fazio tak ingin hubungan kami diketahui orang lain? Apa ada sesuatu atau karena hubungan kami hanya berawal dari rasa tertarik dan saling membutuhkan? Gumam Genaya dalam hati sambil menggigit bolpoin di tangannya.
"Ms. Madeleine? Ada yang ingin Anda sampaikan?" suara seorang pria menyentakkan Genaya dari lamunannya.
Genaya terbangun dari lamunannya, ia tersenyum dengan canggung dan menatap enam orang yang ada di ruang meeting termasuk Alex yang duduk di sampingnya. Pagi itu mereka mengadakan meeting antara staff marketing dan tim kreatif untuk membahas iklan terbaru tentang sebuah bangunan apartemen yang baru saja selesai dibangun oleh The Herbert.
"Ah ya, saya rasa kita harus menggunakan konsep yang lebih fresh. Bagaimana dengan mencoba menjadikan para idola masa kini sebagai model kita, atau menjadikan mereka sebagai ambassador. Itu sangat bagus untuk memulai pemasaran. Kita bisa sedikit bercermin pada beberapa perusahaan di Asia yang menggunakan idola masa kini sebagai ambassador, dan kita harus mencari konsep yang lebih segar lagi namun tak lepas dari idola itu." Genaya membuka berkasnya dan memberikannya pada salah satu tim kreatif, kemudian mereka melihat konsep yang sudah dibuat oleh Genaya.
"Target kita mungkin bukan anak muda, tapi mungkin orang-orang dari kalangan atas," sanggah seorang pria yang merupakan salah satu tim kreatif yang ada di depannya.
Genaya menjentikkan jarinya seraya tersenyum, ia membuka satu berkas lagi dan menunjukannya. "Justru itu, melalui para idola masa kini bisa menaikan strategi marketing kita. Setelah naik, akan sangat cepat untuk menarik target kita."
"Kami akan memikirkannya lagi untuk konsep yang lebih matang. Ini pasti karena Anda seorang anak muda." Pria tadi kembali menimbali seraya terkekeh dan semua orang tertawa mendengarnya.
Genaya tersenyum sambil menyelipkan rambutnya yang terurai ke belakang telinga. Meeting pun berakhir setelah dua jam mereka lewati, dan semua orang segera keluar dari ruangan itu termasuk Genaya dan Alex.
"Genaya, gagasanmu cukup menarik. Ah ya, aku masih ada satu pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini sebelum finishing, bisa kau antarkan ini ke sekretaris Mr. Herbert? Beliau harus menandatanganinya hari ini juga untuk ke tahap selanjutnya." Alex memberikan berkasnya pada Genaya dan diangguki olehnya.
Genaya berjalan ke lift sambil memeluk berkasnya. Ia tersenyum seorang diri, membayangkan hubungannya dengan Fazio baru saja dimulai meski harus dirahasiakan. Ia tak ingin munafik, segala sesuatu pada diri pria itu tak bisa dia hindari. Bahkan sisi misteriusnya seakan menariknya untuk lebih dekat dan mengetahui sisi tergelap pria itu yang memang tak diketahui oleh siapapun.
Lift berdenting dan Genaya berhenti di lantai dua puluh. Ia segera berjalan ke meja sekretaris Fazio tapi tak ada siapapun di sana, Genaya yang merasa harus segera mendapat tanda tangannya pun memutuskan untuk berjalan ke ruangannya. Ia mengetuk pintu beberapa kali sampai pintu dibuka dari dalam.
Genaya segera menghentikan langkahnya ketika melihat Fazio sedang berdiri di hadapannya. Kedua tangan Genaya semakin erat memegang berkasnya, bagaimana ia harus menguasai jari-jarinya agar tetap tenang dan tidak menyentuh dada bidang berbalut kemeja dan jas dari pria di hadapannya. Rambut cokelat gelap yang terlihat halus untuk ia remas, dan rahang kokoh yang sangat menggoda untuk ia cium, dan Genaya menggila hanya dengan membayangkan berada dalam kuasa si dewa sex di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fazio's Secret Girl
Romance(Mature romance/contemporary romance/romance western) Genaya Madeleine, gadis 21 tahun yang berasal dari Inggris dan bekerja di New York. ia selalu dibayangi mimpi-mimpi kelam yang tak diingat. Ia gadis ceria dan polos, tapi hasutan Sisilia sepupuny...